| LUKISAN PANORAMA DANAU TOBA. FOTO BS | 
BERITASIMALUNGUN.COM, Jakarta-DPD RI menyambut baik rencana Pemerintah membentuk Badan Otoritas Pariwisata guna meningkatkan promosi dan kunjungan pada 10 destinasi wisata Indonesia.
Hal 
tersebut merupakan salah satu kesimpulan pada rapat kerja antara Komite 
III DPD RI dan Menteri Pariwisata Arief Yahya di Gedung MPR/DPR/DPD RI, 
Jakarta, Selasa.
Pada rapat tersebut, Arief Yahya 
menjelaskan, Pemerintah akan memprioritaskan pembangunan dan promosi 
pada 10 destinasi pariwisata utama di Indonnesia.
Ke-10 
destinasi pariwisata tersebut adalah, Tanjung Klayang di Provinsi Bangka
 Belitung, Danau Toba (Sumatera Utara), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), 
Tanjung Lesung (Banten), Borobudur (Jawa Tengah), Bromo-Tengger-Semeru 
(Jawa Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa 
Tenggara Timur), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku 
Utara).
Menurut Arief Yahya, dengan dibangunnya fasilitas 
dan ditingkatkannya promosi pariwisata di 10 destinasi utama tersebut, 
Pemerintah menargetkan jumlah wisatawan mancanegara pada tahun 2016 ini 
mencapai 12 juta jiwa atau meningkat 20 persen dibanding tahun lalu.
Sementara, target untuk wisatawan nusantara, kata dia, ditergetkan mencapai 260 juta perjalanan.
"Karena itu, diperlukan promosi secara gencar untuk mencapai target itu," ujarnya.
Arief Yahya menjelaskan, Kementrian Pariwisata memperkenalkan 
branding "Wonderful Indonesia" dan terus melakukan promosi ke berbagai 
negara untuk meningkatkan kunjungan wisata.
Promosi atau 
branding tersebut, kata dia, terus disebarluaskan ke manca negara dan 
trendnya semakin meningkat, dan bahkan mengungguli promosi pariwisata 
Malaysia yakni "Trully Asia".
"Tahapan selanjutnya adalah, 
advertising dan selling. Hal ini membutuhkan sektor pendukung pariwisata
 sehingga tidak mengecewakan wisatawan," katanya.
Sementara 
itu,  Anggota Komite III DPD RI dari Sumatera Utara, Darmayanti Lubis 
menilai, langkah Pemerintah membentuk Badan Otoritas Pariwisata sudah 
tepat.
Ia mencontohkan, untuk destinasi wisata Danau Toba 
yang memiliki potensi sangat besar, tapi belum dikelola dengan baik 
karena  tidak adanya kesepakatan di antara para bupati di sekitar Danau 
Toba.
Anggota Komite III DPD RI dari Sumatera Barat, Emma 
Yohana, mengkhawatirkan kemampuan sektor pariwisata dalam negeri untuk 
memenuhi janji dari promosi yang telah dilakukan.
Emma meminta Pemerintah sungguh-sungguh membenahi sektor pariwisata dalam negeri sehingga tidak mengecewekan.
Anggota Komite III DPD RI dari Jambi, Daryanti Uteng 
mempertanyakan, beberapa destinasi wisata di Jambi yang tidak masuk 
prioritas.
Padahal, kata dia, Jambi memiliki sejumlah  
lokasi wisata yang menarik seperti Bukit Kaliyang, Jembatan Gentala, dan
 kehadiran Suku Anak Dalam. (AN)


0 Komentar