Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Ephorus GKPS Prihatin Kasus Bunuh Diri Semakin Marak

Ephorus (Pimpinan Tertinggi) Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Pdt Martin Rumandja Purba.(Didik J) 
Pematangsiantar, BS-Ephorus (Pimpinan Tertinggi) Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Pdt Martin Rumandja Purba mengaku sangat prihatin terhadap kasus bunuh diri semakin marak.

"Kasus bunuh diri yang terjadi belakangan ini harus menjadi perhatian kita bersama. Dari segi agama perbuatan bunuh diri seperti itu adalah tanda seseorang itu tidak percaya pada Tuhannya. Semua agama pasti melarang melakukan tindakan seperti itu," kata Pdt Martin Rumandja Purba.

Menurut Pdt Martin Rumandja Purba, ada 4 hal yang harus dipelajari yang bisa menyebabkan seseorang melakukan tindakan yang tidak terpuji tersebut.

Pertama banyaknya masyarakat yang mempunyai tingkat stress yang tinggi. Keadaan dunia ini semakin tinggi tingkat kompetisi yang bisa menyebabkan stress.

Kedua, kita harus perhatikan orang di sekeliling kita dimana ketika menghadapi masalah hidup agar jangan cepat putus asa.

Ketiga, sebagai masyarakat sosial kita harus memberikan dukungan sosial yang baik,rajin melaksanakan ibadah masing-masing agar terbangun persekutuan dan tidak ada merasa terasing. Dukungan sosial sudah menjadi tanggung jawab semua pihak terutama gereja.

"Jangan hanya menjalin hubungan kepada Tuhan tetapi harus juga menjalin hubungan komunikasi yang baik kepada sesama," ujar Pdt Martin Rumandja Purba.

Ke empat, kecederungan manusia adalah egosentris. Intinya masyarakat yang sehat harus saling sapa, tolong menolong dan sebisa mungkin kita harus terbuka dan harus bisa menerima satu sama lain.

Pdt Martin Rumandja Purba juga mengatakan bahwa GKPS mempunyai WCC (Women Crisis Center) yang dibuka tahun 2004. 

WCC adalah rumah singgah untuk menampung permasalahan pribadi yang dialami seseorang agar jika ada masalah jangan dipendam tetapi harus dicurahkan agar dapat dicari solusinya hingga terhindarlah dari perbuatan yang tidak terpuji.

"Jangan kita ingat Tuhan tetapi melupakan sesama. Itu bukan ajaran agama, justru ketika kita ingat Tuhan, kita juga harus ingat sesama," katannya. (Didi J)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments