SIMALUNGUN- Pangulu
Sihaporas Manotar Ambarita resmi dicopot dari jabatannya. Ratusan
masyarakat Sihaporas yang datang ke Kantor Camat Pematang Sidamanik
telah menandatangani surat pernyataan setuju Manotar dicopot.
“Manotar sudah dicopot dari jabatannya. Saya sebagai pengurus Maujana
sudah menandatangani surat pencopotan Manotar,” ujar Karman Ambarita
pengurus Maujana Nagori Sihaporas, Senin (4/6). Dia mengatakan,
permintaan masyarakat kepada Maujana agar secepatnya dibuatkan pengganti
pangulu di Nagori Sihaporas. Hal itu guna mempermudah masyarakat dalam
pengurusan surat menyurat.
“Saya sudah sampaikan kepada Camat
Pematang Sidamanik, agar sementara waktu dibuat Plt Pangulu Sihaporas
dari kantor camat. Dalam waktu dekat juga pemilihan pangulu akan
dilaksanakan,”ungkapnya.
Terpisah, Judin Ambarita tokoh masyarakat Sihaporas mengatakan, meski Manotar sudah dicopot, tapi ulah Manotar Ambarita yang merampas tanah masyarakat tak kunjung berhenti. Bahkan, sejak dicopot, Manotar semakin gesit menanami pohon durian di atas lahan masyarakat.
“Manotar menggaji orang untuk menanami
pohon durian di tanah masyarakat, termasuk di tanah yang sudah diumumkan
stanvas. Manotar tidak menggubris keputusan pemkab dan DPRD, saat
melakukan rapat dengan masyarakat Sihaporas,” katanya. Setiap harinya,
lanjut Judin, Manotar menanami ratusan pohon durian di tanah masyarakat.
Saat Manotar dan orang-orang yang digajinya menanami pohon tersebut,
masyarakat tidak mau melakukan perlawanan karena tidak mau terjerat
hukum.
“Kami masih diam, menyaksikan Manotar
dan orang-orangnya menanami pohon durian di tanah masyarakat. Tapi
sesekali juga, pohon durian itu kami cabut. Karena kami sudah nekat,
kalau Manotar dan orang-orangnya melakukan perlawanan, maka untuk perang
pun kami masyarakat sudah siap. Kalau tanah kami dirampas, kami mau
kerja di mana lagi,” tegasnya.
Masyarakat Sihaporas mengharapkan camat,
polisi dan DPRD turun langsung ke lokasi untuk menyaksikan bagaimana
perbuatan Manotar merampas tanah masyarakat.
“Kalau sikap Manotar semakin
menjadi-jadi, pertumpahan darah kami sudah siap. Kalau hukum yang
berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak diakui, berarti
harus hukum rimba yang harus terjadi,” katanya. (METROSIANTAR.COM)
Warga Minta Camat Tindak Pangulu
SIMALUNGUN - Enam belas warga Nagori Sihaporas meminta Camat Pamatang Sidamanik untuk mengusut berbagai dugaan korupsi dan tindakan merugikan lainnya yang telah dilakukan Pangulu Nagori Sihaporas Manotar Ambarita.
Enam belas warga akhir bulan lalu bersatu dan mengirimkan daftar dosa yang menurut mereka telah dilakukan Manotar sejak menjabat pada tahun 2005 sampai sekarang ini. Ia diduga berlaku curang dalam pengadaan raskin, konversi gas/elpiji, proyek pembangunan jembatan, dan pembobolan honor aparat Nagori Sihaporas seperti Sekretaris Desa dan Kaur.
Manotar Ambarita pernah diberhentikan secara tidak terhormat oleh Bupati Zulkarnain Damanik karena maju dalam pemilihan anggota legislatif tahun 2009 yang lalu. Ia kalah dan ternyata diaktifkan kembali sebagai Pangulu oleh Kepala Daerah yang baru.
Harapan baru tentang pergantian Kepala Nagori yang bersebelahan dengan kebun eucalyptus perusahaan Toba Pulp Lestari ini kembali bangkit karena bulan Agustus nanti masa jabatan Manotar akan segera habis.
Menurut seorang warga Karman Ambarita, Camat pernah berjanji akan segera membentuk panitia persiapan pemilihan Pangulu di Nagori Sihaporas. "Tapi, sampai sekarang tidak jelas juga," kata Karman, Senin (6/6). Ia memang curiga selama ini Camat punya kedekatan dengan Pangulu mereka itu.
Selain korup, Karman juga menilai Manotar sebagai pribadi yang arogan. Menurutnya, di hadapan dirinya dan beberapa warga lain, putra asli Sihaporas Bolon itu mengaku membeli mobil Xenia yang ia gunakan dari hasil korupsi selaku pangulu. "Sampai mati pun saya berani bersaksi tentang itu," katanya.
0 Comments