Kabut asap di Kota Jambi Selasa 27 Oktober 2015 Siang diabadikan dari Lantai 6 Novita Hotel Jambi. Foto Asenk Lee Saragih. |
Sedihnya menjadi korban asap saat ini. Sudah terselimuti asap,
terselimuti pula dengan kasus Arzetti. Sudah dipadamkan, datang pula
rakyat membakar lagi. Anggota DPRD Sumut enggan pula menyuarakan suara
kami.
Namun demikian, kami senang, anak-anak mulai sekolah, Pak
Jokowi segera ke lapangan, hasil kerja tim pemadaman api, dengan hujan
buatan di lokasi kebakaran sudah mulai menampakkan hasil. Sayangnya,
sesudahnya masyarakat kembali membakar hutan.
Pagi ini udara
depan rumah lebih cerah, setelah kemaren sore hujan turun cukup lama.
Cuma, udara pagi yang cerah kadang tidak stabil. Makin siang, kabut juga
makin pekat, kemungkinan datang lagi dari sumber api.
Berita
gembiranya, hari ini siswa sekolah di Kota Medan kembali bersuka ria
karena mereka akan kembali ke bangku sekolah, setelah Dinas Pendidikan
mengumumkan kemaren sekolah dibuka kembali.
"Horee, Besok Sekolah di Medan Kembali Aktif," demikian judul berita di Trbune Medan.com kemaren.
Kabar gembiran lainnya, Jokowi memperpendek kunjungannya ke Amerika
Serikat karena beliau menakar masalah asap begitu serius. "Jokowi
persingkat kunjungan di AS karena asap," demikian BBC.com.
Seharusnya Jokowi kembali Jumat malam, tetapi diperpendek satu hari menjadi Kamis malam. waktu Amerika.
"Saya memutuskan membatalkan perjalanan ke West Coast atau mungkin
langsung meluncur ke Kalteng atau Sumsel," kata presiden dari Blair
House, Washington, setelah berbicara lewat telepon dengan Menteri
Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Panjaitan.
Tim pemadaman api sedang berusaha membuat hujan buatan di sumber api,
Kalimantan dan Sumatera Selatan. "Beberapa upaya yang sudah dilakukan
menjadi gagal karena lokasi yang apinya sudah bisa dipadamkan justru
menyala kembali akibat dorongan angin dan dibakar kembali keesokan hari
oleh masyarakat," demikian laporan BPBN. Sedihnya bangsaku ini!
Yang kurang menggembirakan bagi korban asap, muncul pula kasus dugaan
perselingkuhan Azetti Bilbina (anggota DPR-RI) dengan oknum perwira
TNI). Sebagian besar media utama beralih perhatiannya, dan hampir
melupakan asap.
Pagi ini, TV One misalnya, mengekspose acara dugaan perselingkuhan Arzetti dengan anggota TNI itu cukup lama.
Korban asap tidak hanya terselimuti asap, tetapi juga terselimuti
kasus dugaan perselingkuhan Arzetti dengan seorang anggota TNI. Orang
sudah sulit bernafas, tega-teganya seorang wakil rakyat dan oknum
anggota TNI buat sensasi yang menyakitkan rakyat. Revolusi Mental yang
gagal! .
Untung masih ada yang mau menyuarakan korban. Media
kemaren memberitakan lebih 14 ribu nelayan Sumut tidak bisa melaut
karena asap. Bahkan dari Nias dikabarkan, seorang nelayan hilang di
tengah laut, karena kehilangan arah akibat kabut.
Sayang sekali
anggota DPRD Sumut masih enggan menyuarakan asap. Kalau saya mencari
suara mereka di Google dengan tag: "anggota dprd sumut asap", maka yang
muncul adalah: judul-judul berita seperti ini: Anggota DPRD Sumatera
Utara Kembalikan Uang Suap, KPK Akui Selidiki Kasus Terkait Interpelasi
DPRD Sumut, 10 Mantan dan Anggota DPRD Sumut Diperiksa KPK.
Miris kan? Wakil rakyat sama sekali tidak peduli penderitaan rakyatnya.
Menyuarakan aja tidak mau, apalagi janji kampanye yang ingin
menyejahterakan rakyat.
Oh, Tuhan berikan kesadaran bagi wakil rakyatku!.
Korban asap berharap, langit kami segera biru,Presiden segera ke
lapangan (Kaltim dan Palembang yang merupakan sumber api terbesar).
Kami rindu langit biru, kebebasan menghirup oksigen bersih Pak Presiden! Ingat Revolusi Mental. Sudah jalan atau belum!.
Berita dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional:
Horeee...Hujan Turun, Hotspot Pun Turun
28 Oktober 2015 18:57 WIB.
Upaya penanggulangan bencana asap akibat karhutla mulai menunjukkan
hasil yang signifikan. Hujan buatan dengan menebarkan garam ke dalam
awan-awan potensial berhasil menjatuhkan hujan. Kombinasi antara hujan
buatan dan hujan alami banyak yang turun. Hujan mulai turun di sebagian
wilayah Sumatera dan Kalimantan pada Selasa (27/10/2015) dan hari ini
Rabu (28/10/2015).
Masyarakat menyambut suka cita dan mengucapkan puji
syukur setelah 2 bulan lebih disandera asap. Tercatat hujan turun dengan
intensitas ringan-sedang-lebat sejak 27/10.
Upaya Satgas Darat dan Udara Dalam Pemadaman Karhutla
28 Oktober 2015 16:16 WIB. PALEMBANG- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Sumatera
Selatan (Sumsel) sulit ditaklukan. Bahkan tersulit ketika satgas udara
memadamkan api dengan visibility yang rendah.
Hal inilah yang menjadi
tantangan satgas udara dalam upaya mengatasi pemadaman kebakaran hutan
dan lahan di Sumsel. Beberapa upaya yang sudah dilakukan menjadi gagal
karena lokasi yang apinya sudah bisa dipadamkan justru menyala kembali
akibat dorongan angin dan dibakar kembali keesokan hari oleh masyarakat. (St Jannerson Girsang)
Kabut asap di Kota Jambi Selasa 27 Oktober 2015 Siang diabadikan dari Lantai 6 Novita Hotel Jambi. Foto Asenk Lee Saragih. |
Kabut asap di Kota Jambi Selasa 27 Oktober 2015 Siang diabadikan dari Lantai 6 Novita Hotel Jambi. Foto Asenk Lee Saragih. |
Kabut asap di Kota Jambi Selasa 27 Oktober 2015 Siang diabadikan dari Lantai 6 Novita Hotel Jambi. Foto Asenk Lee Saragih. |
Kabut asap di Kota Jambi Selasa 27 Oktober 2015 Siang diabadikan dari Lantai 6 Novita Hotel Jambi. Foto Asenk Lee Saragih. |
Kabut asap di Kota Jambi Selasa 27 Oktober 2015 Siang diabadikan dari Lantai 6 Novita Hotel Jambi. Foto Asenk Lee Saragih. |
0 Comments