Amatan METRO, Selasa (24/4), longsor memakan bahu jalan sepanjang 50
meter, dan setengah badan jalan sudah terkikis. Akibatnya tak seorang
pun pengguna jalan yang menumpangi kendaraan bermotor diijinkan lewat.
Tepat di gapura masuk kantor Bupati
Simalungun dipalang bambu dan permoden dilarang masuk! Kemudian tampak
poster dari karton bertuliskan jalan sedang diperbaiki.
Begitu juga jalur dari kantor bupati ditutup palang bambu, supaya tidak ada kendaraan yang lewat. Sebelumnya juga kondisi bahu jalan sudah retak-retak.
Begitu juga jalur dari kantor bupati ditutup palang bambu, supaya tidak ada kendaraan yang lewat. Sebelumnya juga kondisi bahu jalan sudah retak-retak.
Rapidin Purba (36), warga yang ditemui METRO saat melintas dengan jalan kaki mengatakan, sebelumnya sudah pernah terjadi longsor. Dia mengatakan, baru setahun diperbaiki, jalan tersebut sudah longsor lagi. “Kondisi tanah di Raya ini gembur. Jadi kalau ada jalan disamping jurang, ancamannya pasti longsor. Lihat aja jalan ini terkikis longsor karena hujan deras mengguyur Simalungun,” kata pria hitam manis ini.
Ia mengatakan pengendara sudah sering
mengeluhkan kondisi jalan tersebut karena tidak ada tembok penahan di
tepi jurang di kiri dan kanan jalan.
Masih kata Rapidin, jalan tersebut merupakan jalan alternatif menuju kantor Bupati Simalungun. Biasanya pejabat di Pemkab Simalungun lewat dari jalan tersebut kalau pulang dan pergi ke kantor.
Kabid DLLAJ Simalungun Heru Lianus
Saragih, didampingi Kabid Kominfo Akmal ditemui di lokasi longsor
mengaku mendapat kabar longsor pagi hari. “Saat ini juga jalan tersebut
langsung dikerjakan (diperbaiki) Pemkab Simalungun. Makanya, kita
memasang palang dilarang masuk,” katanya. (osi/dro)(metrosiantar.com)
0 Comments