Medan, BS-Rencana penguburan jasad Rabbial Muslim Nasution alias Dede (24), pelaku teror bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan beberapa waktu lalu, ditolak warga Kota Medan. Seorang tokoh agama yang mewakili masyarakat Kota Medan, Ustad Muhammad Sofian, Minggu (17/11/2019) mengatakan menolak pelaku bom bunuh diri dikuburkan di Kota Medan dan sekitarnya.
"Saya selaku tokoh agama yang mewakili masyarakat Kota Medan menolak pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan dikuburkan di Kota Medan dan sekitarnya," kata Ustad Muhammad Sofian dengan tegas.
Hal senada disampaikan Presidium Garuda Merah Putih Community Sumut Dedi Harvisyahari. Pihaknya juga menolak pelaku bom bunuh diri dikuburkan di Medan. Menurut Dedi, terjadinya bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan baru-baru ini membuat publik menjadi marah dan mengecam tindakan-tindakan teror di Sumatera Utara khususnya Kota Medan.
"Hal ini sangat membahayakan masyarakat ketika radikalisasi yang menimbulkan dampak dan efek domino dari pemahaman yang radikal ini, masyarakat menjadi was-was akibat teror pelaku bom bunuh diri ini," ujarnya.
Akibat dari pemahaman yang negatif dari orang-orang yang menebarkan paham radikal ini sambungnya, menjadikan korban-korban pemahaman radikal ini menjadi martir untuk melakukan teror terhadap masyarakat dan merongrong wibawa pemerintah.
"Banyak masyarakat termasuk saya meminta agar pelaku bom bunuh diri ini agar tidak dimakamkan atau dikuburkan di Medan. Karena apa yang dilakukan pelaku sangat merusak nilai-nilai agama Islam. Saya menentang pelaku bom bunuh diri ini dikuburkan di perkuburan muslim. Karena secara umum pelaku tidak membawa nama Islam ketika dia melakukan tindakan bom bunuh diri tersebut," terangnya.
Masyarakat Kota Medan diimbau memercayakan kasus bom itu kepada aparat keamanan agar para pelaku radikal lainnya di Medan bisa ditangkap dan dihukum seberat beratnya.
"Ingat, ajaran Islam atau agama yang lainnya tidak mengajarkan kekerasan dalam memahami kitab sucinya. Namun pemahaman-pemahaman yang radikal ini dapat dicegah dan ditangkal secara dini oleh instansi terkait yang ada," pungkasnya.
Terkatung-katung
Terkatung-katung
Proses pemakaman jasad Rabial Muslim Nasution tampaknya masih terkatung-katung.
Pasalnya sudah 5 hari pasca kejadian pengeboman, proses pemakaman jasad pelaku ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Sikambing Jalan Gatot Subroto Medan belum juga berlangsung. Kabar kapan pastinya pelaku akan dimakamkan juga belum jelas.
Pasalnya sudah 5 hari pasca kejadian pengeboman, proses pemakaman jasad pelaku ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Sikambing Jalan Gatot Subroto Medan belum juga berlangsung. Kabar kapan pastinya pelaku akan dimakamkan juga belum jelas.
"Keluarga yang mengatakan dikubur di sini. Dari hari Kamis mau magrib sudah digali. Katanya mau dikuburkan, tapi kami tunggu-tunggu tidak jadi. Keluarga pelaku banyak juga dikuburkan di sini," kata Misdi penggali kuburan di TPU Sei Sikambing.
Sebaliknya sambung dia, malah beredar seruan penolakan jasad pelaku untuk dikuburkan di wilayah Medan. Namun, penggali kubur menjawab tidak ada masalah dengan penolakan itu.
"Tidak ada masalah kalau dia mau kuburkan di sini. Warga di sini tak ada penolakan, kita siap kalau memang jenazah mau dikebumikan. Lubang sudah ada," ujarnya.
Berharap Diserahkan
Sebaliknya sambung dia, malah beredar seruan penolakan jasad pelaku untuk dikuburkan di wilayah Medan. Namun, penggali kubur menjawab tidak ada masalah dengan penolakan itu.
"Tidak ada masalah kalau dia mau kuburkan di sini. Warga di sini tak ada penolakan, kita siap kalau memang jenazah mau dikebumikan. Lubang sudah ada," ujarnya.
Berharap Diserahkan
Sementara itu, keluarga Rabial Muslim Nasution berharap pihak kepolisian segera menyerahkan jenazah bomber itu ke pihaknya untuk dikebumikan. Keluarga Rabial mengaku sudah beberapa kali mengurus hal itu ke pihak polisi.
"Saya sudah tiga kali bolak-balik mengurus jenazahnya. Cuma belum bisa kata pihak Rumah Sakit Bhayangkara. Belum bisa keluar belum ada izin dari Densus," kata ayah Rabial Muslim Nasution, Irwansyah kepada wartawan.
Irwansyah menyebutkan bahwa dia sudah berusaha mengurus pengembalian jenazah anaknya itu, namun belum bisa.
"Harus ada izin, pertama ke Polrestabes, sudah ke Polrestabes. Disuruh ke Brimob lagi. Besoknya datang gitu lagi. Kemudian disuruh ke pihak Densus," sebut Irwansyah.
Irwansyah mengaku pihaknya sudah menyiapkan liang kubur untuk Rabial di TPU Sei Sikambing. Dia berharap jenazah secepatnya bisa dikembalikan ke pihak keluarga supaya dapat langsung dikuburkan.
"Sudah disiapkan di TPU Sei Sikambing. Mudah-mudahan secepatnya bisa selesai masalah anak saya," tambah Irwansyah.
"Saya sudah tiga kali bolak-balik mengurus jenazahnya. Cuma belum bisa kata pihak Rumah Sakit Bhayangkara. Belum bisa keluar belum ada izin dari Densus," kata ayah Rabial Muslim Nasution, Irwansyah kepada wartawan.
Irwansyah menyebutkan bahwa dia sudah berusaha mengurus pengembalian jenazah anaknya itu, namun belum bisa.
"Harus ada izin, pertama ke Polrestabes, sudah ke Polrestabes. Disuruh ke Brimob lagi. Besoknya datang gitu lagi. Kemudian disuruh ke pihak Densus," sebut Irwansyah.
Irwansyah mengaku pihaknya sudah menyiapkan liang kubur untuk Rabial di TPU Sei Sikambing. Dia berharap jenazah secepatnya bisa dikembalikan ke pihak keluarga supaya dapat langsung dikuburkan.
"Sudah disiapkan di TPU Sei Sikambing. Mudah-mudahan secepatnya bisa selesai masalah anak saya," tambah Irwansyah.
Sementara Kapolda Sumatera Utara Irjen Agus Andrianto mengatakan pihaknya akan menyerahkan jenazah pelaku setelah semuanya sudah selesai dikerjakan oleh tim Densus 88.
"Nanti dari Densus 88, apakah sudah cukup. Kalau sudah nanti akan dikembalikan sesuai mekanisme pengembalian jenazah Pelaku teroris," kata Irjen Agus.(BS/Detikcom)
"Nanti dari Densus 88, apakah sudah cukup. Kalau sudah nanti akan dikembalikan sesuai mekanisme pengembalian jenazah Pelaku teroris," kata Irjen Agus.(BS/Detikcom)
0 Comments