Drama Penyaliban Yesus Kristus Sang Juru Selamat oleh Pemuda Gereja Kristen Protestan Simalungun (P-GKPS) Persiapan Tanah Kanaan Kota Jambi memaknai Jumat Agung (Peringatan Penyaliban Yesus Kristus) di gereja pinggiran Kota Jambi tersebut, Jumat (14/3/2017). IST |
BeritaSimalungun.com, Jambi-Drama Penyaliban Yesus Kristus Sang
Juru Selamat oleh Pemuda Gereja Kristen Protestan Simalungun (P-GKPS) Persiapan
Tanah Kanaan Kota Jambi memaknai Jumat Agung (Peringatan Penyaliban Yesus
Kristus) di gereja pinggiran Kota Jambi tersebut, Jumat (14/3/2017).
Drama
tentang kisah kematian Yesus Kristus Sang Juru Selamat Manusia yang terjadi
pada abad ke-1 Masehi, diperkirakan antara tahun 30-33 M itu mampu membuat
Jemaat berlinang air mata.
Drama Penyaliban Yesus itu bagian dari Ibadah Jumat Agung
di GKPS Tanah Kanaan Jambi. Drama itu juga mengingatkan Jemaat kepada
penderitaan Yesus Kristus dalam menebus Dosa Manusia. Drama Penyaliban Yesus
itu mampu dibawakan PGKPS P Tanah Kanaan Jambi dengan penuh penghayatan.
Kisah Penyaliban Yesus Kristus, menurut penanggalan Yahudi,
Ia mati tergantung di atas salib, tanggal 14 Nisan, beberapa jam sebelum hari
Paskah Yahudi dirayakan (tanggal 15 Nisan, dimulai pada sekitar Pukul 18:00
saat matahari terbenam).
Hukuman mati dengan disalibkan dijatuhkan atas perintah Gubernur
Kerajaan Romawi untuk provinsi Yudea, Pontius Pilatus, berdasarkan laporan para
pemuka agama Yahudi saat itu bahwa Yesus Kristus mengaku sebagai Raja orang
Yahudi.
Berita penyaliban dan kematian ini dicatat di sejumlah
tulisan sejarawan Kerajaan Romawi, orang Yahudi dan murid-murid Yesus. Catatan
yang paling detail ditemukan di kitab-kitab Injil dalam bagian Perjanjian Baru
Alkitab Kristen.
Kamis Putih dan Jumat Agung Berlangsung Khidmat
Sementara Ibadah Kamis Putih dan Jumat Agung yang
dilaksanakan umat Kristiani di berbagai gereja di Kota Jambi, Kamis (13/4)
malam dan Jumat (14/4/2017) pagi berlangsung khidmat. Kendati tidak sampai
memadati gereja, namun mereka mengikuti ibadah dengan tertib dan khusyuk.
Pantauan di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) dan
Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Kotabaru, Kota Jambi, Kamis (13/4)
malam dan Jumat (14/4/2017) pagi ibadah Kamis Putih berlangsung sederhana,
namun tertib dan khidmat. Begitu juga dengan Ibadah Jumat Agung, namun dibawah
pengawalan pihak kepolisian.
Ibadah Kamis Putih dan Jumat Agung di kedua gereja tersebut
diisi dengan rangkaian khotbah, nyanyian, liturgi atau pembacaan renungan
perjamuan terakhir Tuhan Yesus dengan murid-murid-Nya.
Jumlah jemaat yang mengikuti ibadah Kamis Putih di HKBP
Kotabaru Jambi sekitar 500 orang atau seperempat dari jumlah jemaat. Kemudian Ibadah
pada Jumat Agung di HKBP Kotabaru Jambi mencapai ribuan orang.
Adapun warga jemaat GKPS Kotabaru Jambi yang mengikuti ibadah
Kamis Putih hanya sekitar 150 orang dari 500 jiwa warga jemaat tersebut.
Kemudian jumlah Jemaat Ibadah Jumat Agung di GKPS Jambi Kotabaru Jambi mencapai
300 orang.
Sementara Pendeta (Pdt) GKPS Resort Jambi, Pdt Riando
Tondang, STh pada khotbah Kamis Putih di GKPS Jambi mengatakan, perjamuan
terakhir Tuhan Yesus dengan murid-murid-Nya sebelum Dia disalibkan merupakan
salah satu bentuk pengajaran Tuhan Yesus mengenai kerendahan hati seorang
pemimpin.
Tuhan Yesus yang memiliki kuasa Ilahi mau merendahkan diri
dengan membasuh kaki murid-murid-Nya. Hal itu menjadi salah satu teladan yang
diberikan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya agar hidup dengan rendah hati dan
suci.
“Kerendahan hati yang ditunjukkan Tuhan Yesus kepada
murid-murid-Nya tersebut hendaknya menjadi perenungan bagi umar Kristiani saat
ini agar hidup dengan rendah hati dan melayani dengan ikhlas,” katanya.
Pdt Riando Tondang mengharapkan, melalui perayaan Tri Suci
Paskah, yakni Kamis Putih, Jumat Agung dan Kebangkitan Yesus (Paskah), umat
Kristen semakin mendapatkan bekal dan peneguhan agar merendahkan hati dan
ikhlas menolong sesama.
“Mari kita tinggalkan roh-roh kesombongan duniawi yang
cenderung membuat kita tidak peduli terhadap nasib sesama. Kita hendaknya
merendahkan hati dan berjiwa ikhlas seperti Tuhan Yesus dalam melayani atau
menolong sesama, tanpa memandang kelas maupun kelompok sosial. Sikap tersebut
menunjukkan bahwa kit benar-benar menjadi saksi Kristus,”katanya.
Sementara itu perayaan Kamis Putih yang dilaksanakan umat
Katolik di Gereja St Theresia, Pasar Kota Jambi, Kamis malam diwarnai dengan
ritual pembasuhan kaki warga jemaat oleh Pastor. Pada ibadah Kamis Putih di
gereja tengah kota itu, Pastor Pius Pujowiyanto, SCJ dibantu para rohaniawan
membasuh kaki warga jemaat di depan altar gereja.
Ritual pembasuhan kaki meneladani Tuhan Yesus kepada 12
murid-Nya menjelang disalibkan di bukti Golgota. Ibadah Kamis Putih di Gereja
St Theresia Kota Jambi yang dihadiri ribuan warga jemaat berlangsung aman dan
khidmat. Ibadah juga berlangsung Khikmad di Gereja Santo Gregorius Lingkar
Barat Kotabaru Jambi. Kemudian ibadah Jumat Agung pada kedua Gereja Katholik
itu juga berlangsung tertib dibawah pengawalan kepolisian. (BS-Lee)
Drama Penyaliban Yesus Oleh PGKPS P Tanah Kanaan Jambi.
0 Comments