Foto ilustrasi |
BERITASIMALUNGUN.COM, SIANTAR-Dwimar
Rissen Saragih (28) Asisten PT Sumber Tani Agung (PT SOSA) yang
beralamat di kompleks PT Sumber Tani Agng Langga Payung Kabupaten
Tapanuli dengan tega memukuli kakak kandungnya dibagian wajah dan
payudara. Penyebabnya, sang adik (Dwimar Rissen Saragih) tidak terima
kakaknya Sorniada Pristiwati boru Saragih (32) mengundurkan diri dari
biarawati.
Penganiyaan itu berlangsung di rumah korban yang terletak di Jalan Kain Sutra Kelurahan Bane Kecamatan Siantar Utara, Jumat (17/7/2015)
Kepada wartawan, Selasa (21/7/2015) korban mengatakan keluarganya tidak senang mengetahui korban sudah mengundurkan diri sebagai biarawati.
Padahal pengunduran dirinya,dilatar belakangi kondisi fisiknya yang sedang sakit akibat memikirkan keluarganya yang berantakan.
Penganiyaan itu berlangsung di rumah korban yang terletak di Jalan Kain Sutra Kelurahan Bane Kecamatan Siantar Utara, Jumat (17/7/2015)
Kepada wartawan, Selasa (21/7/2015) korban mengatakan keluarganya tidak senang mengetahui korban sudah mengundurkan diri sebagai biarawati.
Padahal pengunduran dirinya,dilatar belakangi kondisi fisiknya yang sedang sakit akibat memikirkan keluarganya yang berantakan.
"Saya memang mengundurkan diri sebagai biarawati karena saya memang sakit. Hasil pemeriksaan di Rumah Sakit Harapan, syaraf saya tegang karena banyak pikiran,"ucapnya
Sebelum mengundurkan diri, Sorniada mengaku sudah menjelaskan penyakitnya itu kepada kepala biarawati. Dia juga sudah mencoba untuk meminta cuti sementara waktu. Namun karena tidak diperbolehkan, dia akhirnya memilih mengundurkan diri.
Sejak pengunduran dirinya itu, keluarganya termasuk pelaku sering mengirimkan pesan singkat dengan kata-kata yang tidak mengenakkan.
Keluarganya mengira, pengunduran diri itu dilakukan karena korban ingin kawin. Kemarahan keluarganya juga disebabkan, korban memilih tinggal dengan ibunya yang sudah 15 tahun bercerai dengan ayahnya.
"Kalau tinggal bersama mamak nya kau, nanti jadi pelacurnya kau dibuat,"kata korban menirukan pesan singkat yang dikirimkan ayahnya.
Padahal,kata Sorniada, dirinya memilih tinggal dengan mamak, karena kondisi kesehatan mamak juga sudah sakit-sakitan
Dijelaskannya, pelaku yang merupakan adik paling kecil korban mendatangi rumah korban sekira pukul 20.30 WIB. Karena sebelumnya, pelaku sudah bolak-balik mengirim pesan singkat yang tidak mengenakkan hatinya, maka korban tidak melayaninya dan meninggalkan rumahnya.
Hanya saja, karena dompetnya ketinggalan, korban kembali ke rumahnya. Saat itulah pelaku masuk ke dalam rumah dan menarik tangan korban.
"Kak tunggulah dulu kak, aku mau bicara,"kata korban menirukan ucapan adik kandungnya itu.
Mengingat selama ini sudah sering terjadi pertengkaran, korban tidak menjawab, dan berusaha pergi. Tapi pelaku menarik tangannya, dan langsung memukul ke bagian wajah dan payudara korban.
"Aku terdiam saja sambil melihat dia memukuli aku,"urainya Kapolres Siantar AKBP Dodi Darjanto melalui Kabag Humas AKP Isril Noer membenarkan pengaduan korban.
Setelah menerima laporan, Senin (20/7/201d), pihaknya sudah menurunkan petugas untuk menyelidiki perkara itu. (Lintaspublik.com)
0 Comments