BERITASIMALUNGUN.COM-Berbicara soal tim nasional Uni Soviet yang sempat berjaya pada era
1960 sampai 1980-an, kita tak akan bisa melepaskan Ukraina. Negara
tersebut merupakan pemasok utama pemain bertalenta, terlebih ketika
Valeriy Lobanovsky ditunjuk sebagai pelatih skuat senior.
Kala itu, Valeriy gemar memboyong beberapa pemain Dynamo Kiev, yang
menjadi salah satu kekuatan Eropa timur di level klub. Sebut saja,
pemain-pemain seperti Oleg Blokhin, Rinat Dasayev, dan Albert
Shesternev.
Hasil racikan Valeriy pun berbuah manis ketika Uni Soviet memenangi Piala Eropa 1960.
Dominasi Soviet terus berlangsung, tetapi pascamomen indah tersebut,
mereka kerap terganjal pada final edisi 1964, 1972, dan 1988.
Sindrom itu kemudian menular kepada Ukraina ketika perkumpulan negara
Eropa timur itu pecah pada 26 Desember 1991. Imbasnya, Ukraina hanya
lolos ke babak utama turnamen mayor dua kali.
Pertama, ketika Oleh Blokhin membawa Ukraina ke perempat final Piala
Dunia 2006 dengan bermodalkan Andriy Shevchenko. Kedua, ketika Mykhailo
Fomenko membawa negaranya lolos ke Piala Eropa 2016 via babak play-off dengan mengalahkan Slovenia (agregat 3-1).
Mereka memang sempat berlaga di ajang Piala Eropa 2012, tetapi itu
karena mereka berduet bersama Polandia untuk menjadi tuan rumah. Namun,
ketika lolos pada periode tersebut, Ukraina harus gigit jari terdepak
pada fase grup karena takluk dari Prancis dan Inggris.
Di ajang Piala Eropa 2016 Prancis, The Yellow-Blue—julukan timnas
Ukraina—akan berbenah. Kali ini, mereka dipastikan bakal menonjolkan
duet Yevhen Konoplyanka dan Andriy Yarmolenko yang kenyang pengalaman
bermain di level atas Eropa bersama Valencia dan Dinamo Kiev.
Ukraina tergabung di Grup C bersama Jerman, Irlandia Utara, dan
Polandia. Mereka akan menantang sang juara dunia, Jerman, pada
pertandingan perdana, di Stadion Grand Stade Lille, 12 Juni mendatang.
Bintang:
Andriy Yarmolenko
Andriy Yarmolenko merupakan salah satu bakat terbaik yang dimiliki
Ukraina setelah era Andriy Shevchenko. Kini dia sedang menjajaki masa
emasnya sebagai seorang gelandang terbaik Ukriana pada usia 26 tahun.
Sebenarnya talenta Yarmolenko sudah tercium pada medio 2000-an,
ketika dia disebut sebagai Sheva—sapaan Andriy Shevchenko— baru oleh
para jurnalis. Tak ingin bakatnya terendus klub-klub Eropa, Dynamo Kiev
kemudian langsung merekrutnya pada Desember 2006.
Pada 11 Mei 2008, Yarmolenko melakukan debut bersama tim utama Dynamo
Kiev dan mengemas satu gol ketika menang 2-1 atas Vorskla Poltava. Pada
musim perdananya, dia mengoleksi tujuh gol dari 21 laga. Pada musim
berikutnya, Yarmolenko mencetak 11 gol dari 19 penampilan.
Kepiawaian tendangan, kecepatan lari, sampai fisik mumpuni membawa
Yarmolenko dipanggl timnas Ukraina pada 5 September 2009. Ketika itu dia
membantu negaranya menang 5-0 atas timnas Andorra di ajang Kualifikasi
Piala Dunia 2010.
Prestasi Yarmolenko di timnas kian kinclong dan kini dia merupakan top scorer
Ukraina dengan 22 gol. Sang pemain dikenal sebagai gelandang serang
serba bisa, tetapi kemampuannya tereksplorasi dengan maksimal dalam
skema 4-2-3-1.
Bertugas sebagai salah satu trisula, dia punya gerak cut-inside
dari sayap kanan dan sepakan kaki kiri keras andalannya. Semua
kepiawaiannya itu bakal dibuktikan ketika membawa Ukraina mengarungi
putaran final Piala Eropa 2016 di Prancis, 10 Juni hingga 10 Juli mendatang.
Pelatih:
Mykhaylo Fomenko
Fomenko mendapatkan lisensi dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepelatihan
Moskow pada 1979. Meski demikian, dia langsung melancong ke Georgia
untuk membawa FC Guria Lanchkhuti ke divisi teratas Liga Uni Soviet pada
1989.
Puncak karier Fomenko terjadi pada 1993, ketika dia membesut salah
satu klub raksasa Ukraina, Dynamo Kiev. Saat itu, Kiev berhasil menjadi
kampiun di Liga Ukraina, plus menyabet Piala Ukraina.
Pencapaian Fomenko sebenarnya nyaris sempurna dengan membawa Dynamo Kiev membungkam Barcelona 3-1, pada leg
pertama 32 besar Liga Champions 1993. Namun, Serhiy Rebrov dan
kawan-kawan gagal melangkah lebih jauh lantaran takluk 1-4 pada
pertemuan kedua.
Setelah itu, Fomenko lebih banyak berkarier di Liga Ukraina dengan
melatih klub seperti Metalist Kharkiv, Metalurh Zaporizhya, dan SC
Tavriya Simferopol. Pengalaman menangani timnas bukan hal yang baru
untuk Fomenko. Dia sempat melatih Guinea pada 1994. Namun, dia gagal
memberikan satu prestasi pun untuk The National Elephants.
Kenyang pengalaman membuat Federasi Sepak Bola Ukraina kembali
memberikan Fomenko kesempatan pada 2012. Sejak itu, dia mengalami naik
turun prestasi bersama Ukraina. Namun, pengorbanannya terbayar dengan
membawa Yevhen Konoplyanka melaju ke putaran final Piala Eropa 2016.
Legenda:
Andriy Shevchenko
Andriy Mykolayovych Shevchenko lahir di Dvirkivschyna, Uni Soviet, 29
September 1976 . Pria yang akrab dipanggil Sheva ini adalah salah satu
pemain terbaik sepanjang sejarah sepak bola Ukraina.
Shevchenko masuk ke dalam daftar lima striker tersubur di kompetisi
Eropa dengan 67 gol. Tak hanya itu, dia mengemas 175 gol untuk AC Milan
dan 14 gol di ajang Derby della Madonnina kontra Inter Milan.
Meski kini namanya harum bagi para pecinta sepak bola dunia, tetapi
Sheva sempat menemui jalan terjal pada awal karier. Pada umur 10 tahun,
Sheva dan keluarga mengungsi ke Kiev karena tragedi nuklir Chernobyl
sehingga membuatnya gagal masuk seleksi sekolah olahraga. Beruntung,
kala itu ada seorang pemandu bakat Dinamo Kiev yang hadir.
Merasa takjub, pemandu bakat tersebut kemudian memboyong Sheva ke
Kiev dan empat tahun berselang dia sudah berada dalam skuat U-14 Dinamo
Kiev. Pada 1994, Shevchenko masuk ke tim utama. Selama lima tahun, dia
pun sukses mendulang 60 gol dari 117 penampilan.
Setelah itu, Shevchenko pindah ke AC Milan dari 1999 hingga 2006 dan
Chelsea pada 2006 sampai 2009. Dalam periode tersebut, Sheva
menghadirkan delapan gelar untuk kedua klub, mulai dari Liga Domestik
sampai Liga Champions.
Sheva sebenarnya tampil trengginas bersama timnas Ukraina pada
1995–2012. Dia mencetak 48 gol dari 111 penampilan. Meski begitu, dia
kesulitan mengangkat prestasi negaranya terutama di ajang Piala Eropa.
Prestasi terbaik Sheva bersama Ukraina hanya mampu lolos ke putaran final Piala Eropa 2012.
Namun, itu pun lantaran Ukraina berstatus sebagai tuan rumah bersama
Polandia. Sheva dan kawan-kawan gagal lolos fase grup setelah takluk
dari Prancis dan Inggris.
Sumber: Bola.com
0 Comments