"Quick Count" Berakhir, Ganteng Dinyatakan Menangi Pilkada Sumut
Jakarta -
Sejumlah lembaga survei di Indonesia, lewat hasil hitung cepat (quick
count) menyatakan bahwa pasangan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Eri Nuryadi
(Ganteng) memenangi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Sumatra
Utara.
Berdasarkan hasil hitung Lingkaran Survei Indonesia (LSI), pasangan
Ganteng meraih 32.05 persen. Sementara Effendi Simbolon-Djumiran Abdi
berada di posisi kedua dengan 26,87 persen, dan pasangan Gus Irawan -
Soekirman di posisi ketiga dengan 19.48 persen.
Sementara itu, lembaga survei Indo Barometer juga menyatakan
kemenangan Pilkada Sumut bagi pasangan Ganteng. Di mana pasangan
tersebut meraih 32,9 persen. Di tempat kedua, Effendi Simbolon-Djumiran
Abdi menguntit dengan 23,9 persen, dan pasangan Gus Irawan - Soekirman
di posisi ketiga dengan 21,86 persen.(Beritasatu.com)
KPU Sumut: Quick Count Bukan Pedoman
Medan -
Komisi Pemilihan Umum Sumatera Utara (KPU Sumut) tidak bisa menjadikan
hasil penghitungan cepat (Quick Count) lembaga survei, sebagai pedoman
dalam menentukan kepastian pemenang pemilihan kepala daerah (Pilkada),
saat digelar, Kamis (7/3) kemarin.
"Kami tetap berpedoman pada hasil penghitungan akhir yang kami laksanakan sebagai penyelenggara. Pemenang pilkada akan diketahui bersasarkan hasil akhir, akan diketahui sekitar tanggal 14 Maret atau 15 Maret," ujar Ketua KPU Sumut, Irham Buana Nasution.
Menurutnya, tidak ada alasan bagi KPU sebagai penyelenggara pilkada untuk menjadikan hasil penghitungan cepat sejumlah lembagai survei itu sebagai referensi hasil penghitungan suara. Sebab, pasangan pemenang pilkada diakui berdasarkan hasil hitungan KPU.
"Kami berharap kepada semua pihak untuk dapat memahami, termasuk pasangan pemenang pilkada versi lembaga survei tersebut, jangan sampai menganggap sebagai pemenang, sebelum keluar hasil penghitungan dari KPU," katanya.
Ketika disinggung tentang partisipasi masyarakat dalam memilih saat pilkada itu digelar, Irham mengakui, jumlah pemilih yang ikut dalam pesta demokrasi tersebut, berkisar 50 persen sampai dengan 60 persen. Angka itu berdasarkan estimasi saja.
"Angka tersebut dapat diketahui setelah selesai hasil penghitungan akhir nanti. Saat itu, akan terungkap partisipasi masyarakat dalam memilih, apakah golongan putih (Golput) lebih banyak ketimbang angka pemenang pasangan pilkada," katanya.
Irham memasrikan, kemerosotan partisipasi masyarakat bukan dipengaruhi faktor pendistribusian formulir C6 yang tidak sampai ke masyarakat. Soalnya, keluhan tersebut sama sekali belum ada diterima penyelenggara pilkada, baik dari elit partai masupun masyarakat. [155]
"Kami tetap berpedoman pada hasil penghitungan akhir yang kami laksanakan sebagai penyelenggara. Pemenang pilkada akan diketahui bersasarkan hasil akhir, akan diketahui sekitar tanggal 14 Maret atau 15 Maret," ujar Ketua KPU Sumut, Irham Buana Nasution.
Menurutnya, tidak ada alasan bagi KPU sebagai penyelenggara pilkada untuk menjadikan hasil penghitungan cepat sejumlah lembagai survei itu sebagai referensi hasil penghitungan suara. Sebab, pasangan pemenang pilkada diakui berdasarkan hasil hitungan KPU.
"Kami berharap kepada semua pihak untuk dapat memahami, termasuk pasangan pemenang pilkada versi lembaga survei tersebut, jangan sampai menganggap sebagai pemenang, sebelum keluar hasil penghitungan dari KPU," katanya.
Ketika disinggung tentang partisipasi masyarakat dalam memilih saat pilkada itu digelar, Irham mengakui, jumlah pemilih yang ikut dalam pesta demokrasi tersebut, berkisar 50 persen sampai dengan 60 persen. Angka itu berdasarkan estimasi saja.
"Angka tersebut dapat diketahui setelah selesai hasil penghitungan akhir nanti. Saat itu, akan terungkap partisipasi masyarakat dalam memilih, apakah golongan putih (Golput) lebih banyak ketimbang angka pemenang pasangan pilkada," katanya.
Irham memasrikan, kemerosotan partisipasi masyarakat bukan dipengaruhi faktor pendistribusian formulir C6 yang tidak sampai ke masyarakat. Soalnya, keluhan tersebut sama sekali belum ada diterima penyelenggara pilkada, baik dari elit partai masupun masyarakat. [155]
Penulis: 155/FER
Sumber:Suara Pembaruan
0 Comments