Info Terkini

10/recent/ticker-posts

IR PATAR M PASARIBU DIPL. TROP; WISUDA DAN DIES NATALIS TERAKIHR: "Merindukan Kedamaian dan Kebersamaan"

Patar dengan buku acara yang memuat lagu karyanya: "Kamous Nommensen". Di latar Belakang: Pdt BDF Sidabutar, STh, MM, Kepala Departemen Diakonia, HKBP, dan Prof Dr Albiner Siagian, Sekretaris Yayasan, Unversitas HKBP Nommensen. Foto-foto St Jannerson Girsang.
Senyumnya menawan, bicaranya blak-blakan, dan selalu bersemangat. Pria kelahiran Tarutung 5 April 1951 ini, ternyata bukan hanya seorang ahli teknik.



Pria lulusan salah satu Universitas di Jerman dan pernah juga mendapat pelatihan di Jepang ini, juga seorang berjiwa seni, pencipta lagu.

Ir Patar M Pasaribu nama pria yang tahun ini berusia 64 tahun ini memiliki bakat yang kurang dikenal banyak orang selama ini. Selain bergulat tentang desain, konstruksi, ternyata, mantan Rektor Universitas HKBP Nommensen 2002-2006 ini, juga adalah seorang seniman.

Saat wisuda dan perayaan Dies Natalis Universitas HKBP ke-61 di Aula FKIP, dengan stelan jas hitam,beliau asyik mengabadikan paduan suara yang melantunkan lagu "Kampus Nommensen" di Aula berkapasitas 1500 orang itu.

Mungkin itu merupakan hari istimewa baginya, karena lagu ciptaaannya dinyanyikan pada saat terakhir kalinya beliau menghadiri acara Wisuda dan Perayaan Dies Natalis di Universitas dimana beliau sudah mengabdikan dirinya selama lebih dari tiga puluh tahun. 

Ayah tiga anak ini adalah pencipta lagu "Kampus Nommensen" yang memukau para undangan saat dinyanyikan sekitar 30-an anggota paduan suara mahasiswa FKIP Nommensen, pada acara Wisuda dan Dies Natalis Universitas HKBP Nommensen di Aula FKIP Universitas HKBP Nommensen, Pematangsiantar, 16 Oktober 2015 lalu.

Lagu berirama tortor--yang syairnya diciptakan Ir Patar Pasaribu dengan aransemen Drs Kamaluddin Galingging, berkisah tentang keterpanggilannya mengabdi di Universitas yang berdiri pada 7 Oktober 1954 itu.

"Kampus Nommensen haholonganku, di si ngolungku, disi rohangki, tarjou do ahu mangaradati, ai parsamean do i..di Tuhanki. Kampus Nommensen na uli, haholonganki, ".

Lagu itu diciptakannya pada 1977, di saat kampus yang memiliki 11 Fakultas itu sedang dalam suasana konflik. "Ada kerinduan agar semua kembali ke basic. Cintailah perdamaian, cintailah kebersamaan,"ujarnya di sela-sela acara tersebut. 

Pria yang, selain aktif mengajar, juga banyak mendesain berbagai bangunan di Sumatera utara, termasuk diantaranya beberapa gereja itu, tahun depan akan memasuki pensiun.

"Mungkin inilah Perayaan Wisuda dan Dies Natalis terakhir yang saya ikuti ketika saya masih aktif sebagai dosen. Tahun depan saya sudah pensiun,"katanya terharu.

Mari belajar dari keteladanan pria yang juga dikenal sebagai pencinta bonsai ini. Mari mewariskan keteladanan dan karya-karya beliau selama ini di Universitas dengan motto Pro Deo et Patria kepasa generasi penerusnya.

Kita berharap beliau tidak berhenti berkarya, kendati tahun depan beliau pensiun.

Kita doakan Ir Patar M Pasaribu berbahagia bersama istri boru Tambunan dengan tiga putra putrinya yang kini semuanya sudah sarjana dan akan meniti karier mereka.

Selamat untuk Pak Patar M Pasaribu, dan bahagia bersama karya-karya seni, termasuk bonsai-bonsainya di rumah...he..he.. (St Jannerson Girsang).
Ir Patar M Pasaribu Diantara anggota Paduan Suara FKIP Universitas HKBP Pematangsiantar.

Ir Patar M Pasaribu Disalami para anggota Paduan Suara FKIP Universitas HKBP Nommensen.

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments