Jakarta - Sejumlah provinsi di Sumatera dan Kalimantan terkena
imbas bencana kabut asap. Sudah tiga provinsi memberikan status tanggap
darurat.
"Hingga saat ini 3 provinsi sudah menyatakan status
Tanggap Darurat yaitu Riau, Jambi dan Kalteng. Sedangkan Sumsel, Kalbar,
dan Kalsel masih Siaga Darurat," ujar Kepala Humas dan Informasi BNPB
Sutopo Purwo di Jakarta, Rabu (30/9/2015).
Padahal, kata Sutopo,
sudah terjadi kekabaran hutan dan asap sehingga harusnya tiga provinsi
itu juga sudah menaikkan status Tanggap Darurat agar ada kemudahan
akses. "Gubernur menyatakan masih sanggup mengatasi kebakaran hutan di
daerah masing-masing dengan bantuan dari Pemerintah Pusat," ujar Sutopo.
BNPB
mengalokasikan Rp 385 milyar untuk penanganan kebakaran hutan hingga
September 2015. Diperkirakan BNPB akan menambah anggarannya karena
karhutla masih berlangsung. Pemerintah pusat, melalui BNPB dan
Kementerian LHK sudah sejak awal memberikan pendampingan atau membantu
Pemda.
Hampir 95 persen pendanaan penanganan kebakaran hutan
dari Pemerintah Pusat. BNPB mengerahkan 19 helikopter water bombing, 4
pesawat hujan buatan, memberikan peralatan pompa air, masker, bantuan
dana operasional bagi personil di lapangan, mengerahkan 3.773 personil
TNI dan 770 personil Polri dari pusat yang diperbantukan ke daerah.
"Minimnya
APBD yang dialokasikan untuk penanganan karhutla di daerah memang salah
satu kendala. Sudah tahu tiap tahun terjadi karhutla, namun tidak
mengalokasikan APBD yang memadai," kata Sutopo. (Dtk)
0 Comments