Info Terkini

10/recent/ticker-posts

SETYA NOVANTO DIPANGGIL MINGGU DEPAN

BERITASIMALUNGUN.COM-Bangsa Indonesia saat ini menanti kesungguhan para pemegang mandat rakyat untuk menegakkan aturan, sehingga ke depan tidak ada lagi orang yang bangga melanggar aturan.

Seperti diberitakan berbagai media di tanah air, hari ini, Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan bahwa pemeriksaan mantan Ketua DPR Setya Novanto dalam kasus dugaan pemufakatan jahat tidak perlu izin Presiden. Ia memastikan pemanggilan Novanto akan dilakukan pada pekan depan.

Pemanggilan ini memberi harapan besar bagi rakyat bahwa penegakan hukum tidak memandang orang kuat, tidak ada orang yang kebal hukum, tidak tersentuh oleh hukum.
Setya Novanto--orang yang selama ini selalu "licin" bagaikan belut akan "kena batunya".

Setelah mendapat tekanan dari masyarakat luas, media, serta berbagai elemen masyarakat, akibat kasus Papa Minta Saham, Setya Novanto akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR, sesaat sebelum MKD membacakan putusan, akhir tahun lalu.

Kini, meski merasa aman dengan jabatannya sebagai Ketua Fraksi Golkar di DPR, Setya justru harus berdahadapan dengan pengadilan, atas kasus pidana dari tuduhan permukatakan jahat.

Orang kuat lainnya yang akan dibidik Kejaksaan Agung adalah raja minyak Reza Chalid yang melarikan diri ke luar negeri sesaat sidang MKD memanggil dirinya sebagai saksi dalam kasus Papa Mama.

Reza Chalid adalah tokoh yang selama ini dikenal sangat-sangat kuat, karena memiliki uang yang berjibun--mengaku memberi sumbangan besar saat Pilpres, dan mendapat dukungan orang-orang kuat yang "suka uang sogok", kini menunggu proses pengadilan.

Meski statusnya masih sebagai saksi, sudah keder, dan melarikan diri! Orang yang tidak benar, takut dan benci kebenaran.

Abu Rizal Bakrie--backing mereka selama ini, bos Partai Golkar, yang tujuh kali jadi juara Pemilu di Indonesiapun, sudah mulai ditinggalkan para sahabat dekatnya.

Orang-orang dekat Aburizal Bakrie, Hafidz Zamawi Anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Indra Bambang Utoyo (Ketua DPP Munas Bali) serta tokoh lain turut hadir menemui senior Golkar, Akbar Tandjung, di Akbar Tandjung Institute, Jakarta, Kamis (7/1/2016). (http://nasional.kompas.com/…/Ketika.Aburizal.Ditinggalkan.O…)

Mereka menilai, Aburizal sudah menjadikan Golkar sebagai perusahaan yang seolah-olah hanya dimiliki oleh pribadi, bukan partai politik yang dimiliki oleh banyak kalangan.

"Golkar itu parpol, bukan perusahaan keluarga. Tidak ada satu orang pun punya saham mayoritas. Tidak bisa parpol dikendalikan seperti perusahaan," kata Hafidz, seperti dikutip Kompas.com.

Diperkirakan, perlawanan terhadap penegakan hukum bagi Setya Novanto ke depan tidak sekuat ketika sidang-sidang sebelum ini.
Sebelumnya, Meski Setya Novanto sudah terang benderang melakukan tindakan di luar wewenangnya, menyalahgunakan wewenangnya. Abu Rizal Bakri--Ketua Umum Golkar. masih mendukungnya dan menyatakan Setya Novanto tidak bersalah. Bahkan. setelah mengundurkan diri sebagai Ketua DPR, Abu Rizal malah mengangkatnya menjadi Ketua Fraksi Golkar di DPR.

Kekuasaan Abu Rizal, kini sedang di ujung tanduk. Dukungan kepada Setya Novanto dan kelompoknya akan melemah.

Jadi, saya dan jutaan rakyat Indonesia semakin yakin. Yang busuk, yang tidak benar, bagaimanapun kuatnya, akan hancur juga!
Pelajaran bagi para pelanggar hukum. Anda bisa beli oknum-oknum jaksa, hakim, polisi, tetapi tidak bisa membeli hakim, jaksa, polisi yang masih memiliki, apalagi membeli rakyat Indonesia yang cinta kebenaran.

Ketika rakyat bergerak, Anda tidak ada apa-apanya!
Peringatan bagi wakil-wakil rakyat, pejabat agar semakin takut menyalah gunakan wewenangnya. Sehebat apapun kekuasaan seseorang, kalau melanggar hukum, harus berhadapan dengan pengadilan, mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Tidak seperti selama ini, orang kuat seenaknya melanggar aturan, merasa "bebas hukum", bisa main golf, enak-enak naik pesawat pribadi, tetapi rakyatnya--pihak pemberi mandat, miskin dan menderita!. Semoga!. Lanjut pak Jaksa Agung. Jangan takut. (St Jannerson Girsang)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments