BeritaSimalungun-Saya mendarat di Semarang setelah terbang dari bandara baru Kertajati, Majalengka. Dari udara, Bandara Internasional Ahmad Yani di ibukota Jawa Tengah ini terlihat cantik, landas pacunya memanjang sampai di pinggir laut, terminal dan ruang parkirnya dibangun di atas rawa-rawa.
Terminal baru inilah yang saya resmikan kemarin sore. Dan saya begitu takjub, selama setahun pembangunannya oleh PT Waskita Karya saya tidak pernah datang meninjau, tapi hasilnya begini: arsitekturnya bagus dan lingkungannya cantik.
Saya ingat dulu saat mendarat di sini. Saya sedih, namanya bandara internasional tapi calon penumpang berdesakan dan -- maaf -- kumuh. Dua tahun lalu saya pun memerintahkan Menteri BUMN untuk membangun terminal Bandara Bandara Ahmad Yani. Pembangunannya dimasukkan ke dalam percepatan Program Strategis Nasional.
Dan inilah hasilnya. Terminal yang dulunya hanya 6.708 meter kini menjadi seluas 58.652 meter persegi -- hampir sembilan kali lipat! Terminal lama yang hanya menampung 800 ribu penumpang per tahun kini bisa sampai 6,5 juta penumpang per tahun.
Luas apron pada terminal yang dilengkapi tiga unit garbarata ini mencapai 72.522 meter persegi sehingga mampu menampung 12 pesawat berbadan ramping. Hanya landas pacunya yang masih kurang panjang, saat ini masih 2.500 meter. Akhir tahun depan, Insya Allah akan ditambah menjadi 3.000 meter.
Selain terminal, menara pengawas bandara juga dibangun sembilan lantai setinggi 45 meter.(FB-Presiden Joko Widodo-8 Juni 2018/Foto: Agus Suparto/Presidential Palace)
0 Comments