Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Kasus Kematian Brigadir Yosua Hutabarat, Massa Geruduk Mapolda Sumut

Massa melakukan aksi unjuk rasa di Polda Sumut yang mendesak Kapolri dapat menuntaskan kasus kematian Brigadir Yosua Hutabarat. (Foto/IST)

Bawa Poster Bertuliskan "Beta Hita Halak Batak Naso Makkuling Do Mudar Muna....!!!

Medan, BS-Kasus kematian Brigadir Polisi Nofriyansyah Yosua Hutabarat yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam, Irjen Pol Ferdy Sambo, Jumat 8 Juli 2022 lalu, yang hingga kini belum tuntas , sejumlah massa melakukan aksi unjukrasa agar kasus tersebut tuntas.

Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Sumut turun melakukan aksi unjukrasa di halaman Mapolda Sumatera Utara untuk  mendesak Polri untuk mengusut tuntas kasus kematian Brigadir Yosua Hutabarat, Kamis (4/8/2022).

Kordinator Aksi Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Sumut, Riski Yusuf Siregar dalam orasinya mendesak Kapolri agar memeriksa Ferdy Sambo dan bertanggungjawab atas kejadian kematian almarhum Brigadir Yosua Hutabarat.

Dikatakan, massa bahwa kasus tersebut sudah berlangsung selama 4 minggu, namun kepastian hukum belum ditemukan keluarga korban, termasuk dalangnya.

“Siapa dalang dan aktor pembunuhan almarhum Brigadir Yosua Hutabarat. Ada apa ini dengan institusi Polri. Karena hingga kini belum dapat terungkap ," kata Riski Yusuf Siregar.

Juga, dikatakan massa kasus kematian ajudan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdi Sambo ini, Presiden RI Jokowi juga telah memerintahkan Kapolri untuk mengungkap kasus secara terang benderang.

“Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah tiga kali memerintahkan Kapolri untuk segera dibuka kasus ini jangan ada ditutup-tutupi. Ada apa dengan Kapolri. Apakah Kapolri tidak mampu mengungkap kasus ini,” teriak pengunjuk rasa dari Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Sumut ini.

Kata Riski Yusuf Siregar, atas dasar itu, pihaknya pun meminta kepada Presiden RI Jokowi apabila kasus ini tidak terungkap , maka Kapolri harus diganti.

“Bapak Presiden yang kami hormati, kami Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Sumut memohon dengan hormat, jika tidak mampu lagi Kapolri mengungkap kasus ini sebaiknya diganti saja Kapolri,” ucapnya.
Riski Yusuf Siregar menyebut Polri yang memiliki wewenang untuk menangkap atau tidak jenderal bintang dua tersebut.


Dia berharap supaya tim khusus yang dibentuk Kapolri, Jendral Listyo Sigit Prabowo mampu mengungkap aktor intelektual di balik tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat. Mereka mendesak Polri tak hanya menetapkan Bharada Richard Eliezer sebagai tersangka.

Menurut massa, jika benar Bharada E sebagai pelaku, maka tidak mungkin bertindak sendirian. Dalam hal ini massa juga  menyesalkan sikap anggota DPR RI karena dinilai tidak bereaksi terhadap kasus Brigadir Yosua Hutabarat.

“Buat wakil rakyat anggota DPR RI kalian digaji pakai uang rakyat melalui pajak rakyat. Kenapa kalian diam. Bukankah wakil rakyat tugasnya pembuat UUD dan pengawasan yudikatif seperti Polri, mana suaramu anggota DPR RI ,” kecam massa.

Dari pengamatan wartawan, dalam aksi ini massa Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Sumut ini membawa sejumlah poster yang bertuliskan "Tangkap Ferdy Sambo" , serta "Pak Presiden Jokowi Perhatikan Kasus Ini " , juga poster " Beta Hita Halak Batak Naso Makkuling Do Mudar Muna!.

Seperti diberitakan sebelumnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat meninggal tak wajar di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli 2022 pukul 17.00 WIB. Jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat telah dikebumikan di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi, Provinsi Jambi, Senin (11/7/2022).

Kemudian pengangkatan jenazah atau ekshumasi Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi, Provinsi Jambi, telah dilakukan Rabu (27/7/2022).

Sebelum proses ekshumasi, dilakukan doa bersama yang dihadiri seluruh keluarga Samuel Hutabarat/Rosti Simanjuntak, Bripda Reza Hutabarat (adik almarhum), tim kuasa hukum keluarga Kamaruddin Simanjuntak, Nelson Simanjuntak, Martin Lukas Simanjuntak, Jhonson Panjaitan, Mansur Febrian, dan keluarga besar PBB Jambi serta pihak kepolisian yang hadir.

Usai proses ekshumasi dilanjutkan autopsi ulang jenazah Brigadir Yoshua di RSUD Sungai Bahar, Muarojambi, Provinsi Jambi, Rabu (27/7/2022) hingga Pukul 13.00 WIB. Autopsi ulang melibatkan sejumlah dokter forensik dari berbagai rumah sakit dan universitas yang dipimpin oleh Kepala Departemen Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Ade Firmansyah Sugiharto.

Meninggal tak wajar Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat telah menyita perhatian publik sejak Senin (11/7/2022) hingga Jumat 5 Agustus 2022, baik di media massa maupun sosial media. Kini tersangka dalam kasus pembunuhan Brigpol Yosua sudah ditetapkan dan telah diumumkan ke publik oleh Polri.

Mabes Polri telah menangkap dan menahan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu setelah yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penembakan Brigadir Polisi Nofriansyah Yoshua Hutabarat, Rabu (3/8/2022) malam.

Kemudian Irjen Ferdy Sambo memenuhi panggilan Bareskrim Polri, Kamis (4/8/2022) pagi untuk dimintai keterangan. Pemeriksaan Ferdi Sanbo guna mengungkap pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat di rumah Irjen Ferdy Sambo, Jumat 8 Juli 2022 lalu. (Asenk Lee Saragih/Berbagaisumber)


Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments