SIANTAR
– Puluhan warga yang mayoritas adalah kaum ibu dan anak-anak menggelar
aksi blokir jalan karena kecewa kepada pemerintah yang tak kunjung
memperbaiki jalan rusak di daerah mereka, di Jalan Medan km 5,5,
Kelurahan Pondok Sayur dan Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Siantar
Martoba.
Aksi tersebut berlangsung Selasa (16/4) sekitar pukul 15.00 WIB
dengan memalangkan batang ubi pada badan jalan. Mereka mengatakan bahwa
aksi ini merupakan simbol kekecewaan atas sikap pemerintah. Mereka
tampak menyuarakan kekecewaan mereka kepada warga yang melintas dari
jalan yang penuh lubang tersebut.
“Pak walikota, tolong jalan dan lampu jalan kami segera diperbaiki.
Karena lokasi jalan rusak itu sudah banyak memakan korban jiwa,” teriak
Marisi br Manurung (52), salah seorang warga.
Marisi bersama temannya Maria br Silalahi mengatakan, aksi yang
mereka lakukan adalah untuk menyampaikan aspirasi. Sebab selama ini
hasil musyawarah yang mereka lakukan bersama RT 01/02 Sariani br
Tampubolon di kantor Lurah Pondok Sayur tak kunjung menemui titik temu.
Dimana pemerintah hingga saat ini tak melakukan perbaikan jalan dan lampu jalan di Jalan Medan km 5,5.
“Beberapa waktu lalu kami sudah menyampaikan keluhan kepada lurah.
Kami juga sudah menyampaikan aspirasi yang sama kepada anggota DRPD
Maruahal Sinaga.
Janji mereka sampai saat ini belum terbukti,” katanya sembari
mengatakan, jika tuntutan tak segera direalisasikan, mereka akan
memblokir penuh jalan rusak tersebut.
Yanti (36) warga yang lain menambahkan, kondisi jalan berlubang
ditambah lampu jalan yang padam di lokasi itu telah berlangsung sekitar 4
tahun lalu. Namun hingga saat ini tak kunjung ada perbaikan dari
pemerintah. Sementara akibat kondisi tersebut sering terjadi kecelakaan
di lokasi itu.
“Kenapa jalan rusak ini tidak kunjung diperbaiki? Padahal sudah
banyak korban kecelakaan. Satu minggu hampir tiga kali kecelakaan
terjadi, khususnya sepedamotor,” kata ibu anak tiga itu.
Senada diungkapkan Herlinda br Simanungkalit (43). Menurutnya, aksi
yang mereka lakukan sebagai tanda peringatan keras yang dilayangkan
warga agar pemerintah lebih memperhatikan keselamatan masyarakat.
“Sudah beberapa kali dilakukan musyawarah soal perbaikan, tapi hingga
sekarang tak ada tindakan. Jika nantinya aksi ini tidak mendapat
respon, kami berencana akan demo besar-besaran,” ujar ibu ini sembari
menggendong anaknya.
Aksi yang berjalan sekitar 40 menit ini sempat mengundang kemacetan
lalu lintas pada jalur dua arah Siantar-Medan. Selama aksi berlangsung,
tak seorangpun kelihatan petugas dari kepolisian maupun Dinas
Perhubungan turun ke lokasi untuk mengamankan lalu lintas.
Beruntung, aksi yang digelar tidak berlangsung lama sehingga kemacetan lalu lintas tak bertambah parah. (Copas MSC)
0 Comments