Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Redo Fasya Limasda br Saragih, Montir Perempuan Pertama di Raya

Redo br Saragih Garingging saat bekerja di bengkel ayahnya di Sondi Raya. Foto Ist Sondy Sipayung/Metro Siantar
BeritaSimalungun.com, Raya-Sebagai mekanik otomotif tidak membuat Redo Fasya Limasda br Saragih Garingging merasa malu. Bahkan, karena sudah hobby, ia pun mengambil jurusan otomotif di Universitas Medan.

Wanita yang masih berusia 21 tahun ini tinggal di Kelurahan Sondi Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun. Saat ini ia sudah semester 5 dengan jurusan Pendidikan Tehnik Otomotif di Unimed.

Saat berbincang-bincang dengan wartawan, wanita yang akrab dipanggil Redo ini sudah akrab dengan mesin-mesin otomotif sejak ia kecil. Hal ini didasari lantaran ayahnya membuka usaha bengkel di depan rumah. 

Ditambah rasa keingintau yang cukup tinggi, ayahnya juga cukup sabar menerangkan kepada putrinya ini yang berkaitan dengan mesin.

Setelah bertumbuh dewasa, Redo merasa bahwa otomotif adalah dunianya. Sehingga iapun penuh mantap melanjutkan kuliah dengan mengambil jurusan otomotif.

“Kalau libur kuliah, pasti saya pulang. Selama libur itu, saya habiskan waktu di bengkel. Kadang memperbaiki mesin kendaraan hingga mencat body kenderaan hingga memodifikasi body mobil,” ujarnya.

Sebenarnya, sebelum di Unimed, ia sempat menimba ilmu selama 2 semester di Insitut Sains dan Tehnologi TD Pardede (ISTP) dengan memilih jurusan Elektro. 

Tapi, di tahun berikutnya, ia kembali mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) dan lulus di Unimed. “Saya sudah hobby dengan pegang-pegang mesin dan perbaiki kendaraan. 

Mungkin karena ayah saya yang membuka usaha bengkel,” ujarnya sembari mengatakan bahwa di ruang kulianya, ada 35 mahasiswa yang mengambil jurusan otomotif. Dari 35 orang itu, hanya 3 orang perempuan.

Sementara itu menurut saudaranya, Cindy Garingging (26) mengatakan bahwa adiknya tersebut merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara yang semuanya perempuan. 

Ia mengatakan kalau adiknya ini beda dengan sudarannya yang lain. Di mana, Redo sedikit tomboy dan suka preteli mesin. Tapi mereka semua mendukung Redo untuk bisa berhasil di dunia otomotif. “Semoga ia bisa berhasil. 

Memang ini hal yang cukup langka memilih jurusan otomotif karena biasanya digeluti oleh laki-laki. Namun kita tetap mendukung, karena setiap orang pasti mempunyai jalan sukses tersendiri,” terangnya.(Msc) 

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments