Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Pdt Darwin Lumbantobing Klaim Kisruh Mutasi Akibat Ketidak-sesuaian Kemampuan Pendeta dengan Kebutuhan Jemaat

ILUSTRASI
Hadiri Syukuran Pendeta di Jakarta

BeritaSimalungun.com, Jakarta-Beberapa utusan Sinode Godang, jemaat, pendeta dan Praeses Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) menghadiri Ibadah Pemberangkatan  Pdt Dr Darwin Lumban Tobing menuju Sinode Godang HKBP (Sidang Besar) ke-63 yang akan digelar di Sipoholon, Tapanuli Utara. Ibadah ini digelar di Gedung Annex Komplek Mulia & Raja Jalan Kebon Nanas Nomor 70 Kel Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, Selasa (6/9).

Ketua panitia pelaksana St Dr Dumoli Siahaan dalam pengantarnya dengan lugas menyatakan  jika pertemuan para utusan sinode ini bukan merupakan  kampanye dalam rangka pemilihan Ephorus HKBP (pucuk pimpinan) yang akan datang.

"Ini bukan ajang kampanye tetapi berdoa bersama agar Roh Kudus yang memimpin Sinode Godang sehingga kita menaruh hormat dan jangan ada penghianatan. Kami berharap Ephorus yang akan datang menjadi berkat bagi semua jemaat," pesan Dumoli.

Dalam syukuran ini setidaknya ada 4 perwakilan masing-masing utusan yang memberikan dukungan atas pencalonan Pdt Darwin menjadi ephorus. Di akhir acara sekaligus sebagai penutup, usai diberi cinderamata, bakal calon Ephorus Pdt Dr Darwin Lumban Tobing didaulat untuk menyampaikan sambutan.

Pdt Darwin Lumbang Tobing mengungkapkan bahwa Sinode Godang merupakan hal yang lumrah dan biasa dalam menentukan pergantian pimpinan dengan maksud mencari pimpinan yang terbaru dan terbaik, yang dapat mengaktualisasikan semua masalah di HKBP

"Saya sudah dua periode menjabat sebagai rektor STT-HKBP, sekarang menjabat selaku ketua rapat pendeta mempunyai peluang yang sangat terbuka untuk menjabat Ephorus HKBP.  Saat ini banyak mantan anak didik saya menjadi pendeta resort (pimpinan wilayah) yang memiliki hak suara dalam pemilihan mendatang," ujarnya.

"Selain itu saya pun merasa sangat dekat dengan para pendeta dan keluarga, karena banyak terlibat langsung dalam persoalan-persoalan pendeta secara umum, dan secara konstitusional," tambah Darwin.

KETIDAK-SESUAIAN

Menyinggung masalah terkait persoalan yang sering dialami para pendeta, salah satunya tentang pemutasian dan penempatan tugas, menurutnya hal itu disebabkan karena ketidak-seuaian antara kebutuhan jemaat dengan kemampuan pendetanya, sehingga kelak harus banyak melakukan pelatihan kemudian diajarkan kembali kepada jemaat .

"Ke depan biro personalia itu harus yang berdaya-guna (serba bisa-red), dapat melayani, mengabdi secara konkrit dalam kehidupan sekecil apapun," tegas peraih gelar doktoral dari LSTC Chicago, USA dan STT Jakarta, tahun 1999 itu.(SIB) 

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments