Info Terkini

10/recent/ticker-posts

MENCOBLOS DENGAN RASA PESIMIS DAN TRAUMA


"Doaku: Semoga Coblosanku Bukan Koruptor!"
Hanya lima belas menit!

Menyusuri jalan aspal yang mulus ke TPS, mendaftar, mencoblos, celup kelingking ke tinta yang disediaKan, pulang. Itulah salah satu kegiatan kami hari ini, penentu nasib kota Medan lima tahun mendatang.

Saya agak pesimis dan trauma dalam Pilkada kali ini, Muncul bayangan Pilkada sepuluh tahun lalu. Kami begitu bersemangat memilih, lantas beberapa tahun kemudian, menyaksikan walikota kami masuk penjara.

Lantas 2010, kami ke TPS, meninggalkan pekerjaan. Nggak sampai dua tahun berkuasa, walikota yang kami pilih, masuk penjara lagi.
Memasuki TPS saya agak trauma.

"Apakah walikota yang kupilih, korupsi juga dan nanti masuk penjara?".

Saya tidak banyak berharap perbaikan signifikan bagi kota ini dengan terpilihnya kedua pasangan walikota Eldin Akhyar dan Ramadan-Eddi Kusuma ini.

Bahkan pasangan Ramadhan-Eddie Kusuma tidak bisa ikut memilih di kota Medan. Mereka tidak terdaftar sebagai pemilih tetap di kota ini.

"Karena belum masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT), dipastikan Pasangan calon Ramadhan Pohan dan Eddie Kusuma tidak akan mencoblos besok di Pilkada Walikota Medan" seperti diberitakan Pos Kota.

Untuk mengurus administrasi dirinya saja mereka tidak peduli.
Dua kali kami memilih Walikota Medan, dua kali pula terpilih koruptor dan dua-duanya masuk penjara.

Dua walikota "koruptor" dan mantan penghuni Hotel Pro Deo (penjara) itu adalah Abdillah (2005-2010) dan Rahudman Harahap (2010-2015).

Semoga dalam Pilkada ketiga ini, kami bisa memilih Walikota yang "nggak usah muluk-muluklah". Jangan masuk penjara ajapun sudah syukur.

Tuhan memberkati semua pemilih dan kedua pasangan Walikota.
Siapapun yang terpilih, kami berpesan: "JANGAN KORUPSI". Hanya itu saja. (Jannerson Girsang)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments