Rusak Parah : Sepanjang 11 kilometer jalan dari Desa Saran Padang menuju
Desa Dolog Mariah Kecamatan Dolog Silau, Kabupaten Simalungun rusak
parah. Guna menuju Dolog Mariah harus melewati jalan pegunungan dan
persawahan dari Saribudolok dengan kondisi jalan rusak parah. Tim
Survei IMAS-USU (Richardo. Saragih, Rendy. Saragih, Ovi Munthe, dan
Erick Doorka Purba) telah melakukan survey langsung ke desa tersebut 18
Mei 2012. Foto batakpos/ist Richardo. Saragih.
Rusak Parah : Sepanjang 11 kilometer jalan dari Desa Saran Padang menuju
Desa Dolog Mariah Kecamatan Dolog Silau, Kabupaten Simalungun rusak
parah. Guna menuju Dolog Mariah harus melewati jalan pegunungan dan
persawahan dari Saribudolok dengan kondisi jalan rusak parah. Tim
Survei IMAS-USU (Richardo. Saragih, Rendy. Saragih, Ovi Munthe, dan
Erick Doorka Purba) telah melakukan survey langsung ke desa tersebut 18
Mei 2012. Foto batakpos/ist Richardo. Saragih.
Medan, BATAKPOS
Ikatan Mahasiswa Simalungun Universitas Sumatera Utara (IMAS-USU) melakukan program kerja Pengabdian Masyarakat Desa (PMD) di beberapa desa di Kabupaten Simalungun. Tahun ini PMD akan dilakukan pada tanggal 5 hingga 12 Juli 2012 di Nagori Dolog Mariah, Kecamatan Dolog Silau, Kabupaten Simalungun.
IMAS-USU merupakan salah satu organisasi yang beranggotakan mahasiswa/I USU yang berjiwa (berahap) Simalungun. IMAS-USU menyadari dan memaknai arti pentingnya “Tridarma Perguruan Tinggi” sebagai salah satu dasar tanggung jawab mahasiswa yang harus dikembangkan secara bersama-sama, yaitu ; pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Koordinator Umum IMAS-USU, Richardo Saragih kepada BATAKPOS, Minggu (3/6) mengatakan, pengabdian masyarakat sebagai salah satu bagian penting dari Tridarma Perguruan Tinggi untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang telah dikembangkan di kampus hanya dapat dilaksanakan dengan terjun langsung dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang menjadi daerah pengabdiannya.
Disebutkan, dalam hal ini, sepanjang 3 tahun terakhir IMAS-USU yang memiliki motto “HIRANAN HU TANOH SIMALUNGUN” (kerinduan ke tanah Simalungun) telah melaksanakan program kerja PMD di beberapa daerah di tanah Simalungun sejak tahun 2009.
“Pada tahun 2009 di Dusun Parjalangan, Nagori Parjalangan, Kecamatan Dolok Pardamean, tahun 2010 di Dusun Marjandi Dolog, Nagori Silau Huluan, Kecamatan Raya, tahun 2011 di Dusun Gulping, Nagori Sondi Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun,”katanya.
Menurut Richardo Saragih, adapun kriteria utama daerah-daerah yang menjadi tujuan pengabdian setiap tahunnya adalah desa yang masih sulit diakses oleh kendaraan roda empat serta ditinjau juga dari rendahnya persentase jumlah orang yang melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.
“Secara umum dari informasi yang kami peroleh alasan mereka untuk tidak melanjutkan pendidikannya adalah karena informasi yang salah. Orang tua di kampung beranggapan bahwa biaya kuliah sangatlah mahal,”ujarnya.
Kata Richardo, anggota IMAS-USU yang juga kebanyakan berasal dari kampung pun menjelaskan kalau sesungguhnya biaya kuliah tersebut tidaklah terlalu mahal jika boleh masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
“Di samping itu, sangat banyak juga program beasiswa yang dapat kita peroleh di kampus. Kalau kita rajin, kita juga bisa mengajar di lembaga-lembaga bimbingan belajar. Terkadang kita bisa juga mengalami surplus. Intinya, informasi yang benar itu harus dipahami oleh masyarakat,”katanya.
Disebutkan, tahun ini setelah selesai ujian akhir semester IMAS-USU kembali akan melaksanakan program PMD yaitu pada tanggal 5 s.d 12 Juli 2012 yang direncanakan bertempat di Nagori Dolog Mariah, Kecamatan Dolog Silau.
“Pada tanggal 18 Mei 2012, tim dari IMAS-USU (Richardo. Saragih, Rendy. Saragih, Ovi Munthe, dan Erick Doorka Purba) telah melakukan survey langsung ke desa tersebut dan langsung membangun komunikasi dengan Pangulu (Lurah) di Nagori tersebut dalam rangka kelancaraan rencana yang akan dilaksanakan pada hari H,”ujarnya.
Menurut Richardo Saragih, untuk sampai ke desa tersebut, tim harus melewati pegunungan dan persawahan sepanjang kurang lebih 11 KM dari desa Saran Padang yang mana kondisi jalannya cukup parah.
“Dimana air mengalir langsung dari jalan yang mengakibatkan jalan sangat sulit untuk dilalui oleh kendaraan bermotor. Untuk jalan dari Seribudolok sampai ke Saran Padang (20 KM) kondisinya masih cukup bagus,”katanya.
Disebutkan, menurut Pangulu Dolog Mariah akibat dari kondisi jalan yang cukup parah tersebutnya warganya menjual hasil panen dari ladang mereka tidak lagi ke Seribudolok, melainkan ke Lubuk Pakam yang jarak tempuhnya kurang lebih 60 KM.
“Jika menjualnya ke Seribu Dolog, maka ada 11 KM jalan yang rusak parah yang harus dilalui sedangkan kalau ke Lubuk Pakam hanya 2 KM. Memang lebih jauh ke Lubuk Pakam, namun lebih efektif dan efisien bagi petani,”ujarnya.
Dengan demikian perputaran uang yang seharusnya terjadi di Saribudolok (Simalungun) berpindah ke Lubuk Pakam (Deli Serdang). Seandainya jalan dari Dolog Mariah ke Saran Padang mulus tentu masyarakat Dolog Silau akan datang ke Seribudolog menjual hasil panennya, dan hal ini akan meningkatkan pendapatan penduduk Simalungun.
PMD IMAS-USU 2012
Sementara untuk PMD IMAS-USU tahun ini panitia akan melaksanakan rangkaian acara yang hampir sama dengan rangkaian acara pada PMD tahun-tahun sebelumnya seperti: di bidang pendidikan kita akan mengajar di Sekolah Dasar di desa itu.
PMD IMAS-USU juga mengkampanyekan bagaimana budaya hidup bersih sejak dini bagi mereka dengan mengosok gigi, menggunting kuku, dan mencuci tangan sebelum makan.
“Di samping itu kita juga akan melaksanakan nonton film bareng bertemakan pendidikan serta berdiskusi langsung dengan orangtua, juga akan dilaksanakan penyuluhan tentang kesehatan, pertanian, dan peternakan,”kata Ricardo.
Disebutkan, seperti tahun-tahun sebelumnya direncanakan jumlah anggota yang hadir pada kegiatan ini ada 40 orang yang seluruhnya akan menginap berkelompok dan berbaur dengan kehidupan langsung masyarakat di desa tersebut selama satu minggu penuh.
Tahun ini PMD IMAS USU akan mengadakan penyuluhan tentang arti pentingnya kooperasi dan kewirausahaan mengingat jumlah pemuda yang cukup banyak tinggal di kampung ini ada sebanyak 50 orang.
“Untuk mensukseskan acara pengabdian ini IMAS-USU akan bekerjasama dengan pemerintah dan instansi lain yang terkait. Melalui kehadiran mahasiswa di desa ini, harapannya ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang diperoleh oleh mahasiswa di dunia kampus benar-benar dapat memberi sumbangsih nyata bagi perkembangan desa ini dan masyarakat,”katanya.
Secara khusus IMAS-USU berharap 2 sampai dengan 5 tahun ke depan akan ada mahasiswa dari desa yang dilakukan PMD bergabung dengan IMAS-USU yang akan kembali melaksanakan pengabdian masyarakat desa di nagori-nagori lain yang belum terjangkkau oleh mahasiswa. RUK
Nagori Dolog Mariah, Kecamatan Dolog Silau, Kabupaten Simalungun. Foto-foto Ricardo Saragih.
Medan, BATAKPOS
Ikatan Mahasiswa Simalungun Universitas Sumatera Utara (IMAS-USU) melakukan program kerja Pengabdian Masyarakat Desa (PMD) di beberapa desa di Kabupaten Simalungun. Tahun ini PMD akan dilakukan pada tanggal 5 hingga 12 Juli 2012 di Nagori Dolog Mariah, Kecamatan Dolog Silau, Kabupaten Simalungun.
IMAS-USU merupakan salah satu organisasi yang beranggotakan mahasiswa/I USU yang berjiwa (berahap) Simalungun. IMAS-USU menyadari dan memaknai arti pentingnya “Tridarma Perguruan Tinggi” sebagai salah satu dasar tanggung jawab mahasiswa yang harus dikembangkan secara bersama-sama, yaitu ; pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Koordinator Umum IMAS-USU, Richardo Saragih kepada BATAKPOS, Minggu (3/6) mengatakan, pengabdian masyarakat sebagai salah satu bagian penting dari Tridarma Perguruan Tinggi untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang telah dikembangkan di kampus hanya dapat dilaksanakan dengan terjun langsung dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang menjadi daerah pengabdiannya.
Disebutkan, dalam hal ini, sepanjang 3 tahun terakhir IMAS-USU yang memiliki motto “HIRANAN HU TANOH SIMALUNGUN” (kerinduan ke tanah Simalungun) telah melaksanakan program kerja PMD di beberapa daerah di tanah Simalungun sejak tahun 2009.
“Pada tahun 2009 di Dusun Parjalangan, Nagori Parjalangan, Kecamatan Dolok Pardamean, tahun 2010 di Dusun Marjandi Dolog, Nagori Silau Huluan, Kecamatan Raya, tahun 2011 di Dusun Gulping, Nagori Sondi Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun,”katanya.
Menurut Richardo Saragih, adapun kriteria utama daerah-daerah yang menjadi tujuan pengabdian setiap tahunnya adalah desa yang masih sulit diakses oleh kendaraan roda empat serta ditinjau juga dari rendahnya persentase jumlah orang yang melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.
“Secara umum dari informasi yang kami peroleh alasan mereka untuk tidak melanjutkan pendidikannya adalah karena informasi yang salah. Orang tua di kampung beranggapan bahwa biaya kuliah sangatlah mahal,”ujarnya.
Kata Richardo, anggota IMAS-USU yang juga kebanyakan berasal dari kampung pun menjelaskan kalau sesungguhnya biaya kuliah tersebut tidaklah terlalu mahal jika boleh masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
“Di samping itu, sangat banyak juga program beasiswa yang dapat kita peroleh di kampus. Kalau kita rajin, kita juga bisa mengajar di lembaga-lembaga bimbingan belajar. Terkadang kita bisa juga mengalami surplus. Intinya, informasi yang benar itu harus dipahami oleh masyarakat,”katanya.
Disebutkan, tahun ini setelah selesai ujian akhir semester IMAS-USU kembali akan melaksanakan program PMD yaitu pada tanggal 5 s.d 12 Juli 2012 yang direncanakan bertempat di Nagori Dolog Mariah, Kecamatan Dolog Silau.
“Pada tanggal 18 Mei 2012, tim dari IMAS-USU (Richardo. Saragih, Rendy. Saragih, Ovi Munthe, dan Erick Doorka Purba) telah melakukan survey langsung ke desa tersebut dan langsung membangun komunikasi dengan Pangulu (Lurah) di Nagori tersebut dalam rangka kelancaraan rencana yang akan dilaksanakan pada hari H,”ujarnya.
Menurut Richardo Saragih, untuk sampai ke desa tersebut, tim harus melewati pegunungan dan persawahan sepanjang kurang lebih 11 KM dari desa Saran Padang yang mana kondisi jalannya cukup parah.
“Dimana air mengalir langsung dari jalan yang mengakibatkan jalan sangat sulit untuk dilalui oleh kendaraan bermotor. Untuk jalan dari Seribudolok sampai ke Saran Padang (20 KM) kondisinya masih cukup bagus,”katanya.
Disebutkan, menurut Pangulu Dolog Mariah akibat dari kondisi jalan yang cukup parah tersebutnya warganya menjual hasil panen dari ladang mereka tidak lagi ke Seribudolok, melainkan ke Lubuk Pakam yang jarak tempuhnya kurang lebih 60 KM.
“Jika menjualnya ke Seribu Dolog, maka ada 11 KM jalan yang rusak parah yang harus dilalui sedangkan kalau ke Lubuk Pakam hanya 2 KM. Memang lebih jauh ke Lubuk Pakam, namun lebih efektif dan efisien bagi petani,”ujarnya.
Dengan demikian perputaran uang yang seharusnya terjadi di Saribudolok (Simalungun) berpindah ke Lubuk Pakam (Deli Serdang). Seandainya jalan dari Dolog Mariah ke Saran Padang mulus tentu masyarakat Dolog Silau akan datang ke Seribudolog menjual hasil panennya, dan hal ini akan meningkatkan pendapatan penduduk Simalungun.
PMD IMAS-USU 2012
Sementara untuk PMD IMAS-USU tahun ini panitia akan melaksanakan rangkaian acara yang hampir sama dengan rangkaian acara pada PMD tahun-tahun sebelumnya seperti: di bidang pendidikan kita akan mengajar di Sekolah Dasar di desa itu.
PMD IMAS-USU juga mengkampanyekan bagaimana budaya hidup bersih sejak dini bagi mereka dengan mengosok gigi, menggunting kuku, dan mencuci tangan sebelum makan.
“Di samping itu kita juga akan melaksanakan nonton film bareng bertemakan pendidikan serta berdiskusi langsung dengan orangtua, juga akan dilaksanakan penyuluhan tentang kesehatan, pertanian, dan peternakan,”kata Ricardo.
Disebutkan, seperti tahun-tahun sebelumnya direncanakan jumlah anggota yang hadir pada kegiatan ini ada 40 orang yang seluruhnya akan menginap berkelompok dan berbaur dengan kehidupan langsung masyarakat di desa tersebut selama satu minggu penuh.
Tahun ini PMD IMAS USU akan mengadakan penyuluhan tentang arti pentingnya kooperasi dan kewirausahaan mengingat jumlah pemuda yang cukup banyak tinggal di kampung ini ada sebanyak 50 orang.
“Untuk mensukseskan acara pengabdian ini IMAS-USU akan bekerjasama dengan pemerintah dan instansi lain yang terkait. Melalui kehadiran mahasiswa di desa ini, harapannya ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang diperoleh oleh mahasiswa di dunia kampus benar-benar dapat memberi sumbangsih nyata bagi perkembangan desa ini dan masyarakat,”katanya.
Secara khusus IMAS-USU berharap 2 sampai dengan 5 tahun ke depan akan ada mahasiswa dari desa yang dilakukan PMD bergabung dengan IMAS-USU yang akan kembali melaksanakan pengabdian masyarakat desa di nagori-nagori lain yang belum terjangkkau oleh mahasiswa. RUK
Nagori Dolog Mariah, Kecamatan Dolog Silau, Kabupaten Simalungun. Foto-foto Ricardo Saragih.
0 Comments