SIANTAR- Banjir kembali
melanda pemukiman warga di bantaran Sungai Bah Bolon, Selasa (10/7).
Air yang mengalir deras terlihat lebih parah dari banjir pertama.
Pantauan METRO hingga pukul 02.00 WIB tadi, ketinggian air mencapai
kurang lebih 7 meter. Akibatnya, ratusan rumah warga kembali terendam.
Peristiwa itu terjadi di beberapa titik,
seperti di Kelurahan Aek Nauli Kelurahan Pematang Simalungun, hingga ke
Kecamatan Siantar Timur dan Kabupaten Simalungun. “Tadi sekira pukul
22.00 WIB, air hanya meluap dengan ketinggian satu meter hingga dua
meter, Tapi sejak pukul 00.00 WIB, air semakin tinggi,” kata warga
sekitar Jalan SKI, J Hutabarat (43).
Sementara di lokasi, ada tiga puluh unit
kediaman warga terendam. Rumah-rumah itu berbaris di pinggiran sungai.
Akibat keadaan ini, penghuninya terpaksa mengungsi ke kediaman sanak
famili.
Listrik Padam
Keadaan ini diperparah dengan padamnya aliran listrik di sekitar lokasi banjir. Sehingga warga yang akan megevakuasi barangnya mengalami kesulitan. Rani (23), warga Jalan Ski Kelurahan Aek Nauli, ketika ditemui METRO terlihat tengah membereskan barang-barangnya. Namun ia sangat kesulitan dengan tidak adanya penerangan di lokasi.
“Kami takut tidur di rumah, soalnya air
sungai ini semakin naik dan tidak seperti biasanya. Apalagi sekarang
listrik sudah padam. Tadi di kampung ini ada tiang listrik yang
korslet,” ujarnya. Warga yang panik, tampak berhamburan keluar rumah.
Bahkan di tengah suasana yang gelap gulita, sesekali warga masuk ke
kediamannya untuk mencari sisa barang yang bisa diselamatkan. Teriakan
histeris dari beberapa ibu menambah mencekamnya suasana banjir.
Kuburan Mr X Tenggelam
Tak jauh berbeda, suasana di sekitar Jalan Vihara juga diramaikan warga yang mengungsi, serta masyarakat yang sekedar melihat situasi. Parahnya, akibat air yang semakin tinggi, membuat komplek pemakaman Mr X RSUD dr Djasamen Saragih ikut tenggelam. Dikhawatirkan keadaan ini akan merusak komplek dan menghanyutkan jenazah yang sudah dikebumikan.
“Bisa saja tanahnya tergerus dan
akhirnya mayat Mr X yang dikubur di sini berhanyutan. Tapi kita berdoa
saja itu tidak sampai terjadi,” kata seorang warga yang sedang
menyaksikan dahsyatnya arus Bah Bolon yang kian lama kian tinggi.
Sementara di sisi lainnya, sebatang pohon beringin tua yang selama ini
berdiri kokoh di samping jembatan Jalan Vihara menuju Jalan Pane, ikut
tumbang. Keadaan ini semakin membuat warga khawatir akan ketahanan
jembatan jika saja air kembali naik dan batang kayu itu hanyut serta
menghantam jembatan.
“Lihatlah batang beringin yang tumbang
itu. Kalau seandainya air semakin tinggi, otomatis batangnya akan ikut
terseret dan menghantam jembatan. Saya khawatir jembatan ini tak akan
kuat menahannya,” kata Amir (30), warga yang melihat suasana Bah Bolon.
Hingga dinihari tadi, arus Bah Bolon belum surut. Masyarakat sekitar
bantaran sungai tampak berjaga-jaga guna mengantisipasi keadaan yang
lebih parah lagi. (MSC)
0 Comments