Info Terkini

10/recent/ticker-posts

𝙆𝙪𝙣𝙟𝙪𝙣𝙜𝙞 𝙋𝙚𝙣𝙜𝙧𝙖𝙟𝙞𝙣 𝙏𝙚𝙣𝙪𝙣 𝙃𝙞𝙤𝙪, 𝙂𝙚𝙗𝙧𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙏𝙋 𝙋𝙆𝙆 𝙆𝙖𝙗𝙪𝙥𝙖𝙩𝙚𝙣 𝙎𝙞𝙢𝙖𝙡𝙪𝙣𝙜𝙪𝙣 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙈𝙚𝙡𝙚𝙨𝙩𝙖𝙧𝙞𝙠𝙖𝙣 𝘽𝙪𝙙𝙖𝙮𝙖

𝙆𝙪𝙣𝙟𝙪𝙣𝙜𝙞 𝙋𝙚𝙣𝙜𝙧𝙖𝙟𝙞𝙣 𝙏𝙚𝙣𝙪𝙣 𝙃𝙞𝙤𝙪, 𝙂𝙚𝙗𝙧𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙏𝙋 𝙋𝙆𝙆 𝙆𝙖𝙗𝙪𝙥𝙖𝙩𝙚𝙣 𝙎𝙞𝙢𝙖𝙡𝙪𝙣𝙜𝙪𝙣 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙈𝙚𝙡𝙚𝙨𝙩𝙖𝙧𝙞𝙠𝙖𝙣 𝘽𝙪𝙙𝙖𝙮𝙖.

Pamatangraya, BS-Tim Penggerak PKK Kabupaten Simalungun di bawah kendali Ibu Ratnawati Radiapoh Hasiholan Sinaga, terus melakukan inovasi dan kreasi dalam rangka menjaga dan melestarikan tenun hiou sebagai kekayaan budaya Kabupaten Simalungun.

Sebuah gebrakan yang patut diberi apresiasi yakni beliau terus melakukan kunjungan ke para pengrajin yang ada di Kabupaten Simalungun baru-baru ini.

“Tujuan kegiatan ini adalah untuk melestarikan karya seni budaya yang ada di Kabupaten Simalungun   dengan mencari dan mengunjungi para pengrajin yang nantinya akan menjadi instruktur pelatihan yang nantinya akan melatih para generasi muda Simalungun untuk pelestarian budaya." ungkap Ibu Ratnawati.

Hal itu dilakukan demi menanamkan rasa cinta dan rasa memiliki tenun hiou Simalungun bagi generasi muda sejak dini, karena menurutnya Simalungun memiliki karya budaya yang luar biasa.

“Ini upaya kita untuk melestarikan tenun hiou Simalungun, karena kalau tidak dilestarikan maka satu kali kelak tidak ada lagi tenun hiou, yang ada hanyalah hasil printing dari pabrik yang meniru keunikan motif tenun hiou Simalungun”, jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, para pengrajin juga memaparkan bahwa mereka dulunya pernah melatih 14 orang anak SMA tetapi setelah tamat dan sudah ada yang menikah, anak tersebut tidak melanjutkan kegiatan menenun. Dan untuk menghasilkan sebuah tenunan hiou biasanya dikerjakan dalam waktu kurang lebih 4 hari.

“Siswa mesti pintar menenun, untuk melestarikan warisan nenek moyang, selain melestarikan budaya tetapi berdampak pada pertumbuhan ekonomi kreatif”, ungkap Ibu br Simarmata.

Beliau juga mengatakan bahwa hiou yang mereka buat pernah meraih juara pada ajang Festival Ulos yang dilaksanakan di daerah Tuktuk Siadong, Kabupaten Samosir.

“Besar harapan kami, Ibu selaku ketua PKK Kabupaten Simalungun dapat mensupport kegiatan kami dan jangan hanya sekadar hangat-hangat di awal saja. Kain tenun ini harus bisa kita lestarikan, ditambah lagi kami kemarin pernah menjadi Juara dalam Festival Ulos yang dilaksanakan di Kabupaten Samosir.”, terang Ibu br Simarmata.

Ibu Ratnawati br Sidabutar menjelaskan, bahwa budaya menenun harus dipertahankan dan dilestarikan karena dari sana juga bisa menghidupkan banyak orang.

“Tentu akan menghidupi para penenun itu sendiri, para pelaku ekonomi kreatif seperti pengusaha butik, designer, dan lainnya”, ungkapnya.

Karena itu, Istri dari Bupati Simalungun ini berkomitmen bahwa nantinya PKK bersinergi dengan Dinas Kebudayaan dan Pendidikan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk membuka kelas tenun di sekolah-sekolah dan akan mempromosikan hasil hiou yang ditenun oleh para kaum muda. Hal ini dilakukan untuk menjaga dan melestarikam budaya tenun yang hampir punah.(Didik S)






Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments