Info Terkini

10/recent/ticker-posts

"Kulihat Minang Dari Wajah Buya Syafii"

KULIHAT MINANG DARI WAJAH BUYA SYAFII.
Oleh: Denny Siregar

Beritasimalungun-Seorang teman membuat status..Dia bertanya, "Kenapa orang Minang sangat membenci Jokowi, ya ?"

Pertanyaanya yang polos dan spontan, sebagai reaksi begitu banyaknya akun dengan nama "minang" yang menghujat Jokowi sejak Pilpres, dan memfitnah almarhumah ibunda Jokowi.

Saya harus sangat tidak setuju dengan teman saya itu. Meski ternyata fakta juga bicara berbeda.

Kata "minang" berasal dari Minangkabau, yaitu suku-suku yang bermukim banyak di Sumatera. Tapi semakin kesini pengertian awam semakin sempit, urang awak selalu disamakan dengan orang Padang, atau orang Sumbar.

Kalau kita memakai orang Padang dan Sumbar sebagai salah satu patokan, memang dalam sejarahnya di Pilpres, Jokowi kalah telak baik di kotanya maupun di provinsinya.

Saya tidak mau berteori konspirasi kenapa Jokowi kalah disana, karena bisa saja ketidaksukaan pada Jokowi akibat dari provokasi politik.

Ketidaksetujuan saya pada teman saya itu, karena saya juga banyak teman orang Padang atau orang Minang, yang sangat baik, jauh dari perilaku seperti yang muncul di medsos penuh caci maki itu.

Ada Jeffri Geovannie, pendiri PSI. Asal dari Payakumbuh, Sumatera Barat. Nasionalismenya jangan ditanyakan untuk negeri ini.

Ada lagi teman saya yang bandel banget, yaitu Ade Armando, dosen di UI. Dia orang Minang juga. Mau debat tentang Pancasila ma dia ? Wah, dia ada di barisan paling depan melawan kelompok radikal di negeri ini.

Dan orang Minang yang paling saya kagumi dan saya jadikan panutan adalah Ahmad Syafii Maarif, atau biasa dipanggil Buya Syafii.

Beliaulah karakter asli orang Minang, yang relijius, terpelajar dengan ahlak yang luar biasa, sehingga ketika berdiri dihadapannya mendadak kaki kita terasa lumpuh ingin bersimpuh dan ingin mencium tangannya.

Tidak pantas jika kita ingin mendiskreditkan orang Minang dari akun-akun medsos tanpa nama itu, tanpa melihat siapa orang Minang sesungguhnya.

Di wajah Buyalah, saya melihat wajah asli Minang. Sosok sederhana, lurus, ulet dengan wawasan seluas samudera ketika berbicara tentang apa saja..

Ah, saya jadi kangen dengan beliau. Ingin seruput kopi lagi dan berbincang banyak hal dengannya..

Sehat selalu ya, bapakku... ❤️❤️ Denny Siregar.(*)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments