 (Foto:
 Marihot Sinaga) PEMBUKAAN JALAN- Bogel Saragih bersama Hordin Saragih 
di lokasi pembukaan jalan Huta Rih Nagori Bongguron Kariahan, Kamis 
(28/6)RAYA- Karena kondisi jalan yang terjal dan 
sulit dilalui kendaraan bermotor saat mengangkut hasil pertanian, warga 
Dusun Huta Rih Nagori Bongguron Kariahan membuka jalan alternatif. Jalan
 alternatif tersebut guna menghubungkan Dusun Huta Rih dengan Dusun 
Bongbongan.
(Foto:
 Marihot Sinaga) PEMBUKAAN JALAN- Bogel Saragih bersama Hordin Saragih 
di lokasi pembukaan jalan Huta Rih Nagori Bongguron Kariahan, Kamis 
(28/6)RAYA- Karena kondisi jalan yang terjal dan 
sulit dilalui kendaraan bermotor saat mengangkut hasil pertanian, warga 
Dusun Huta Rih Nagori Bongguron Kariahan membuka jalan alternatif. Jalan
 alternatif tersebut guna menghubungkan Dusun Huta Rih dengan Dusun 
Bongbongan.
Kepada METRO, Kamis (28/6) tokoh masyarakat Huta Rih Hordin Saragih 
mengatakan, jalan  yang menghubungkan Bongbongan menuju Hutarih 
kondisinya cukup terjal dan membahayakan. 
Karena kondisi tersebut, 
kendaraan bermotor yang akan mengangkut hasil pertanian sulit untuk 
lewat. “Pernah truk yang membawa hasil pertanian saya tidak sanggup 
melewati jalan ini karena kondisinya yang terjal, makanya kami berupaya 
membuatkan jalan alternatif baru agar mudah dilalui,” katanya.
Untuk pembukaan jalan tersebut, kata 
Hordin, masyarakat menyerahkan pengerjaannya kepada Bogel Saragih yang 
merupakan tokoh pemuda asal Raya. “Kami mengcapkan terima kasih kepada 
Bogel atas kepeduliannya yang sudah bersedia membangun jalan baru ini,” 
ungkapnya. Sementara Bogel Saragih mengatakan, dirinya bersedia 
membuatkan jalan baru bagi masyarakat karena prihatin melihat keadaan 
masyarakat yang mengeluhkan kondisi jalan.
“Untuk pembukaannya dilakukan dengan 
menggunakan alat berat untuk mengeruk batu di sisi tebing ini. Jalan 
yang dibuka sepanjang 1 kilometer ini yang berada di lahan warga. Jadi 
lokasi pembukaan jalan ini bukan berada di kawasan hutan lindung,” 
jelasnya sembari mengatakan jalan yang dibuat nantinya berliku sehingga 
kemiringannya bisa dikurangi. “Jika pembukaan jalan ini nantinya 
selesai, maka warga sudah lebih mudah mengangkut hasil pertaniannya,” 
katanya.
Bogel menambahkan, ke depan, tidak hanya
 Pemkab Simalungun saja yang terlibat dalam proses pembangunan, tetapi 
masyarakat juga harus lebih prokatif, misalnya dengan pembukaan jalan 
untuk mengatasi  keluhan masyarakat. “Sebelum dibuka, kondisi jalan ini 
dulu merupakan tebing batu. Setelah dibuka maka batu ini juga kita 
manfaatkan untuk masyakat yang membutuhkan, dan sebagian dijual untuk 
biaya operasional pembukaan jalan,” katanya.
Masih kata Bogel, dalam membantu keluhan
 masyarakat dengan pembukaan jalan, pihaknya juga melakukan penanaman 
pohon di lahan-lahan gundul. Jenis pohon yang akan ditanam merupakan 
buah-buahan, seperti durian, mangga, rambutan dan duku. “Jumlah pohon 
buah-buahan yang akan kami tanam bersama masyarakat sekitar 10 ribu 
pohon, dan saat ini sudah ada seratus pohon yang sudah dikirim ke 
Kariahan ini. Penanaman pohon ini guna mendukung program penghijauan 
yang disampaikan pemerintah pusat.
Sengaja dibuat pohon buah buahan agar 
masyarakat bisa menikmati hasil. Selain itu kita juga berharapa agar 
Huta Kariahan dan sekitarnya bisa jadi sentra buah-buahan untuk 
meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya. Sementara Petugas Dinas 
Kehutanan Kecamatan Raya M Turnip mengatakan, lokasi pembukaan jalan 
yang dilakukan tidak berada di kawasan hutan lindung. Menurutnya 
beberapa waktu lalu pihaknya sudah melihat langsung, ternyata berada di 
luar kawasan. “Kami sudah meninjau langsung lokasinya, ternyata berada 
di luar kawasan hutan,” katanya.(MSC)
 



0 Komentar