Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Bupati Simalungun Jemput Siswa Peserta UN ke Rumah

Pelaksanaan UN SMP di Siantar-Simalungun Lancar Tertib


UN SMP- Pelajar SMP tampak serius mengerjakan soal ujian saat mengikuti UN di SMPN 5 Pematangsiantar, Senin (23/4). (Foto: Pahmi)UN SMP- Pelajar SMP tampak serius mengerjakan soal ujian saat mengikuti UN di SMPN 5 Pematangsiantar, Senin (23/4). (Foto: Pahmi)SIMALUNGUN- Bupati Simalungun JR Saragih melakukan inspeksi mendadak (sidak) di hari pertama pelaksanaan UN (Ujian Nasional) di SMPN 1 Raya, Senin (23/4). Saat sidak, ada seorang siswa yang tak hadir. Bupati pun mengajak Kepala SMPN 1 Raya mendatangi rumah siswa yang tidak hadir itu dan mengimbau orangtua siswa tersebut agar memberi semangat pada anaknya untuk mengikuti UAN.

Dalam kesempatan tersebut, bupati didampingi Kepala Sekolah Drs Dohar Saragih melakukan keliling memantau UN ditiap ruangan. Bupati mengharapkan kepada kepala sekolah berperan aktif mensukseskan wajib belajar 9 tahun, karena itu merupakan kewajiban untuk mensukseskan program pemerintah wajib belajar 9 tahun.

Namun Bupati terkejut mendengar bahwa ada siswi SMPN 1 yang tidak hadir. Bersama kepala sekolah, pengawas didampingi Camat Raya dan Lurah Raya datang ke rumah orangtua siswi di kompleks Pasar Modern, Kelurahan Raya. Bupati mengimbau kepada orangtua untuk memberikan dorongan kepada anaknya untuk tetap semangat bersekolah.

Mendengar masukan dari bupati, orangtua siswi, boru Damanik terharu hingga akhirnya menangis. “Kami akan usahakan putri kami mengikuti UN di hari kedua. Kepala SMPN 1 Raya Drs Dohar Saagih mengatakan, bahwa Youfita PA Purba telah memiliki kartu ujian dan terdaftar sebagai peserta UN.

Naskah UN Dijaga Ketat

Kasubbag Humas AKP H Panggabean SH mengatakan, hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMP di Kabupaten Simalungun berlangsung aman. Naskah UN seperti soal dan Lembar Jawaban Komputer (LJK) dijaga ketat di polsek-polsek seluruh kecamatan di Simalungun.

“Misalnya kalau ada SMP yang melaksanakan UN di Kecamatan Panei, maka naskah UN disimpan di Polsek Panei Tongah. Demikian juga di polsek-polsek lainnya,” ujar Panggabean, Senin (23/4).

Ia mengatakan pelaksanaan UN untuk tingkat SMA, SMK dan MA baru selesai dilaksanakan dan berjalan dengan baik. Diharapakan juga sportifitas pelaksanaan UN SMP sama seperti kondusifnya pelaksanaan UN tingkat SMA. “Hari pertama pelaksanaan UN ini masih berjalan lancar. Tidak ada isu-isu soal dan jabawan beredar. Soal dan LJK dijaga ketat selama 24 jam di masing-masing Polsek,” katanya.

Dia menmabahkan, mulai pelaksanaan UN sampai pengumpulan kembali LJK oleh siswa yang selesai melaksanakan ujian, polisi terus mengawal ketat. Rata-rata setiap sekolah yang melaksanakan UN dijaga satu orang petugas polisi. Namun kalau kondisi sekolah masuk kategori jumlah siswa besar, polisi yang diturunkan 2 per sekolah.

Sementara Kadis Pendidikan Simalungun Resman Saragih mengatakan, ada 15.287 siswa SMP/MTs di Kabupaten Simalungun yang mengikuti UN, dengan rincian 12.311 siswa SMP dan  2.976 siswa MTs. UN dilaksanakan di 51 SMPN dan 89 SMP swasta, serta 3 MTsN dan 67 MTs swasta yang tersebar di berbagai kecamatan.

“UN dilaksanakan mulai 23-26 April. Empat mata pelajaran  yang diujikan antara lain, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matetamika dan IPA. Sampai saat ini persiapan kita masih lancar dan aman,” ungkap Resman.

Anggota Komisi IV DPRD Simalungun Timbul Sibarani mengatakan, pihaknya juga turun untuk melakukan pemantauan pelaksnaan UN pertama SMP/MTs. “DPRD tadi memantau pelaksanaan UN di SMPN 1 Tapian Dolok. Di sana, dari 179 orang yang terdaftar berhak ikut UN, 2 orang tidak hadir. Seorang beralasan sakit dan seorang lagi sudah tidak sekolah alias sudah menikah,” katanya.

UN Proyek Gagal

Timbul Jaya Sibarani menilai UN adalah proyek gagal. Alasannya, seluruh siswa di tanah air melaksanakan UN, mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA. Soal dimana-mana sama tergantung tingkatannya. Sementara, proses belajar mengajar dan fasilitasnya tidak sama di seluruh tanah air. “Semakin banyak buku, fasilitas dan kecanggihan yang dipergunakan untuk menunjang mutu pendidikan, semakin banyak juga bertambah pengetahuan murid.

Itu masih didapatkan di kota-kota besar, seperti Medan dan daerah Jakarta. Sementara naskah UN di Simalungun dan kota-kota kecil sama dengan naskah UN di Medan dan Jakarta. Itu artinya Simalungun atau kota-kota kecil lainnya belum sanggup ikut terlibat dalam UN,” paparnya.

Menurut Timbul, UN adalah proyek gagal yang bukan untuk mencerdaskan murid untuk berpacu agar pintar, tetapi murid jadi sibuk untuk mempersiapkan dirinya lulus dari ujian yang dilaksanakan 4 hari itu, sehingga berbagai cara pun dilakukan asalkan bisa lulus.

UN di Parapat Lancar

Pelaksanan Ujian Nasional (UN) di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon berlangsung aman dan lancar. Meski demikian, petugas dari Polsek Parapat tetap bersiaga di 3 sekolah berbeda untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.

Amatan METRO di SMPN 1 Jalan Talun Sungkit dan SMP HKBP Jalan Josep Sinaga, Parapat, ujian berlangsung tertib, aman  dan lancar dengan penjagaan 1 personel dari Polsek Parapat, dan setiap ruangan ujian diawasi 2 guru dari sekolah berbeda. (rel/osi/rait/ara)(metrosiantar.com)

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

0 Comments