Info Terkini

10/recent/ticker-posts

PENGUSIRAN SETAN ALA PELPEM GKPS

Lewat pelatihan-pelatihan pembuatan pupuk organik di resort-resort maupun jemaat (Resort Bage, GKPS Pangambatan, Resort Tongging), Pelpem  mengkampanyekan POGOT (Pasuanghon Gogoh ni Tanoh), sebentuk pupuk organik sebagai upaya melawan/mengusir “unsur pengacau” itu untuk mengembalikan keseimbangan tanah.

BS-Seorang Pastor mengatakan, bahwa “setan” adalah semua “unclean spirit”, kekuatan kotor, roh pengacau dan zat/unsur yang tidak baik yang menyebabkan kekacauan (chaos), ketidak nyamanan, hilangnya keharmonisan dan keseimbangan yang membawa dampak penderitaan pisik maupun psikis. Menurutnya bahwa “unclean spirit” harus diterjemahkan dari zaman ke zaman sesuai konteks pergumulan, di semua lingkup kehidupan masyarakat.

Dalam konteks pertanian, sebagai salah satu konsern pelayanan pelpem (Dep. Pelayanan) , kami menterjemahkan “roh pengacau” itu sebagai semua  zat/unsur yang menghilangkan unsur hara dan mikroorganisme tanah sebagai penyebab  asam atau basanya tanah akibat pemakaian pupuk kimia secara berlebihan. 

Lewat pelatihan-pelatihan pembuatan pupuk organik di resort-resort maupun jemaat (Resort Bage, GKPS Pangambatan, Resort Tongging), Pelpem  mengkampanyekan POGOT (Pasuanghon Gogoh ni Tanoh), sebentuk pupuk organik sebagai upaya melawan/mengusir “unsur pengacau” itu untuk mengembalikan keseimbangan tanah.

Tanah adalah bagian tepenting bumi dan kehidupan, semuanya berasal dari tanah dan kembali ke tanah. Seluruh kehidupan bersumber dan ditopang oleh tanah. Sehingga keberlangsungan kehidupan sudah pasti ditentukan baik tidaknya tanah. 

Khusus di daerah pertanian tempat domisili jemaat, GKPS hadir dan serius untuk mengkampanyekan serta mengusahakan ide keberlangsungan kehidupan melalui penyadaran dan usaha bersama akan pentingnya pelestarian. 

Di tengah isu global climate change yang makin mengumandang, dilema pemakaian pupuk kimia yang terus brlebihan, kami bermimpi gerakan  ini dimulai dari seksi bapa GKPS sebgai kepala keluarga untuk mulai memikirkan kelangsungan pertanian dan kehidupan di kampung halamannya masing2 bagi generasi kedepan.

Walau kami sadar, selain keterbatasan dana, kesadaran bersama juga masih jauh panggang dari api. Namun dengan itikat baik dan semangat bumi lestari, serta bekerja sama dengan pihak-pihak terkait (kelompok masyarakat, kelompok tani, lembaga enzio dan pemerintah), pelan tapi pasti semangat ini akan terus menggelora. Lestari bumi, sejahtera petani.(FB-Jhon W Raja) 




Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments