Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Warga Haranggaol Tolak Penutupan KJA

Diskusi Sepi Peminat. Foto Darma Purba
Diskusi Pelpem GKPS dengan Mitra NGO Sumut di Haranggaol

BeritaSimalungun.com, Haranggaol-Pelpem Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) bekerjasama dengan Mitra NGO Sumatera Utara mengadakan diskusi masalah Keramba Jaring Apung (KJA) dan Badan Otoritas Danau Toba (BODT). Diskusi itu dilakukan dengan petani KJA dan masyarakat Haranggaol di Gereja Haranggaol, Jumat (5/8/2016).

Diskusi yang berlangsung sejak pukul 10: 00 WIB hingga pukul 14:15 WIB itu dihadiri sekitar 27 warga atau petani KJA dari 100 orang yang direncanakan sebelumnya.

Menurut Ray Retrigo Sitio yang ikut dalam diskusi itu mengatakan, diskusi warga Haranggaol yang di fasilitasi oleh Pelpem GKPS dan KSPPM yang diadakan di GKPS Haranggaol mengusung Tema “Pengembangan Kawasan Danau Toba Dengan Kehadiran BODT”.

Kesimpulan dari diskusi itu pembangunan bertujuan untuk mensejahterakan rakyat namun seringkali pembangunan itu tidak berpihak kepada rakyat, namun lebih berpihak kepada penguasa dan pemodal.

“Pemerintah harus mendengarkan aspirasi warga. Warga berhak menolak pembangunan yang justru mematikan sumber penghasilan warga lokal. Aspirasi warga Haranggaol meliputi menolak penutupan keramba jaring apung. Meminta pemerintah khususnya Pemkab Simalungun untuk membenahi infrastruktur jalan,” ujar Sitio.

Aspirasi lain, disebutkan sektor perikanan adalah andalan utama penghasilan warga Haranggaol, pertanian dan parawisata adalah sektor pendukung penghasilan bagi sebagian warga Haranggaol. “Bersatu untuk menolak pembangunan yang dapat menciptakan konflik antar sesama warga,” ujar Ray Sitio.


Usai diskusi itu, pihak NGO membagikan sejumlah buku kepada peserta diskusi. Buku itu berjudul Selamatkan SDA, INDORAYON (TPL) Dan pelanggaran HAM, Kawasan Danau Toba Membangun. (Soemardi Sinaga) 
Diskusi Pelpem GKPS dengan Mitra NGO Sumut di Haranggaol. Foto Soemardi Sinaga.


Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments