![]() |
Tanaman Bayang Merah di Desa Hutaimbaru. Foto Asenk Lee Saragih. |
BERITASIMALUNGUN.COM,
Hutaimbaru-Setelah hamper 10 tahun tak menanam bawang merah, kini warga Nagori
(Desa) Hutaimbaru, Kelurahan Ujung Mariah, Kecamatan Pamatang Silimakuta,
Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera mulai menanam bawang. Namun bibit
bawang yang datang dari Samosir kini harganya lumayan mahal yakni Rp 10 ribu
per kg.Selama ini warga bertanam kopi ateng dan coklat. Sebagian warga desa setempat hanya berharap pada hasil nelayan dan mangga.
Armen Girsang,
warga Hutaimbaru kepada BS di Hutaimbaru baru-baru ini mengatakan, kini warga
desa sudah mulai membuka lahannya yang selama ini dibiarkan tidur untuk menanam
bawang merah. Geliat warga menanam bawang ini akibat sudah tumbuhnya bawang
dengan sempurna, tak seperti 10 tahun silam yang mati tanam.
Hal senada juga
dikatakan Saritua Haloho. Menurutnya, bagi yang punya modal kini sudah mulai
menanam bawang merah. Karena bawang merah merupakan hasil pertanian warga di
Pesisir Danau Toba yang sempat berjaya di era 1980 hingga 1990an.
“Pertanian
tanaman bawang ini sepat berhenti karena tak tumbuh sempurna hingga panen.
Kemudian modal besar untuk bertanam bawang dengan perawatan yang ekstra jika
cuaca tak menentu. Namun kini warga yang memiliki modal cukup kembali menanam
bawang merah. Tapi kini warga juga wasapada terhadap hama babi hutan terhadap
tanaman bawang ini,” ujarnya.
Periman Sinurat,
warga Hutaimbaru juga menambahkan kalau tanaman bawang merah sudah mulai kembali
digeluti petani. Hal ini karena prospek kedepan panen bawag merah dari pesisir
Danau Toba cukup menjanjikan.
Namun warga
Hutaimbaru meminta bantuan Pemerintah Kabupaten Simalungun untuk dapat
memberikan bantuan bibit tanaman bawang kepada petani dan juga bantuan pupuk
bersubsidi. (Asenk Lee Saragih)
0 Comments