Imam Besar FPI, Dr Al Habib Muhammad Rizieq Syihab.Lc MPSS memberikan Tabliqh Akbar di alun-alun Suka Makmue, Nagan Raya, Selasa (24/11) malam. (Foto:rakyat aceh/ibrahim istra) |
BANDA ACEH, - Sebuah kabar
mengejutkan datang dari Aceh. Imam Besar Front Pembela Islam (FPI),
Habib Muhammad Rizieq Syihab, tidak mendapat izin menggelar tabliqh
aqbar di alun-alun Suka Makmue, pada Selasa (1/12) lalu. Kendati tak
mendapat izin dari pihak Pemkab Nagan Raya, tabliqh aqbar tetap
terlaksana.
Tidak diperolehnya izin itu diakui sendiri oleh Habib Rizieq. Ia berterus-terang mengaku kesal.
”Kalau tabliqh aqbar di daerah non muslim, wajar tidak diberi izin.
Tapi ini di Nagan Raya, Aceh. Sudah keterlaluan ini namanya,” kata Habib
Rizieq, sebagaimana dilansir oleh rakyataceh.co.
Tabliqh aqbar itu digagas oleh 23 Ormas, OKP, LSM dan Lembaga Non
formal Pendidikan Dayah/Pesantren. Acara itu diselenggarakan sebagai
tabliqh aqbar se-PantaiBbarat Selatan Aceh.
Rakyataceh.com melaporkan bahwa tabliqh aqbar tersebut
dihadiri Ketua Umum FPI, KH. Shabri Lubis, Ketua FPI DKI Jakarta, Ketua
FPI Aceh, Ketua FPI AcehTgk Muslim At Thahiry MA, dan FPI dari Kabupaten
/ Kota di Aceh, serta ribuan masyarakat.
Habib Rizieq dilaporkan mengatakan bahwa Aceh merupakan tonggak
perjuangan Islam di Indonesia. Bila Aceh gagal dalam mendirikan syariat
Islam, itu akan menjadi contoh besar bagi daerah lain di tanah air.
‘Saya mau ceramah di daerah non-Muslim nggak dikasih wajar, tapi ini saya mau ceramah di daerah Islam di Nagan Raya, nggak dikasih kan edan itu. Ini FPI dari Sabang sampai Marauke untuk mendirikan syariat Islam,” kata Habib Rizieq.
Dikatakanya, memang tidak mudah dalam memperjuangkan Islam, pasti ada
kendala dan tantangan, tapi jangan lupa yang melarang itu oknum.
Sementara itu, Plt Asisten I Pemkab Nagan Raya, Zulfikar mengaku
tidak tahu menahu perihal izin yang tidak keluar. Namun diperkirakan
alasannya karena lokasi yang diinginkan FPI sedang direnovasi.
”Menurut informasi yang saya tahu itu sedang dalam masa perawatan
sama rekanan, tapi pastinya juga ngak tau persis masalah ini,” kata
Zulfikar mengelak. (SATUHARAPAN.COM /Penulis: Eben E. Siadari)
0 Comments