Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Disebut Rampas Tanah Warga Hari Ini, DPRD Panggil PANGULU SIHAPORAS

Sebagian pohon-pohon yang ditebangi Pangulu Sihaporas di lahan masyarakat. Sebanyak 100 hektare lahan masyarakat dirampas Pangulu. (Foto: TONGGO)Sebagian pohon-pohon yang ditebangi Pangulu Sihaporas di lahan masyarakat. Sebanyak 100 hektare lahan masyarakat dirampas Pangulu. (Foto: TONGGO)SIMALUNGUN- Warga Nagori Sihaporas mengharapkan DPRD Simalungun bersikap adil dan pro rakyat. Mendampingi masyarakat merebut kembali tanah masyarakat yang dirampas Pangulu Sihaporas.

“Kami masyarakat Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik berharap agar DPRD Simalungun mau mendengarkan aspirasi masyarakat, serta memperjuangkannya. Tinggal DPRD harapan kami bisa mendampingi masyarakat melawan pangulu,” ujar Judin Ambarita didampingi masyarakat Siporhas lainnya, Minggu (20/5). 

Dia mengatakan, masyarakat sudah sangat tertindas dibuat pengulu mereka Manotar Ambarita. Lahan yang sudah berpuluh-puluh tahun dikelola masyarakat dengan gamblangnya dirampas paksa oleh Manotar. Bermodalkan surat pangulu yang dikeluarkan atas namab diri sendiri, masyarakat Nagori Sihaporas terancam kelaparan.

“Masyarakat sudah miskin, dan semakin dimiskinkan Manotar. Masyarakat kami masih ada tinggal di dalam gubuk berlantai tanah, tapi lahan mereka pun ikut dirampas Manotar,” tegasnya. Kata warga, Manotar memimpin Nagori Sihaporas seperti zaman Belanda saat menjajah Indonesia. Pemerintahaan dengan gaya suka-suka, apa yang dia mau bisa langsung diambilnya.

“Katanya Indonesia sudah merdeka dari penjajahan Belanda, saat ini semua sesuatunya telah diatur undang-undang. Tapi masyarakat Nagori Sihaporas saat ini masih seperti dijajah kekuasaan Manotar yang suka-suka hatinya. Lahan mana yang dimau Manotar, bisa dibuatnya menjadi miliknya, namanya dia itu pangulu,” ucapnya.

Senada diungkapkan warga lainnya, Lamhot Ambarita. Dia mengatakan, dalam pertemuan antara DPRD Simalungun, Pangulu Sihaporas, Camat Pematang Sidamanik dan masyarakat Sihaporas diharapkan menghasilkan keputusan yang berpihak kepada masyarakat.

“Besok (hari ini) masyarakat dipanggil ke DPRD Simalungun. Pada pertemuan itu turut dihadirkan juga Pangulu Sihaporas dan Camat Pematang Sidamanik. DPRD diharapkan pro rakyat,” ujarnya. Terpisah, Bernhad Damanik anggota komisi I DPRD Simalungun mengatakan, terkait keluhan masyarakat Nagori Sihaporas, DPRD Simalungun langsung direspon.

Di mana masyarakat, Pangulu Sihaporas dan Camat Pematang Sidamanik dipanggil ke DPRD Simalungun untuk menjelaskan apa yang menjadi inti permasalahan. “DPRD Simalungun masih akan mendengarkan apa yang terjadi di Nagori Sihaporas. Setelah mendengarkan dari para pihak yang bersangkutan, baru DPRD Simalungun bisa menentukan langkah apa yang selanjutkan ditempuh,” ujar Bernhad.

Diberitakan sebelumnya, Manotar Ambarita, Pangulu Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Simalungun memanfaatkan jabatannya untuk merampas tanah masyarakat. Manotar membuat surat pangulu atas nama dirinya sendiri di lahan yang sedang dikelola masyarakat. Hingga saat ini, sedikitnya 100 hektare tanah masyarakat dirampas pangulu.

Tak sedikit masyarakat di Sihaporas saat ini yang terpaksa dirumahkan karena tidak ada lagi lahan yang bisa dikelola. Masyarakat merasa ketakutan, karena Manotar merebut paksa lahan tersebut dengan membawa alat berat dan dibekingi oknum polisi bermarga Matondang yang bertugas di Polsek Sidamanik.
“Sudah bulat-bulat kami ditipu pangulu. Semua tanah kami telah dirampas pangulu.

Dibekingi polisi dengan alat berat, pangulu merampas tanah kami. Mau gimana lagi, kami hanya tamat SD, sedangkan pangulu tamat Sarjana. Jadi kepintarannya dibuat menipu masyarakat,” ujar salah seorang warga, Judin Ambarita (60) saat dijumpai METRO di Nagori Sihaporas, Kamis (17/5) lalu.  (metrosiantar.com)

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

0 Comments