BeritaSimalungun.com-Perbedaan keyakinan, janganlah sampai memisahkan tali
persaudaraan. Perbedaan keyakinan janganlah sampai mencabik silaturahmi
pergaulan. Perbedaan keyakinan bukanlah penghalang untuk saling menolong.
Perbedaan keyakinan bukanlah alat untuk saling memusuhi bahkan bukan untuk caci
maki. Tapi marilah perbedaan keyakinan merajut keharmonisan sesama mahluk
ciptaan Tuhan Yang Mulia.
Perbedaan keyakinan itu ternyata bukan jembatan pemisah
diantara persaudaraan. Ini dialami Keluarga Besar Saragih Manihuruk asal Desa
Hutaimbaru, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara yang sudah lama
merantau ke Bandung, Jawa Barat.
Dari sembilan bersaudara, Doktor Amin Sar Manihuruk Drs,
MS, sejak menikah dengan DR Sally Astuty W tetap rukun dengan saudaranya yang
lain hingga kini yang beda keyakinan antara Nasrani dan Islam.
Disaat Hari Raya
Idul Fitri tiba, keluarga DR Amin Sar Manihuruk berkunjung dan mengucapkan
Selamat Idul Fitri. Dan begitu juga sebaliknya, jika saudaranya Merayakan
Natal, ucapan dan silaturahmi juga datang dari DR Amin Sar Manihuruk. Begitulah
seterusnya, tanpa ada yang berbeda.
Seperti kata bijak mengatakan, “Sesungguhnya Tuhanmu adalah
Tuhan ku juga, Tuhanku adalah Tuhanmu Juga. Maka mari sembah dan puji Dia.
Perbedaan agama tidak menjadi penghalang dalam mewujudkan kerukunan serta tali
silaturahmi keluarga dan masyarakat”.
Pada pernikahan Rezeki Hotdo Gamaliel Saragih Manihuruk S
Sn putra kedua dari St R Hamonangan (Monang) Saragih Manihuruk SH-St Adriani
Heriaty Sinaga MH (Bandung) dengan Ustika Rahayu Girsang S S putri dari
Johansen Girsang-Santauli Br Saragih Turnip (Tambahan Pematang
Raya-Simalungun), di Bandung, Sabtu 13 Agustus 2016 lalu, Doktor Amin Sar
Manihuruk Drs, MS dengan DR Sally Astuty
W dan putri mereka Artha Br Saragih Manihuruk hadir dengan pakaian Muslimah.
Tak ada yang asing bagi keluarga Monang Saragih yang
merupakan adik kandung dari DR Amin Sar Manihuruk itu. Bahkan DR Sally Astuty W
dan putri mereka Artha Br Saragih Manihuruk dengan pakaian Muslimah, khusuk
mengikuti Ibadah Pernikahan di Gereja GKPS Bandung PDAM Sabtu 13 Agustus 2016 lalu.
Kemudian pada Sabtu 8 Oktober 2016 di Bandung, Putra DR
Amin Sar Manihuruk-DR Sally Astuty W d, Thogu Manihuruk melakukan Resepsi
Pernikahan Ala Muslim. Seluruh saudara dan keluarga DR Amin Sar Manihuruk hadir
merestui pernikahan Thogu Manihuruk dan
Annisa Isfandiary Ismandiya. Kedua mempelai merupakan Muslim.
Ucapan selamat dari saudaranya Thogu Manihuruk-pun mengalir
kepada kedua mempelai, yang mempersunting Putri Asal Jawa Barat. Suasana
kekeluargaan terjalin pada acara resepsi itu, walau beda keyakinan.
Mora Saragih: “Congrats big bro Thogu Manihuruk. Maafkeun
kami batal hadir soalnya Letta masih harus kontrol ke dokter. Abis opname Jumat
yang lalu. Mugia pun abang jeung nasikaha Annisa Isfandiary Ismandiya langgeng
jaya, janten sakinah, mawadah, warohmah,” ujar Mora Saragih yang merupakan
putra sulung dari Monang Saragih- St Adriani Heriaty Sinaga MH.
Walau kami berbeda keyakinan, tapi kami tetas satu darah. Sementara
Perbedaan Agama (Muslim dan Kristen) Tidak Menghalangi Kumpulan
Damanik-Boru-Panogolan Untuk Bersuka Cita di Pesta Bona Tahun Minggu 4 Maret
2012.
Umat Muslim dan Kristen Sama-Sama Doa Bersama Secara Bergantian Untuk
Meminta Perlindungan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Perbedaan Keyakinan, Tak
Memutus Tali Silaturahmi. Tapi berbedaan keyakinan membuat kami semakin saling
peduli dan melengkapi. Hidup Rukun dan Damai, Hendaknya Menyelimuti NKRI.
Semoga. (Asenk Lee Saragih)
Doa Muslim Bp S Damanik Mayang, Doa Kristen Oleh St
Radesman Saragih S Sos). Sungguh Perbendaan Kepercayaan yang Dibalut
Kebersamaan Adat, Budaya Simalungun. Foto Asenk Lee Saragih
0 Comments