SIDAMANIK- Jalan rusak di Siantar-Sidamanik yang telah bertahun-tahun berlangsung hingga kini belum diperbaiki Dinas PU dan Bina Marga Pemkab Simalungun. Kerusakan jalan terjadi mulai perbatasan Pematangsiantar hingga Pasar Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik.
Warga berharap jalan rusak tersebut segera diperbaiki. M Saragih (64) warga Pasar Sarimatondang ditemui Kamis (29/3) menyebutkan, perbaikan jalan terakhir kali dilakukan pada tahun 1990-an.
“Lebih 10 tahun jalan ke Sidamanik tidak pernah diperbaiki lagi. Sudah banyak lubang besar di tengah jalan. Kalau pengendara sepedamotor atau mobil yang baru pertama kali datang kemari, pasti akan terjerembab ke dalam lubang,” ujarnya.
Mereka berharap, agar Jalan Siantar-Sidamanik segera diperbaiki. Mengingat jalan ini merupakan akses utama warga dari Siantar atau Medan menuju perkebunan teh Sidamanik. Selama ini kebun teh Sidamanik merupakan tujuan wisata agro bagi warga Sumatera Utara, bahkan dari luar provinsi.
“Sesudah sampai di Pasar Sarimatondang, pengunjung biasanya mengeluhkan kondisi jalan yang banyak berlubang. Terkadang mereka harus mengerem mendadak karena masuk lubang,” jelasnaya.
Mulai dari perbatasan Kota Siantar, jalan rusak akan ditemui sepanjang jalan hingga ke Pasar Sarimatondang. Mulai dari lubang kecil hingga lubang besar yang tidak ada aspal lagi. Namun sebagian jalan terlihat sudah diperbaiki masyarakat sekitar dengan menutupnya dengan tanah.
Kerusakan jalan terparah ada di beberapa titik, yakni sesudah perbatasan Kota Siantar, sebelum dan sesudah Pekan Tiga Bolon, kemudian sekitar 200 meter mendekati Pasar Sarimatondang.
Sebelumnya, Kadis PU dan Bina Marga Jhon Sabiden Purba mengatakan, saat ini panjang jalan di Simalungun sekitar 2.500 km. Kondisi jalan yang bagus 15 persen, rusak sedang 50 persen dan rusak berat 35 persen.
Disebabkan keterbatasan dana, pihaknya terpaksa menetapkan skala prioritas. Tidak semua jalan kecamatan dan kabupaten bisa mereka benahi tahun ini. “Jalan yang kita utamakan segera kita perbaiki, yakni jalan kabupaten dan kecamatan yang merupakan jalan strategis. Jalan Siantar-Sidamanik sepertinya belum termasuk tahun ini,” ujarnya lagi.
Dia menyebutkan, jalan yang menjadi skala prioritas itu antara lain Simpang Raya-Tiga Ras sepanjang 20 km, Simpang Baru Ujung Padang menuju Kecamatan Bosar Maligas sepanjang 40 km, jalan kabupaten Simpang Kerasaan menuju Serbelawan sepanjang 20 km, serta jalan kecamatan Sondi Raya menuju Sindar Raya di Kecamatan Raya sepanjang 5 km.
Jalan di Karang Anyer Rusak Berat Sejumlah warga Jalan Handayani, Nagori Karang Anyer, Kecamatan Gunung Maligas, mengeluhkan kerusakan jalan yang cukup parah di daerah mereka. Kata warga, kerusakan ini sudah berlangsung selama lima tahun dan tidak pernah diperbaiki. Kepada METRO, Rabu (29/3) Ramli Siregar (41) warga sekitar mengatakan, dirinya bersama warga lainnya sudah pernah mendatangi kecamatan untuk mengadukan permasalahan ini.
Tetapi mereka hanya meminta agar warga bersabar menerima kondisi jalan ini, padahal menurut perkiraan mereka, sudah banyak pengendara sepedamotor yang jatuih karena lubang-lubang tersebut. Agus, warga yang lain menambahkan, jika turun hujan, jalan yang berlubang ini akan tergenang air dan makin menusahkan pengendara untuk melintas. Kata Agus, banyaknya truk pengangkut sawit merupakan salah satu penyebab utama kerusakan jalan. (ral/mag-02/ara)(metrosiantar.com)
0 Comments