Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Jalan Nanggaraja-Rakut Besi Rusak Parah, Warga Sebut Bupati Simalungun "Sontoloyo"

03-07-2015-all_bown-0006
Jalan penghubung Desa Nanggaraja menuju Desa Rakut Besi, Nagori Siboras, Kecamatan Pamatang Silimakuta, Kabupaten Simalungun rusak parah. IST
BERITASIMALUNGUN.COM, Silimakuta-Jalan penghubung Desa Nanggaraja menuju Desa Rakut Besi, Nagori Siboras, Kecamatan Pamatang Silimakuta, Kabupaten Simalungun rusak parah. Kondisi ini menyebabkan jarak tempuh jadi lambat yang biasanya bisa ditempuh dalam waktu 20 menit menjadi 45 menit. Karena emosional warga menyebut Bupati Simalungun JR Saragih "Sontoloyo" selama 5 tahun.

Pantauan sepanjang jalan terdapat puluhan titik kubangan air memenuhi badan jalan. Tidak hanya itu, ratusan titik jalan berlubang dan batu berdiameter 10-20 cm juga berserak di badan jalan layaknya jalur motocross. Bahkan jumlah titik jalan yang berlubang sudah tidak terhitung lagi.

Kondisi ini membuat jalan menuju desa tersebut menjadi sulit untuk dilewati kendaraan bermotor, sehingga dari  Saribudolok menuju desa tersebut semestinya bisa ditembuh dengan waktu 20 menit menjadi 45 menit.

Sementara itu, warga setempat mengharapkan kepada pemerintah agar jalan itu segera diperbaiki. Sebab, jalan ini merupakan jalan utama bagi warga desa untuk beraktifitas sehari-hari, khususnya untuk mendukung roda perekonomian.

“Jika jalan rusak seperti ini kami tidak bisa beraktifitas. Terlebih saat hari hujan. Pengangkutan hasil tani kami menjadi terganggu. Selain itu, yang kami sedihkan kalau hari hujan, kami sulit untuk mendapatkan angkutan umum,” jelas Sahdan Girsang, Hermand Sipayung, dan Crispo Sipayung di Desa Rakut Besi. 

Akses jalan sepanjang 6 kilometer tersebut sudah sejak 10 tahun lalu belum pernah tersentuh pembangunan. Padahal jalan tersebut menjadi jalur alternatif terdekat warga dari beberapa desa lainnya menuju Saribudolok.

Ironisnya, untuk mengangkut hasil pertanian ke Pasar STA Saribudolok, mereka harus berkeliling melewati Tigaraja lantaran jalan tersebut sudah rusak parah. Sehingga harus memakan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan melintasi jalan dari Rakut Besi menuju Desa Nanggaraja untuk sampai di Pasar STA Saribudolok.

“Untuk memasarkan hasil pertanian, kita terpaksa melewati jalan menuju Tigaraja. Otomatis biaya pun bertambah,” tambah mereka. Bahkan, sambung Sahdan, meski kondisi jalan sangat buruk, namun masih banyak warga yang tetap menggunakan jalan tersebut untuk mempercepat penjualan hasil pertanian sampai di pasar.

Masyarakat berharap agar Pemkab Simalungun melalui dinas terkait untuk segera memperbaiki ruas jalan. “Makin lama dibiarkan seperti itu, kondisi jalan akan semakin buruk dan otomatis akan memutus hubungan ekonomi di daerah ini,” tandasnya.

Jembatan di Silinduk Butuh Pembatas Jalan


Sementara itu, masyarakat Nagori Silinduk, Kecamatan Tapian Dolok mengeluhkan hal berbeda. Masyarakat mengeluhkan jembatan yang belum memiliki pembatas jalan.


Andre, salah seorang warga mengatakan, belum adanya pembatas jembatan dikhawatirkan bisa berdampak buruk terhadap masyarakat. Apalagi, kawasan tersebut cukup rawan dan belum disertai penerangan jalan.

“Memang belum ada korban. Tapi, kalau bisa dipasanglah pembatasnya. Karena di bawah jembatan itu ada irigasi persawahan,” ucapnya.

Pengamatan menunjukkan, kondisi jembatan sepanjang kurang lebih dua meter dan lebar dua meter tersebut belum disertai pembatas dan penerangan. Selain itu, kondisi jalan didekat jembatan juga rusak. Sayang, Kadis PU Bina Marga Simalungun J Gurning belum memberikan keterangan terkait kondisi ini. Sebab, telepon seluler bersangkutan sedang tidak aktif. (MSC)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments