Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Nuel Silaban, Korban Penganiayaan Puluhan Satpam USU Hilang Ingatan

BeritaSimalungun, Medan-Pendarahan otak yang diderita Imanuel Silaban (26) berimplikasi pada tumpulnya daya ingatnya. Sudah sedari awal sejak dirawat di ruang perawatan intensif (ICU) hal itu dialaminya.

"Bahkan ketika suamiku hendak membantunya pindah dari perawatan di RS Bhayangkara ke RS Columbia Asia, dia pikir itu adalah satpam yang menganiayanya. Dia mohon-mohon ampun," ujar adik bungsu Nuel, Regina Silaban menjelaskan kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (2/11/2017).

Kata Regina, awalnya hanya ibunya (Boru Siahaan) yang dikenal Nuel. Saat kesakitan akibat luka-luka yang dideritanya, dia berteriak memanggil ibunya. Selebihnya, termasuk adik dan teman-temannya tidak.

Sebelumnya Regina menjelaskan bahwa selepas perawatan di ICU, masih terdapat pendarahan otak di kepala bagian kanan sebanyak 4cc dan sebelah kiri 2cc. Dengan mengkonsumsi obat yang dianjurkan dokter, tanpa harus melalui operasi, pendarahan dapat dipulihkan.

"Jika ada temannya atau keluarga yang datang besuk, sedapatnya dia mengangguk-angguk seperti hendak meladeni bicara. Tetapi sesudah itu dia bertanya ke kami, siapa tadi itu," terang Regina.

Bahkan, papar Regina, Nuel tidak tahu di mana dia sekarang berada dan sedang menghadapi apa. Pernah beberapa lalu dia berkata kepada ibunya yang sedang menjagainya, "Ngapai kita di Siantar".

Tak cuma hilang Ingatan, pendarahan di otak menyebabkan Nuel kehilangan keseimbangan. Duduk berlama-lama di atas ranjang akan membuat kepalanya pusing. Jika terlalu lama berbicara dengan tamu yang mengunjunginya, selepas itu dia muntah-muntah.

"Begitu akibatnya kalau dia diajak berpikir, muntah-muntah. Jika rasa sakit muncul dia akan berteriak-teriak," ujar Regina.

Oleh dr. Rida Kusumawijaya yang sebelumnya memimpin proses pemulihan Nuel disebutkan setidaknya dibutuhkan waktu enam bulan agar ingatannya kembali normal.

Akan tetapi dalam kondisi yang masih rentan seperti saat ini pihak RS Columbia sempat meminta agar keluarga Nuel membawanya pulang, keluar dari RS. Padahal pihak USU menyatakan bertanggungjawab untuk semua biaya pengobatan Nuel hingga dia sembuh.

Nuel yang merupakan mahasiswa Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya USU angkatan 2010 mengalami kritis akibat dianiaya puluhan satpam USU di dalam kampus, Kamis (19/10/2017). (BS)

Sumber: Medanbisnisdaily.com

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments