Info Terkini

10/recent/ticker-posts

PT Allegrindo Harus Tutup

(FOTO: TONGGO) Tim Panja DPRD Simalungun yang diketuai Johalim Purba memeriksa dokumen PT Allegrindo.
(FOTO: TONGGO)
Tim Panja DPRD Simalungun yang diketuai Johalim Purba memeriksa dokumen PT Allegrindo.

PURBA- Semua pihak yang mencoba mengambil keutungan pribadi dari PT Allegrindo diminta agar mengurungkan niatnya. Pergerakan hanya ada untuk masyarakat dan karyawan yang selama ini menghirup bau busuk PT Allegrindo.

Kalau peternakan babi itu tidak memenuhi tuntutan masyarakat dan karyawan, maka satu kata kunci Alegrindo harus tutup harus diwujudkan. “Terhadap Panja DPRD Simalungun, bila sudah sampai satu bulan ternyata tak bisa memberikan jawaban memuaskan, maka kami dan karyawan akan kembali menyerang dan anggota DPRD tak perlu lagi mencampuri,” ancam Gomak warga yang protes , kepada METRO, Rabu (8/8).

Gomak juga menyadari bahwa dalam pergerakan mereka ada juga pimpinan organisasi kepemudaan atau yang lainnya yang mencoba mengambil keuntungan lewat gerakan ini. Terkait hal ini, Gomak mengingatkan Alegrindo bahwa gerakan ini murni dari masyarakat dan karyawan. “Tidak ada ketua ini, ketua itu. Yang jelas bila tidak ada jawaban yang cocok dan memuaskan masyarakat dan karyawan. Satu kata kunci, Alegrindo harus tutup,” tegas Gomak.

Diketahui, PT Alegrindo telah merealisasi bantuan pakaian kerja kepada para karyawan. Hal itu dilakukan sebagai pemenuhan salahsatu dari 11 tuntutan dalam demo beberapa waktu lalu.  Namun karyawan Allegrindo yang ikut dalam demo beberapa waktu lalu justru mengembalikan pakaian kerja itu. Mereka mengatakan, sikap itu disengaja agar Allegrindo jangan merasa terlalu gampang menghadapi dan memperlakukan karyawan.

“Pemenuhan pakaian kerja berupa sepatu boat, masker, topi, dan pakaian merupakan salahsatu isi tuntutan karyawan dalam demo beberapa waktu lalu. Namun setelah itu, Allegrindo malah bertingkah seenaknya seolah pakaian kerja itu sudah merupakan hal yang utama demikian,” ujarnya.

Oloan Sinaga, salahseorang karyawan kepada METRO menjelaskan, langkah itu sengaja dilakukan sebagai cara karyawan mengatur jarak dengan perusahaan. “Selama ini, perusahaan sudah menganggap kita lebih penting dari hewan. Jadi sekarang, kita buat perusahaan agar memerhatikan kita,” ketus Oloan. (sp/dro)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments