Oleh: Rikanson Jutamardi Purba
Jika Pak Prabowo Subianto menulis buku "Paradoks Indonesia", sinode kita pun sebenarnya mengalami paradoks. Kira2 11-12 jugalah..!
- Aset kita banyak, tapi tidak bisa optimum mendukung Keuangan Umum (KU). Ini kontras dengan perumpamaan tentang talenta yang sering dikhotbahkan itu;
-OKNUM (sekali lagi, OKNUM) pendeta yang mengkhotbahkan hidup benar, justru itu pula yang melakukan ketidakbenaran;
- Di luar Firman Tuhan, dari awal pun masyarakat Simalungun menganut falsafah 'Habonaron do Bona' (HdB, Kebenaran adalah pondasi kehidupan), tapi yang semula orang Simalungun (oSim) terkenal berintegritas (jujur), sekarang ini, kita pun sudah mulai dirasakan cenderung 'same-same' juga dengan orang lain itu. ðŸ˜
Mumpung Pimpinan Sinode (PS) kita sudah berganti BARU, inilah momentum pembenahan sinode kita..! Saya kasih contoh: di Batam, St. Djasarmen Purba selalu mengingatkan kepanitiaan (terutama yang bermaksud atau dikaitkan dengan penggalangan dana) harus:
1)Melakukan administrasi keuangan dengan baik dan benar. Silakan gunakan uang kepanitiaan untuk membeli pulsa/paket ponsel atau BBM misalnya, tapi harus dicatat dengan baik dan benar;
2)Jika itu penggalangan dana, dari omset (nilai kegiatan), biaya penyelenggaran maksimum 30%, sehingga hasil yang diperoleh bisa 70%. Jadi, tidak besar pasak daripada tiang;
3)Ada kewajiban untuk segera (H+7 atau paling lama H+14) melakukan pembubaran panitia dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan (pesta, misalnya), sehingga tidak sempat "masuk angin".
Pdt. Liharson Sigiro dan kawan-kawan, saat ini mengelola (sebagian) usaha-usaha sinode kita. Termasuk belakangan, menyediakan pemakaman umum. Nah, pengelola yang berintegritas dan terobosan-terobosan kreatif seperti inilah yang dibutuhkan sinode kita sekarang ini dan ke depan.
Angka-angka yang terpampang pada gambar terlampir merupakan salah satu contoh betapa sinode kita membutuhkan pembenahan-pembenahan serius. Ini tugas berat PS, karena PS tidak cukup sekadar PS administratur (sebagaimana Prof. Rhenald Kasali pernah menyebut istilah 'rektor administratur'). Sinode kita butuh terobosan-terobosan kreatif dan out-of-the-box (untuk tidak mengatakan: 'radikal').
Coba bayangkan: jika yang diduga dikelirukan itu masih tersisa ('outstanding') Rp 1,28 M lagi dan ternyata dicicil hanya Rp 2 juta/bulan, butuh 53 tahun lagi agar bisa lunas. 😅
Sungguh nekad yang nyata, Sodara-sodara..!
Kabar baiknya: CUM Talenta termaksud sudah dibenahi dan sekarang, kepercayaan nasabah/anggota sudah berangsur pulih.
#SalamBiusCantik #KeuanganUmum #PimpinanSinode #GKPS #BadanUsaha #simalungun #HabonaronDoBona. (BS-Penulis Adalah Pemerhati GKPS)
Sumber Akun FB Rikanson Jutamardi Purba
0 Komentar