ILUSTRASI. |
"Aku sudah lakukan ini, lakukan itu, tetapi hasilnya apa?". "Perusahaan buat apa sama saya?". "Si Anu itu kerjanya apa?".
Suara seperti ini acapkali terdengar di mana-mana.
Kalau Anda sebagai bos, atau teman pasti respon Anda, "Emangnya Gue Perduli?"
Tidak ada orang yang senang kepada penggerutu. Seseorang harus berkerja
dengan tulus dan ihklas. Mau hasilnya baik atau tidak, perkerjaannya
diterima atau tidak, itu tergantung si pekerja.
Di Republik yang
korup ini masih ada yang jujur, ada yang bekerja dengan tulus. Di
lembaga yang "brengsek:" sekalipun, masih ada orang yang berprestasi,
dan karyanya luar biasa.
Jadi, menggerutu, menyalahkan orang
lain, menyalahkan lingkungan, hanyalah pekerjaan orang yang tidak
bekerja dengan tulus, tidak kreatif.
Perlu, diketahui, mungkin
merekapun--teman-teman di sekitar Anda, mungkin sama dengan Anda, banyak
yang harus dikeluhkan, tapi tidak ngomong banyak.
Oleh sebab
itu, cobalah bersabar, lakukan komunikasi yang baik, lakukan tindakan
kreativ dengan tulus. Orang lain akan makin menghargai pekerjaan kita.
Lagipula, kadang, seseorang menilai hasil pekerjaan, tergantung sikap
juga. Ketika atasan atau sekeliling kita tidak senang karena selalu
menggerutu, orang menilainya juga relatif subjektif, dan akhirnya saling
menggerutu.
Hasilnya Apa?. Kacau balau dunia persilatan. (St Jannerson Girsang)
0 Comments