Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Masdawati Tambun Saribu Dapat Piagam Penghargan di HUT RI Ke 77 Dari Bupati Simalungun

Guru Honorer Berjasa dari Pinggiran Danau Toba Simalungun

Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga menyerahkan piagam penghargaan (tak tampak ada uang pembinaan) kepada Masdawati Tambunsaribu, yang berjasa dalam memajukan dunia pendidikan dasar di pinggiran Danau Toba di SD Nagori Purba, Kecamatan Haranggaol Horisan, Rabu (17/8/2022).

Pematangraya, BS-Masdawati Tambunsaribu boleh saja berbangga hati saat menerima piagam penghargaan dari Bupati Simalungun saat peringatan Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 77, Rabu (17/8/2022). Namun dibalik itu, ada sedikit secercah harapan kesejahteraan selaku guru honor di salam satu sekolah dasar di pinggiran Danau Toba, Kabupaten Simalungun. 

Masdawati Tambunsaribu, kali pertama telah menerima piagam dari Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat diundang ke Medan pada peringatan Hari Kartini April 2022 lalu. 

Saat itu, Masdawati Tambunsaribu memperoleh penghargaan dari Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM). Ibu Negara, Iriani Joko Widodo secara virtual menyerahkan penghargaan tersebut pada acara peringatan Hari Kartini Tahun 2022 Provinsi Sumatera Utara, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Medan, Sumut, Kamis (21/4/2022). 

Pengahargaan itu secara langsung diserahkan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi kepada Masdawati Tambunsaribu pada puncak peringatan Hari Kartini tahun 2022 Provinsi Sumateta Utara, di Aula T Rizal Nurdin rumah dinas Gubsu, Medan, Kamis 21 April 2022.

Masdawati Tambunsaribu adalah guru honor (tenaga pendidik) di Sekolah dasar (SD) No 091394 Nagori Purba, Kecamatan Haranggaol Horisan, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Dia dinilai berjasa dan berprestasi di bidang pendidikan. 

Saat itu Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dalam kesempatan itu menyampaikan, semangat Hari Kartini menjadi inspirasi untuk melawan batasan akses pendidikan bagi kaum perempuan.

Menyinggung pengghargaan yang diterima Masdawati Tambunsaribu, Wakil Bupati Simalungun H. Zonny Waldi, S,Sos menyampaikan terima kasih kepada OASE-KIM dan Gubernur Sumatera Utara yang memberikan penghargaan kepada salah seorang wanita asal Kabupaten Simalungun.

“Penerima penghargaan ini, merupakan seorang Guru Sekolah Dasar (SD) dan masih guru honor. Mudah-mudah penghargaan yang diterima guru honor kami ini dapat memacu prestasi para guru yang lain,”katanya.

Sementara Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga bertindak sebagai inspektur upacara (irup) pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tahun 2022 Kabupaten Simalungun. Upacara tersebut dipusatkan di Lapangan SMP Negeri 1 Raya Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun, Sumut, Rabu (17/8/2022). Sebagai Komandan Upacara Kapten Kav. Wilson Sipayung (Danramil 20/Sindar Raya) dan Perwira Upacara Kapten Inf Binsar Panjaitan.

Usai Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga bertindak sebagai inspektur upacara, kemudian menyerahkan piagam penghargaan (tak tampak ada uang pembinaan) kepada Masdawati Tambunsaribu, yang berjasa dalam memajukan dunia pendidikan dasar di pinggiran Danau Toba di SD Nagori Purba, Kecamatan Haranggaol Horisan.
Masdawati Tambunsaribu.




SD No 091394 Nagori Purba ini berada diteluk antara Dusun Hutaimbaru, Kecamatan Pamatang Silimakuta, Kabupaten Simalungun. Pada tahun 1965an-1990an, anak didik Desa Nagori Purba bersekolah di SD Inpres 091383 Hutaimabaru, Kecamatan Pamatang Silimakuta.

Namun sejak tahun 1991, SD Inpres 091383 Hutaimabaru tutup, karena tidak ada guru yang mau tinggal di desa itu. SD Inpres 091383 Desa Hutaimbaru, salah satu contoh merananya dunia pendidikan ditingkat pedesaan. 

SD ini luput dari perhatian pemerintah. SD Inpres Hutaimbaru tahun 1965-1990, berkembang pesat, dan menjadi pioner sekolah dasar di pesisir Danau Toba Kabupaten Simalungun.

Bangunan SD Hutaimbaru dibangun tahun 1965 oleh St Efraim Manihuruk/ RP br Haloho. Bahkan St Efraim Manihuruk sebagai guru pertama di SD Hutaimbaru dan kemudian ada guru Jasalmon Sinaga.

Memasuki tahun 1991, SD Hutaimbaru justru tutup dengan alasan guru tak ada yang betah tinggal di Desa Hutaimbaru. Puluhan tahun sudah sekolah kebanggan masyarakat Hutaimbaru itu tutup dan kini gedungnya jadi gedung pertemuan warga desa. 

Padahal kini ada sekitar 30 anak didik wajib belajar di desa tersebut yang harus sekolah di SD Nagori Purba yang berjarak 2 KM dari Hutaimbaru.

Tahun 1965 hingga tahun 1990an, SD Hutaimbaru merupakan sekolah SD utama untuk empat desa tetangga. Seperti Desa Soping, Soping Sabah, Nagori Purba, Gaol dan Hutaimbaru sendiri.

Sekolah SD Hutaimbaru tahun 1990 ada sebanyak 7 guru sekolah. Namun kini sekolah kebanggan warga Desa Hutaimbaru itu tinggal kenangan. Alasan guru tidak betah, membuat pemerintah menutup sekolah ini. (Asenk Lee Saragih)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments