BeritaSimalungun.com, Jakarta-Ahok nangis di sidang..dan
ributlah jagad media dengan segala argumentasi dan teorinya. Yang pro
termehek-mehek ketika ditampilkan Ahok sedang dipeluk kakak angkat
perempuannya yang berjilbab.
Yang kontra terbelek-belek dan langsung
membandingkan tangisan Ahok dengan tangisan warga yang digusur - yang saya
juga gak ngerti apa hubungannya ya ?
Tidak equil to equil perbandingannya..
Menarik
memang melihat sebagian besar reaksi masyarakat kita yang tertarik pada
simbol-simbol dalam sebuah peristiwa. Ingat masalah kancing jas Jokowi, yang
bahkan penduduk planet Mars pun akhirnya menonton kita saking hebohnya..
Belum lagi kehebohan akibat jas bomber dan payung biru.
Terbaginya
negara ini menjadi dua kubu, kubu pro dan kontra, menjadikan ada saja
bahan untuk meledek atau menjatuhkan mental lawannya. Sepertinya gak
puas kalo yang sebelah sana ga cemberut. Memang ini yang menjadikan
media sosial berwarna, meski kadang sebel juga memperhatikan tingkat
kelebayan yang sudah masuk di level 9.
Saya berdoa kepada Tuhan supaya Ahok jangan sampe kentut di sidang..
Pasti
akan lebih rame lagi. Yang pro dengan segala teorinya akan membahas
bahwa kentut adalah hal yang wajar dan terjadi pada setiap manusia,
bahkan yang cantik seperti Raisa sekalipun pasti kentut meski suka
ditahan..
Yang kontra akan membandingkan kentut Ahok
dengan kentut mereka yang digusur, mengupload foto ibu-ibu yang terkentut-kentut ketika diseret PolPP dan membuat status dengan huruf kapital, "LEBIH
BAU MANA KENTUTMU DENGAN KENTUT MEREKA ?"
Kembali
mereka dengan logika anehnya, ya namanya kentut baunya sama aja.. tinggal
masalah jarak aja pembedanya, semakin dekat semakin terasa..
Ah, Indonesia.. negeri telenovela, yang kalau tidak berseri kasusnya, seperti kurang gula saja rasanya. Mending ngopi.. sambil ngentut. Kalau saya bebas, gada yang peduli. (Oleh: Denny Siregar)
0 Comments