Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Boru Sinaga Ini Mengaku Tak Sedih Mengetahui Suami Tewas di Panti Pijat

(Ferry Sihombing/Metro Siantar)-JENAZAH Ronald Simanjuntak (39) saat dibawa menuju ruang jenazah RSUD Djasamen Saragih, Sabtu (3/10).
(Ferry Sihombing/Metro Siantar)-JENAZAH Ronald Simanjuntak (39) saat dibawa menuju ruang jenazah RSUD Djasamen Saragih, Sabtu (3/10).

Istri: Kulihat Ada Perempuan, Jadi Nggak Sedih Lagi Aku

BERITASIMLAUNGUN.COM, Siantar-Perasaan campur aduk tampak jelas di wajah boru Sinaga yang baru kehilangan suaminya, Ronald Simanjuntak (39), yang meninggal di tempat pijat di sebuah kafe di Tanjung Pinggir, Sabtu (3/10). Bahkan Baru Sinaga ini mengaku tak sedih mengetahui suaminya tewas di panti pijat karena dilihatnya suaminya bersama perempuan.


Informasi yang dihimpun di Instalasi Jenazah RSU Djasamen Saragih, Ronald menghembuskan nafas terakhir saat hendak berkusuk di salah satu kos-kosan di yang satu kompleks dengan Cafe Indah di Jalan Tuan Rondahaim, Kelurahan Tanjung Pinggir, Siantar Martoba sekira pukul 14.00 WIB.

Warga Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Kahean, Siantar Utara ini tiba-tiba terjatuh di kamar kos-kosan tersebut dengan posisi terlentang. Dan, setelah dicek, ternyata ia sudah tak bernyawa lagi. Boru Marpaung yang saat itu berada di kamar tersebut langsung memanggil warga sekitar.

Beberapa menit berselang, personel Polres Siantar dibantu personel Polsek Siantar Martoba turun ke lokasi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang selanjutnya korban dibawa ke Instalasi Jenazah RSUD Djasamen Saragih untuk kepentingan visum.

Di ruang jenazah, korban terlihat tidak mengalami luka apa-apa di sekujur tubuhnya. Namun, tercium bau minyak gosok dari tubuh korban. Di ruangan itu, tak seorangpun anggota keluarga korban yang meneteskan air mata ketika melihat jenazah korban sudah terbujur kaku.

Boru Sinaga, istri korban, yang ditemui di instalasi jenazah mengatakan bahwa ia mengetahui suaminya telah meninggal setelah salah seorang kerabat keluarganya memberitahukan hal tersebut.

“Aku tadi pas di Pajak Horas. Lagi jualan, tiba-tiba aku ditelepon keluarga dan dibilang kalau suamiku sudah meninggal di kafe,” ucap wanita yang bekerja sebagai pedagang bahan makanan pokok di Pasar Horas ini.

Mengetahui hal itu, boru Sinaga seketika tersentak dan dengan tergesa-tergesa berangkat ke lokasi kejadian untuk melihat jenazah suaminya tersebut. Namun tiba-tiba, rasa sedihnya seketika hilang ketika melihat seorang wanita yang sepengetahuannya memiliki hubungan khusus dengan suaminya itu juga berada di sana.

“Sudah nangis-nangisnya tadi aku di Pajak Horas. Buru-buru aku berangkat naik becak. Rupanya pas sampai di kafe itu, kulihat ada perempuan di situ. Jadi nggak sedih lagi aku. Nggak nangis lagi aku,” kesal ibu tiga anak ini.

Ditanya bagaimana kejadian itu bisa terjadi, boru Sinaga mengatakan bahwa suaminya meregang nyawa saat hendak dikusuk oleh seorang wanita.

“Pas mau dikusuk katanya dia meninggal. Memang ada kawan perempuannya di kafe itu, sudah sejak satu setengah bulan yang lalu orang itu berkawan. Sejak saat itu dia sudah berubah,” jelasnya.

Kata boru Sinaga, perubahan yang terjadi pada diri korban, yaitu tidak menyediakan kebutuhan untuk rumah tangga mereka. “Kusuruh ngantar susu anakku nggak mau, ngantar ke sekolah juga nggak mau. Barang-barang di rumahpun sudah nggak ada lagi. Kosong semua,” terangnya.

Masih di lokasi yang sama, Rosenni br Damanik, salah seorang keluarga korban bercerita bahwa sebelum kejadian itu berlangsung, ia masih melihat korban menjemput anaknya dari sekolah. “Jam 1 siang itu masih kulihatnya dia menjemput anaknya. Masih sehat-sehatnya juganya dia itu tadi,” ungkapnya.

Namun Rosenni br Damanik mengatakan bahwa korban selama ini mengidap penyakit angin duduk. “Ada angin duduknya. Kalau angin duduk itu kan nggak bisa dikusuk pakai minyak gosok. Mungkin gara-gara itu jugalah,” tambahnya.

Di Mapolsek Siantar Martoba, boru Marpaung yang merupakan teman korban saat berada di kamar kos-kosan tersebut mengungkapan bahwa ia belum melakukan apa-apa dengan korban.
“Memang mau kusuk. Tapi pas dia mau buka baju, tiba-tiba terjatuh dan langsung meninggal. Singkat kalinya kejadiannya itu,” paparnya.
Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Siantar Martoba AKP Hilton Marpaung mengatakan bahwa dugaan sementara korban menghembuskan nafas terakhir karena mengidap penyakit sesak nafas. “Menurut keluarganya, korban memang sering mengalami sesak nafas. Tapi nggak pernah diopname. Korban kita temukan dalam posisi terlentang,” terangnya.

Ditanya apakah akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian itu, Kapolsek mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil visum. “Kita masih menunggu hasil visum. Soalnya di lokasi kejadian tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Kita memang mendapatkan informasi itu dari pemilik kafé boru Saragih. Makanya kita tadi langsung turun ke lokasi. Tapi boru Marpaung itu masih kita mintai keterangan di kantor kita,” ujarnya.

“Dan, di lokasi kejadian tadi kita temukan barang bukti berupa minyak gosok, rokok dan mancis. Kalau keluarga korban tidak terima dengan kejadian ini, kita pasti akan terus mencari bukti-bukti baru untuk mengungkap kasus ini,” tandasnya.


Sementara, setelah visum selesai, Kepala Forensik RSUD Djasamen Saragih Dokter Reinhard Hutahaean mengatakan bahwa kematian korban memang murni karena korban mengidap suatu penyakit. (MSC)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments