Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Menjegal JR Saragih di Pilkada Simalungun

BERITASIMALUNGUN.COM, Raya-Sejumlah gerakan dari aktivis, partai politik dan lawan politik kini berupaya menjegal JR Saragih di Pilkada Simalungun 9 Desember 2015. JR Saragih yang sudah menjabat satu periode 2010-2015 jadi Bupati Simalungun kini “dijegal” dengan berbagai isu kasus. Mulai dari kasus ijazah palsu, kasus korupsi hingga tes kesehatan narkoba yang diduga positif. 

Berbagai gerakan oleh lawan politik dan aktivis bayaran untuk menggulingkan dan menjegal JR Saragih untuk tidak maju di Pilkada Simalungun 9 Desember 2015. Munculnya pemberitaan sejumlah media online dan cetak yang tetap menyuarakan soal kasus ijazah JR Saragih yang diduga palsu.

Tak hanya disitu, sejumlah kasus yang membelit JR Saragih juga digulirkan. Mulai dari kasus Bansos, dana sertifikasi guru, kasus penipuan proyek yang kini orang kepercayaan JR Saragih yakni Silverius Bangun ditahan Polda Sumut. Namun Silverius Bangun tetap bersuara lewat akun Facebooknya dari dalam sel Poldasu tersebut.

Begbagai cara dilakukan lawan politik JR Saragih untuk menjegalnya di Pilkada Simalungun. Termasuk lawan politik kerasnya yakni PDIP, Nasdem dan Gerindra. Sejumlah upaya telah dilalukan oleh lawan politik JR saragih untuk menjegalnya di Pilkada Simalungun.

Namun apa daya, JR Saragih lebih kuat melawan tudingan-tudingan atas dirinya itu. Bahkan sejumlah usahanya di Simalungun berjalan mulus. Lalu kenapa JR Saragih tidak bergeming atas tudingan-tudingan itu?

Satu hal yang bisa menjawab adalah, latar belakang JR Saragih sebagai seorang pensiunan militer sangat erat kaitannya dengan jabatan dan usahanya kini. Bahkan disebut-sebut usaha keluarga JR Saragih yang bernaung dalam Yayasan Efarina didalamnya adalah oknum petinggi-petinggi militer.

Konon bisnis JR Saragih sahamnya ada dari oknum petinggi-petinggi militer, sehingga sulit untuk mengusut kasus-kasus yang melibatkan JR Saragih. Era Presiden Jokowi ditunggu gebrakan hukum bisa tidaknya mengusut tuntas kasus-kasus korupsi yang menyeret JR Saragih ini.      

Selain kasus sejumlah dugaan korupsi melibatkan calon bupati incumben di Simalungun, Jopinus Ramli Saragih yang selama hampir lima tahun terus 'di86kan' Kejaksaan dan kepolisian di Sumut, ternyata kasus izajah JR Saragih yang diduga palsu kini juga terus bergulir ke ranah hukum. Hasilnya, tetap nihil sebagaimana kasus ijazah palsu bupati Dairi, Johnny Sitohang, yang khususnya diduga sudah 'diduitkan' di Polda Sumut melalui AKBP RBD.

“Pilkada selalu rawan konflik, karena prilaku penegak hukum yang diduga men86kan kasus melibatkan calon kepala daerah. Jauh-jauh hari sebelum jelang Pemilu, kasus dilaporkan ke ranah hukum. Tapi tak ditangani serius bahkan diduga jadi sumber duit. Makanya menjelang Pemilu, kasus yang dilaporkan diributi rakyat dan pihak pelapor kembali. Oknum-oknum penegak hukum di Kepolisian dan Kejaksaan sebenarnya diduga yang membuat kacau negara ini," kata Mulkan, praktisi hukum asal Sumatera Utara di pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan.

Awal terpilihnya sebagai Bupati Simalungun sekira lima tahun lalu, kasus dugaan suap JR Saragih pada hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar juga hampir dua tahun selalu mengisi pemberitaan media cetak lokal dan nasional. 

“Di Kejatisu dan Polda Sumut, kasus korupsi JR Saragih bahkan sempat ditangani dalam empat item. Hasilnya sampai sekarang nol besar. Petinggi penegak hukum jangan selalu menggertak dan menyalahkan rakyat, atas kerawanan Pilkada. Semua itu bermula dari penanganan hukum yang sumbat. Meledak di jelang Pemilu," kata Mulkan.

Terpisah, Ketua KPU Simalungun Adelbert Damanik membenarkan adanya gugatan pasangan calon Bupati Simalungun, Tumpak Siregar dan Irwansyah Damanik terkait ijazah JR Saragih. Dia mengatakan gugatan sedemikian adalah wajar.

“Sah-sah saja kami kira gugatannya itu. Kalau ada yang merasa dirugikan, silahkan saja," kata Damanik. Menurut Damanik, masalah ijazah JR Saragih sudah mereka klarifikasi ke instansi terkait.

“Kami kan sudah klarifikasi kesana. Kami pertanyakanlah apakah ijazah tersebut dan sekolahnya dulu ada, jawaban mereka ada. Lalu, kami tanya lagi siapa yang meleges ijazah tersebut. Katanya, dulu itu pejabat lama yang sudah pensiun. Kami periksa lagi ke dinas yang menurut suku dinas tersebut lebih banyak mengetahui hasilnya nomor ijazah itu ada," imbuhnya.

Ditambahkan Damanik, dirinya tidak memiliki kapasitas untuk menentukan apakah ijazah itu asli atau tidak. Yang akan menentukan adalah pengadilan dan instansi yang mengeluarkan ijazah JR Saragih.

“Kalau sudah ditentukan secara sah ijazah itu palsu, kan gampang saja kami mencoret pasangan tersebut (JR Saragih),” katanya. (Asenk Lee/Berbagai Sumber) 

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments