Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Mengaku Orang Dekat JR Saragih, Kepsek SD di Simalungun Dipungli Rp1,6 M

SIANTAR-Para kepala SD di Simalungun dipungli oknum yang mengaku-ngaku orang dekat Bupati Simalungun. Setiap kasek dikutip Rp200 ribu. Pengutipan itu bertopengkan kegiatan cerdas cermat tingkat SD yang dilaksanakan di Griya Hapoltakan, Kelurahan Pematang Raya, Kecamatan Raya, Sabtu (21/4) lalu.

Informasi dihimpun, Selasa (24/4) menyebutkan, seluruh kepala SD di Pemkab Simalungun berjumlah 832 sekolah dikutip Rp200 ribu per sekolah, kemudian terkumpul uang sekitar Rp1,6 miliar. Pengutipan itu pun melibatkan sejumlah PNS. 

Modus pengutipannya melalui undangan yang mencantumkan salah satu nama perusahaan milik Bupati Simalungun. Dalam undangan tersebut diminta setiap sekolah berpartisipasi dengan membayar Rp200 ribu. Anehnya, pungli itu tidak diketahui oleh Kadis Pendidikan Simalungun, Resman Saragih.

Sejumlah kepala sekolah pun sudah resah dengan pengutipan tersebut. Namun mereka takut menyampaikan protesnya, karena melibatkan nama perusahaan orang nomor 1 di Simalungun itu. Seperti pengakuan salah seorang kepala SD berisial Srg. 

Dia mengatakan panitia Cerdas Cermat awalnya menyarankan supaya setiap sekolah ikut. Masing-masing kecamatan disuruh panitia membuat pertandingan Cermas Cermat. Kemudian para pemenang dari kecamatan akan dipertandingkan lagi di Griya Hapoltakan tanggal 21 April.

“Setelah dapat juara satu di kecamatan, panitia mengadakan pertandingan antara kecamatan di Pematang Raya dengan jumlah peserta sekitar 832 sekolah. Dan bagi juara satu kecamatan diberi hadiah piala serta uang Rp100 ribu per siswa, dengan syarat  diambil di Bank Sumut Siantar dan membuka rekening murid,” ujarnya.  

 “Memang benar ada kutipan uang itu, yang mengutipnya adalah panitia cerdas cermat. Sebelum final cerdas cermat, penitia sudah datang mengutipnya.Dan hadiah itupun diserahkan pada acara puncak cerdas cermat,” ujarnya dan meminta namanya dirahasiakan.

Kadis Pendidikan Simalungun, Resman Saragih mengaku tidak mengetahui adanya kegiatan cerdas cermat tersebut. Dia juga tidak mengetahui adanya pengutipan dari setiap kepala sekolah. 

“Saya tidak pernah tau adanya pengutipan itu. Saya juga tidak tau kapan dan di mana dilaksanakan cerdas cermat. Kalau memang Pemkab Simalungun yang melaksanakannya, kok saya nggak tau. Intinya, pemkab tidak pernanh mengutip uang dari kepala sekolah dan tidak pernah melaksanakan kegiatan cerdas cermat,” ujarnya singkat. (Osi)(metrosiantar.com)

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

0 Comments