Menangis dan Campakkan Piring
TIGA DOLOK- Pasca
tewasnya Ana br Rumahorbo ( 20) warga Manik Tomok Kecamatan Sidamanik
yang diduga bunuh diri dengan melompat ke jurang dari samping kamar
mandi, suasana di Rumah Makan Berkat milik Boru Silaen, Minggu (27/5)
sedikit mencekam dan sepi.
Boru Gultom mengaku berniat menutup warungnya karena ikut berduka atas
kepergian Ana yang masih misteri. Setiap pembeli dan warga yang datang,
selalu menanyai kronologis kematian anak gadis yang sudah 2 bulan
bekerja dengannya itu. “Saya mau tutup warung beberapa hari ini, biarlah
dulu pembeli ke tempat lain, apa boleh buat,” katanya.
Ditemui di kediamannya tak jauh dari
rumah makan itu, didampingi suaminya R Gultom, dia mengaku sebagai
majikan korban tetap melayat ke rumah duka di Manik Tomok sekalipun
orangtua Ana sempat berprasangka buruk terhadap mereka.
”Kemarin keluarganya menanyai kita
terus, bahkan ibunya Ana menuding kami yang tidak-tidak. Ai holan gogo
nai do attong porlu di ho, dang diboto ho ise pamatehon borukki (Hanya
tenaganya yang kau butuhkan, tapi kau tidak tahu siapa yang bunuh
putriku itu). begitulah kata orangtua Ana kepadaku,” katanya.
Sementara itu tetangga Boru Silaen,
mengaku pagi sebelum Ana ditemukan di jurang, pada pukul 05.00 WIB dia
mendengar ada suara yang menangis di kamar mandi sambil mencampakkan
piring. “Waktu itu saya menidurkan anak saya yang terbangun, walaupun
kurang jelas saya dengar, namun saya tahu itu suara Ana,” ujarnya.
Dia mengatakan, tanda–tanda Ana
meninggal, sepertinya sudah ada sebelumnya waktu Ana menggendong anaknya
yang masih 1 bulan sambil mengucapkan kata–kata yang menandakan
seseorang akan pergi. “Ku tinggallah kau, ku tinggallah kau ya. Tante
mau pergi jauh, baik–baik kau sesudah besar ya Nak . Itulah yang
diucapkan Ana sebelum dia kembalian anak saya dari gendongannya,” kata
boru Silaen.
Sementara itu Sisza, putri pemilik warung mengaku takut
pergi ke kamar mandi sebelah warung. Bahkan pakaian dan barang–barang
Ana sudah dikumpulkannya untuk dibawa ke Manik Tomok. “Kalau aku
ingat–ingat semuanya, merinding aku. Sejak tadi malam aku tidur di
rumah, takut aku tidur di warung. Apalagi keluar melihat ke arah sana
pun aku ngeri jadinya,” katanya.
0 Comments