Salah satu perawatan pasien di Puskesmas di Simalungun. Dok BS |
BERITASIMALUNGUN.COM, Simalungun-Kondusifnya lingkungan kerja merupakan sebuah faktor yang sangat penting dalam menunjang kinerja dan produktivitas jajaran. Hal itu guna meraih keberhaislan program kerja yang telah dicanangkan sebelumnya. Namun ketidakkondusifan lingkungan kerja khususnya di Puskesman di Simalungun karena distribusi obat-obatan di gudang farmasi tidak sesuai dengan rencana.
Santi (nama samaran) mengatakan ketidakkondusifan kerja di gudang farmasi ini awalnya dikarenakan pimpinan unit kerja disini kurang komunikatif dengan bawahannya sehingga saebagian besar satf yang bertugas tidak mengetahui pola sikap dan kepribadian pimpinannya, sambung Santi tertutupnya kepribadian ini mengakibatkan jajarann staf yang betugas tidak mengetahui tindakan yang akan dilakukan seluruh anggotanya dalam pendistribusian obat-obat tersebut.
Hal senada juga diungkapkan Rosa (nama samaran) mengatakan pimpinan mereka tidak memiliki transparansi dalam segala kegiatan yang sedang dilaksanakan, sehingga para staf yang bekerja tidak mengetahui pendistribusian keluar-masuknya obat-obatan yang mengakibatkan stok obat-obatan yang dibutuhkan Pusat Kesehatan Massyarakat (Puskesmas) terkadang tidak tersedia.
Rosa juga menegaskan ketidaktersediaan obat-obatan ini memang hal yang sangat menyedihkan terhadap Puskesmas yang hendak mengambil obat-obatan untuk kebutuhan mereka, sehingga terkadang mereka pulang dengan “Tangan Kosong” .
Melihat peristiwa diatas, anggoa DPRD Simalungun, Sulaiman Sinaga angkat bicara, Ia mengatakan sikap dan perlilaku pimpinan sebuah lembaga harus dapat beradaptasi dan mengakomodir segala sesuatu tindak-tanduk yang terjadi dilingkungan kerja tersebut, sambung Sulaiman Sinaga lagi, pimpinan lembaga itu hars memiliki sifat kesatria yang memiliki poin-poin seperti, kejujuran, transparansi, rela berkorban untuk kepentingan bersama.
Dilain pihak Sulaiman mengatakan seringnya ketersediaan obat-obatan digudang farmasi tidak ada merupakan sebuah yang tidak masuk akal sekali, tegas Sulaiman Sinaga lagi, ketidaktersediaan obat-obatan di Puseksmas tersebut tentu saja berdampak buruk bagi pasien yang berobat melalui Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS).
Karena pasien anggota BPJS itu mendapatkan hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Melihat peristiwa yang terjadi diatas, Sulaiman Sinaga yang juga menjadi Caleg DPRD Simalungun DAPIL I mengatakan ketidaktersediaan obat-oban di Puskesmas tersebut menimbulkan keprihatinan yang sangat dalam bagi warga dan peserta BPJS yang ingin berobat.
Karena menurutnya, “ anggaran yang dialokasikan untuk pengadaan obat-obatan di Dinas Kesehatan Simalungun terutama untuk UPT Gudang Farmasi tiap tahunnya sangat besar, tapi ketersediaan obat-obatan untuk Puskesmas selalu menjadi permasalahan, jadi dimanakah dana yang besar itu berada”, tegasnya.(Penarakyat.com)
0 Comments