BeritaSimalungun.com, Jakarta - Lembaga PoliticaWave merekam respons netizen
di media sosial terkait debat kedua Pilgub Jakarta yang berlangsung
malam ini Jumat (27/1/2017). Hasilnya, pada debat yang kali ini menambahkan
durasi 30 menit dibanding debat sebelumnya, pasangan nomor urut 2 Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat unggul.
Diutarakan founder PoliticaWave, Yose Rizal, secara
keseluruhan pasangan Ahok-Djarot mendominasi percakapan netizen dengan
jumlah percakapan sebesar 51 persen, dengan perbandingan 46 persen
sentimen positif dan 54 persen sentimen negatif.
"Perhatian netizen terhadap pasangan petahana itu masih sangat besar," ungkap Yose Rizal, Jumat (27/1) malam.
Sementara pasangan nomot urut 3, Anies-Sandi mendapatkan perhatian cukup besar dari netizen
dengan jumlah percakapan sebesar 38 persen. Anies-Sandi mendapatkan
sentimen positif sebesar 76 persen dan mendapat 24 persen sentimen
negatif.
Pasangan no 1, Agus-Sylvi hanya berhasil mendapatkan 11 persen jumlah
percakapan, dengan sentimen positif sebesar 69 persen dan sentimen
negatif 31 persen.
PoliticaWave juga merekam percakapan netizen pada setiap segmen. Dimana dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa perhatian netizen terhadap pasangan petahana masih sangat besar.
"Ahok disebut-sebut lebih jelas, terstruktur dan detail dalam
memaparkan visi misi dan lebih tenang merespons serangan lawan debat
sesuai dengan durasi yang diberikan," ungkapnya.
Namun beberapa segmen berikutnya, Ahok-Djarot mulai mendapat kritikan dari netizen, salah satunya terkait rapor birokrasi Jakarta di tahun 2015, seperti yang disinggung oleh Anies pada debat.
Disusul oleh pasangan Anies-Sandi dimana mendapat apresiasi netizen terkait ketepatan data yang disampaikan. Secara garis besar, masih terdapat kritikan dari netizen terkait gaya penyampaian Anies yang dinilai retoris dan Sandiaga yang dinilai kurang relevan dengan topik yang diangkat.
Sandiaga juga kerap dianggap menyinggung isu lapangan pekerjaan juga penciptaan usaha.
Pasangan berikutnya, Agus-Sylvi juga mendapat pujian dari netizen terkait gaya penyampaian yang lebih tenang dan lugas dari sebelumnya. Namun terdapat pula netizen yang masih mengkritisi gaya penyampaian Agus seperti menghapal teks dan gaya bahasanya yang sulit dipahami.
"Perlu diperhatikan bahwa netizen juga menaruh perhatian
terhadap Anies-Sandi dan Agus-Sylvi yang dinilai kurang memanfaatkan
waktunya untuk menjelaskan detail visi misi mereka dan lebih terlihat
mencari kekurangan petahana," ulasnya.(BS)
0 Comments