Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Gerindra, PKS, PAN, Golkar, NasDem, Perindo Sepakat Usung Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah di Pilkada Gubsu 2018

Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah.IST
BeritaSimalungun, Medan-Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah mendeklarasikan diri untuk maju di Pilgub Sumatra Utara 2018. Deklarasi ini dihadiri oleh ribuan simpatisan dari enam partai pendukung yakni Gerindra, Golkar, PAN, PKS, NasDem, serta Perindo. Pasangan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah  mendeklarasikan diri sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara pada Minggu (7/1/2018).

Deklrasi digelar di Lapangan Merdeka Medan dengan menghadirkan sekitar 30 ribu massa pendukung. 

Anggota tim pemenangan Edy-Ijeck, Sugiat Santoso, di Medan mengatakan, Pasangan calon (Paslon) Edy-Ijeck akan mengikuti pemilihan gubernur Sumatera setelah mendapatkan dukungan dari Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Golkar dan Perindo.

Acara deklarasi dihadiri Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Presiden PKS Sohibul Imam.

Dalam deklarasi tersebut, pimpinan tiga parpol itu juga menyerahkan langsung dukungan resmi kepada pasangan Edy-Ijeck sebelum mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut, Senin 8 Januari 2018.

Kemudian, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah alias Ijeck juga menyampaikan orasi politik yang berisi pandangannya mengenai kondisi dan potensi Sumut. Setelah itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Presiden PKS Sohibul Imam juga menyampaikan orasi politik mengenai kondisi kebangsaan.

Pihaknya menggelar prosesi deklarasi tersebut dengan ringkas dan cermat. "Siangnya, Edy-Ijeck menghadiri rapat koordinasi teknis Partai Gerindra," kata Wakil Ketua Partai Gerindra Sumut itu seperti dilansir sumut.co.

Usai mendeklarasikan diri, pasangan Edy-Ijeck akan mendaftar ke KPU Sumut pada Senin (8/1/2018) didampingi pimpinan tiga parpol pendukung. 

Menurut catatan, Edy Rahmayadi merupakan perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang pernah menjabat Pangdam I Bukit Barisan dan Pangkostrad.

Seperti diketahui,  Edy Rahmayadi telah mengajukan pensiun dini dari kedinasan TNI karena akan maju dalam pemilihan gubernur Sumut. Sedangkan Musa Rajekshah alias Ijeck merupakan pengusaha muda yang pernah menjadi Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sumut, dan kini menjadi Ketua Golkar.

Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto menjelaskan kembali dukungan partai politik itu kepada beberapa tokoh yang mencalonkan diri dalam Pilkada 2018.

“Partai Golkar juga menjatuhkan dukungannya kepada mantan Panglima Kostrad, Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi, untuk ikut dalam Pilkada Sumatera Utara,” kata Airlangga di komplek Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat.

Calon lainnya yang akan meramaikan Pilkada Sumatera Utara adalah Tengku Erry Nuradi, JR Saragih, dan Gus Irawan Pasaribu. Sedangkan Djarot Saiful Hidayat berpasangan dengan Sihar Sitorus yang diusung PDI Perjuangan.

Sementara Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) mengeluarkan survei popularitas dan elektabilitas kandidat-kandidat Gubernur Sumatera Utara 2018. Hasil riset SPIN menyatakan popularitas Tengku Erry Nuradi tertinggi sebagai calon gubernur dengan persentase 93,56 persen. 

"Tengku Erry Nuradi bakal calon gubernur paling dikenal golongan usia, suku, kelompok sosial- skonomi di Sumut," kata Direktur Survei dan Poling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara pada Kamis, 4 Januari 2018 lalu.

Tengku Erry Nuradi merupakan calon patahana yang sebelumnya telah mengantongi dukungan untuk maju dari Partai Golkar, PKB, Nasdem dan PKPI, namun ditarik lagi oleh Golkar dan NasDem. Popularitas tertinggi kedua diraih Edy Rahmayadi sebesar 74,96 persen lalu disusul Gus Irawan Pasaribu sebesar 65,89 persen.

Sementara itu, kata Igor, ketika responden ditanya siapakah calon gubernur yang paling disukai untuk Pilgub Sumut, nama Tengku Erry Nuradi mendapat porsi 44,70 persen. Dikuti oleh Edy Rahmayadi sebesar 19,34 persen dan Gus Irawan Pasaribu 9,23 persen. Namun peta politik di Sumut berubah setelah Djarot turun gunung di Pilkada Gubsu yang berpasangan dengan Sihar Sitorus. (Berbagai Sumber/Lee) 


Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments