Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Dori Alam Girsang Mengisahkan Cerita Berharga Petuah Orang Tua Menyekolahkan Anaknya Dari Hasil Pertanian

Ayahanda Dori Alam Girsang. IST FB Dori Alam Girsang
"Nanti Ambia Son dari buah jeruk ini lah kau sekolah Pah engga hanya kau saja semua Kakak mu dan Adek-adek mu harus mengayanam bangku kuliahan. Jadi engga apa-apalah kau sekarang cape nak karena masa depan ada disini. Sebagai pegawai berapa lah uang Bapak sanggup membiayi kalian yang 7 orang. 

Kakak mu Repina udah di Akper di Medan, Kakakmu si Ros udah SMA, kau dan adek mu si Gottam udah SMP, adek mu si Lena dan si Junita sudah SD cuma adek mu si Dorialam yang belum sekolah.

Jadi nak sebagai anak laki-laki yang paling tua kau harus memberi contoh kepada adek-adek mu dan kakak mu. Kau harus turut perintah Bapak.

Bapak bukan membawa mu ke jurang maut, tapi kepada masa depan yang sudah pasti yaitu jadi orang sukses. Sukses harus di mulai dari sekarang nak dari saat kau masih muda seperti ini,".

"Jadi ini ambil bibit jeruk ini kau mulai lah dari sisi pojok paling kiri ladang ini dan jangan lupa bikin doa mu dan yakinkan kalau jeruk ini berbuah lebat dan kalian semua bisa sekolah tinggi-tinggi, selesai itu mulai ke sisi pojok paling kanan sampai ke depan pojok paling kanan dan kiri juga".

Inilah dialog Bapak ku dengan Abangku yang paling tua 40 tahun yang lalu, jelas hari ini anak-anaknya Bapak sudah dan selesai di bangku kuliahan semua berkat kerja kerasnya Orang tua mengolah ladangnya dan hasilnya untuk menyekolahkan anak-anaknya, dan hari ini Bapak sudah tak ke ladang lagi.

"Ayo Bang Gomal ambil bibit cabe ini Pah, kita tanam cabe ini Nakku nanti dari hasil cabe ini untuk biaya sekolah Abang, jelas Gomal mengambil bibit cabe yang masih belia dan tangan Gomal aku genggam sembari berdoa.


" Ale Oppung Naibata hu paborhat ma on hu paradang-adangan hu paredeng-edengen na magira pultak i poltak ni Mataniari, anggo adong alago na mapurpur ho ulang ho mabiar aido Bapa pakon inang in, anggo adong milas ni Mataniari ulang ham mabiar aido Bapa pakon Inang in, ase tubu ma ho, mardakka, martunas, marmutik, marbunga pakon marboras rambing ramos, Ouu Ale Inang Boraspati ni tano ase mambogei ma ham, hokkop ham au ase hu hokkop ham ".

Ini lah sepenggal doa dan harapan. "yak ayo segera di tanam Bang doa nya udah selesai". Dan cara menam dan berdoa apa yang di lakukan Bapakku 40 tahun yang lalu aku lakukan agak mirip seperti yang di lakukan Bapakku kepada Abang Tua.


40 tahun waktu yang lama memang namun akan begitu singkat ketika kesusesan telah di capai, bahwa keringat pahit getir telah di lunasi ketika Bapak bisa melihat anak cucunya hari ini, kembali ke tanah leluhur dan berbakti kepada Ibu Pertiwi adalah yang aku lakukan saat ini. (Dori Alam Girsang)

Lahan Pertanian Milik Keluarga Dori Alam Girsang di Simalungun.

Lahan Pertanian Milik Keluarga Dori Alam Girsang di Simalungun.

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments