Info Terkini

10/recent/ticker-posts

INFRASTRUKTUR MAKIN BAGUS

Jokowi (kanan) dan Menteri PUPERA Tinjau Pembangunan Tol Medan Tebing Tinggi.
BERITASIMALUNGUN.COM-Kemaren saya melintasi Jalan alternatif menuju Medan, yakni Tebingtinggi-Dolok Masihul-Galang-Lubuk Pakam. Jalan sudah cukup bagus dan lebar!

Sebuah jalan alternatif dari tebing Tinggi menuju Medan yang kini makin ramai dari sebelumnya, meski jaraknya lebih jauh 20 km dibanding melalui Sei Rampah yang sering macet dan padat dengan truk-truk besar. 

Menjelang Lubuk Pakam, saya melintas di pembangunan jembatan jalan Toll Medan-Tebing Tinggi yang konon akan selesai pada 2017. Saya melihat progressnya cukup bagus. Setiap melintas, kayaknya jembatannya makin panjang dan selalu sibuk hingga larut malam.

Saya kira pemerintah pusat dan daerah benar-benar lebih serius membangun infrastruktur dibanding sebelumnya.

Di masa pemerintahan Jokowi, saya melihat perubahan besar. Pembangunan infrastruktur benar-benar dijalankan sesuai dengan rencana.

Mimpi jalan toll Medan-Tebingtinggi sudah lama "mengudara", tapi kayaknya baru terealiasi di masa Jokowi, deh.

Semoga Pemprovsu, Pemkab dan Pemkot di seluruh Sumatera Utara berpacu juga. Kiranya jalan-jalan provinsi kualitasnya samalah dengan Jalan Medan- Brastagi.

Saya melihat Pemprovsu juga sudah mulai membenahi jalan-jalan raya.Ketika saya melintas beberapa waktu lalu dari Medan-Brastagi-Sidikalang-Tele-Doloksanggul-Barus-Sibolga-Tarutung-Balige-Prapat-Pematangsiantar-Medan, secara umum, jalan raya sudah "agak mulus".

Kalau saya menilai, jalan Medan-Brastagi adalah jalan yang terbaik di Sumut. Kadang, saya bertanya dalam hati, kok jalan Medan Brastagi--jalan provinsi bisa bagus benar, tanpa lubang dan jalannya lebar, bahkan di kiri-kanan jalan dibangun beton.

Kenapa jalan lainnya tidak sebagus itu Apa tidak bisa jalan sekelas Medan-Brastagi dibangun dengan kualitas yang sama?

Jokowi kini mengungkap mimpinya soal pembangunan Danau Toba. Mimpi ini sudah pula didengungkan puluhan tahun yang lalu. Cuma, dulu hanya "omong doang". Tapi di masa Jokowi dananya sudah ditarget Rp 21 triliun.

Tapi sayang untuk yang satu yang terakhir ini, kekhawatiran kita adalah persiapan kepemilikan lahan yang rumit, latar belakang budayanya yang sangat kompleks dan lain-lain.

Membangun kawasan Danau Toba tidak semudah membangun jalan toll.Semoga ahli-ahli antropologi dan budaya juga dilibatkan dalam perencanaan dan monitoringnya. 

Di sana banyak manusia yang sudah lama menikmati bisnis yang "setengah terlarang": untuk turis, banyak masyarakat yang masalahnya sangat kompleks.

Pendekatan Jokowi mungkin berbeda dari Presiden lainnya, semoga mampu mengatasi masalah masyarakatnya. Semoga berhasil. (St Jannerson Girsang)  

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments