Info Terkini

10/recent/ticker-posts

DPRD Simalungun Sepi, Anggota Sering "Bolos"


Kunker DPRD Rohil Cuma Diterima Sekwan
SIMALUNGUN- Sebanyak 45 anggota DPRD Simalungun diketahui jarang masuk kantor di Pematang Raya. Terbukti saat anggota DPRD Rokan Hilir, Riau, melakukan kunjungan kerja, Rabu (16/5), tak satu pun anggota DPRD Simalungun berada di kantor.

Alhasil, kunjungan kerja mereka hanya diterima Sekretaris dan Kasubag DPRD. Anggota DPRD Rokan Hilir yang hadir adalah Azwar, Hj Dra Suraty, H Bachid Madjid, Syafruddin, Yanto, Suyadi, M Kazim, Oulliya, Abdullah, Joel Pakpahan, Hj Emilda, Suleiman dan Andrees.

Rombongan disambut Sekretaris Dewan Jonkardus Saragih, Kabag Keuangan Jontalidin Purba, Kasubag Anggaran Bernandus Nainggolan dan Kasubag Risalah dan Persidangan JO Sinaga. Rombongan diterima di ruang pertemuan Badan Musyawarah.

Pada pertemuan itu, Jonkardus terlebih dahulu memohon maaf kepada rombongan DPRD Rokan Hilir karena tidak adanya anggota DPRD Simalungun yang hadir. Setelah mendengar tujuan dan penjelasan dari rombongan DPRD Rokan Hilir, Jonkardus mengatakan, antara DPRD Simalungun dan DPRD Rokan Hilir bagaikan langit dan bumi.

“Kalau dipandang dari anggaran yang dikelola, kita bagaikan langit dan bumi. DPRD Simalungun mengelola anggaran Rp1,5 miliar per tahun, sedangkan DPRD Rokan Hilir Rp6 miliar per tahun,” tegasnya. Saat ditanyai tentang LKPj Bupati Simalungun, Sekwan mengaku belum menerima LKPj Bupati Simalungun tahun 2011. Direncanakan, akhir Mei akan diserahkan pemkab ke DPRD.

Kasubag Keuangan Jontalidin menambahkan, berbahagialah DPRD Rokan Hilir yang mempunyai anggaran besar. Dia mengatakan, antara DPRD Simalungun dan DPRD Rokan Hilir ada kesamaan pada tahun 2012, yakni membentuk Pansus. Namun DPRD Simalungun membentuk Pansus untuk pemekaran Simalungun, sedangkan DPRD Rokan Hilir membentuk Pansur LKPj.

Uniknya, DPRD Rokan Hilir yang rencananya tukar pikiran dengan DPRD Simalungun malah dicecar pertanyaan keluh kesah Sekwan dan staf DPRD Simalungun. Jontalidin mempertanyakan kepada DPRD Rokan Hilir tentang anggaran untuk Pansus.

“DPRD Simalungun membentuk Pansus tidak ada anggaran khusus, masih menggunakan anggaran Bimtek dan Kunker,” ujar Jontalidin. Koordinator kunker Azwar juga bertanya tentang Ranperda inisiatif dan LKPj Simalungun. Karena tidak ada anggota DPRD yang datang, akhirnya pertanyaan itu tidak terjawab.

Selama kurang lebih 2 jam pertemuan itu berlangsung, anggota DPRD Rokan Hilir terlihat kecewa. “Wajarlah DPRD Simalungun tidak bekerja, karena anggaran yang sedikit, sehingga tahunya hanya menerima aspirasi masyarakat. DPRD bisa disebut bekerja kalau pergi ke lapangan menemui masyarakat.

Kalau tidak ada anggaran, bagaimana bisa bekerja. Sudah selayaknnya anggaran itu ditambah menjadi Rp4 miliar,” paparnya. Ia mengaku tidak kesal dengan sikap anggota DPRD Simalugun. Rupanya setelah cek dan ricek, surat pemberitahuan yang dilayangkan tidak sampai. “Kami mengirim surat melalui fax, rupanya tidak sampai. Artinya salah komunikasi saja ini,” terangnya.

Joel Pakpahan, warga Pamatang Raya menambahkan, seharusnya setiap hari ada anggota DPRD yang stan by di kantor. “Mana tau ada masyarakat yang mau menyampaikan aspirasinya. Kalau DPRD tidak ada di kantor, ke mana masyarakat mengadu,” katanya. (metrosiantar.com)

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

0 Comments