
RAYA-
Satu unit rumah milik Amen Purba (65) ludes terbakar di Nagori Bah
Bolon Kecamatan Raya Simalungun, Senin (11/6). Data diperoleh, tidak ada
korban pada peristiwa tersebut. Kejadian bermula saat Amen Purba
berangkat ke ladangnya pukul 08.00.
Saat meninggalkan rumah, Amen diduga lupa mematikan api yang ada di
tungku dengan menggunakan kayu bakar di dapurnya. Karena angin yang
berhembus kencang, api menyambar dinding dapurnya, sehingga api
menyambar dinding dan membakar rumahnya sampai ludes.
Seorang saksi mata Lamhot Saragih,
kepada METRO menuturkan, kebakaran tersebut berlangsung cepat. Dia yang
saat itu sedang memasang instalasi listrik tetangga rumah korban,
melihat api menghanguskan rumah itu hanya dalam tempo 15 menit.
Tiba-tiba Lamhot melihat kepulan asap dari dapur rumah korban. Karena
curiga Lamhot kemudian mengecek asal asap tersebut. Ternyata api sudah
menyapu dinding dapur rumah korban yang terbuat dari papan.
Lamhot kemudian berteriak kepada warga
sekitar guna meminta tolong. Warga yang mengetahui adanya kebakaran,
berusaha memadamkan api dan mengevakuasi barang milik korban setelah
terlebih dulu mendobrak paksa pintu. Sebagian warga berangkat ke ladang
korban untuk memberitahukan kejadian terebut. Apalagi diketahui istri
korban saat kejadian sedang pergi ke pesta saudaranya.
Warga juga sempat takut mendekati rumah
korban yang terbakar, karena khawatir ada ledakan dari tabung gas.
Tenyata selama ini, korban tidak pernah menggunakan kompor gas melainkan
tungku kayu bakar. Karena angin yang cukup kencang akibat cuaca kemarau
yang melanda Raya sejak 2 minggu terakhir, ditambah warga yang
memadamkan api hanya menggunakan alat seadannya saja, api dengan cepat
merembes ke bagian depan rumah.
Untuk menjaga api makin merembes ke
rumah warga lainnya, warga kemudian membongkar rumah anak korban yang
berada persis di sampingnya. Sekitar satu jam kemudian, api berhasil
dipadamkan warga tanpa bantuan Pemadam Kebakaran. Warga hanya bisa
menyelamatkan dua buah tikar dan satu kaleng beras dari rumah korban.
“Diduga api itu berasal dari tataring (tungku masak) yang lupa
dimatikan. Karena angin yang cukup kencang, api dengan cepat
menghabiskan rumah korban,” kata Lamhot.
Lebih lanjut, Lamhot menceritakan, rumah
korban yang bagian depannya permanen tersebut baru beberapa bulan
dilakukan perbaikan. “Memang dengan kondisi cuaca yang kemarau seperti
ini, rawan kebakaran, karena selain bahan-bahannya mudah terbakar juga
akibat angina kencang, sehingga api mudah membesar,” kata Lamhot.
Kapolsek Raya AKP Sulaiman Simanjuntak,
saat dikonfirmasi METRO membenakan kejadian tersebut. Menurutnya dugaan
sementara, api berasal dari kompor masak yang ditinggalkan pemiliknya
dalam keadaan menyala. Ditaksir kerugian akibat kejadian tersebut
sekitar Rp80 juta. (METROSIANTAR.COM)
0 Comments